Demografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Periode bonus demografi dihitung berdasarkan ''economic support ratio'' yaitu jumlah [[tenaga kerja]] produktif yang menopang setiap seratus orang penduduk. ''Economic support ratio'' dapat memberikan gambaran secara lebih efektif potensi penduduk usia produktif yang tersedia untuk dioptimalkan dalam pembangunan.<ref>{{Cite book|last=Wibowo|first=Pandu|date=2019-11-13|url=https://books.google.co.id/books?id=e8O9DwAAQBAJ&pg=PR1&dq=bonus+demografi+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj6jMqUtPXtAhVJ7XMBHZ-6DUgQ6AEwCHoECAgQAg#v=onepage&q=bonus%20demografi%20adalah&f=false|title=DESAINER BARU BIROKRASI: Menyambut Gelombang ASN Milenial di Birokrasi|location=Yogyakarta|publisher=Phoenix Publisher|isbn=978-602-0713-94-6|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Indonesia sudah mendapat bonus demografi mulai 2010 dan akan mencapai puncaknya sekitur tahun 2020 hingga tahun 2030. Berdasarkan [[data]] [[Badan Pusat Statistik]] hasil [[sensus]] penduduk tahun 2010 angka rasio ketergantungannya adalah 51.3%. Bonus demografi tertinggi biasanya didapatkan angka ketergantungan antara 40-50%, yang berarti bahwa 100 orang usia produktif menanggung 40-50 orang usia tidak produktif. Di negara-negara maju seperti di [[Eropa]] sudah melewati masa keemasamkeemasan bonus demografi, sementara beberapa negara [[Asia]] seperti [[Tiongkok]] kini sudah mulai menikmatinya. Bonus demografi di negara-negara Eropa terjadi bervariasi antara tahun 1950-2000. Tiongkok mulai menikmati bonanza bonus demografi sejak tahun 1990 dan akan berlangsung sampai 2015. Di [[India]], hampir sama dangan Indonesia, mendapatkan bonus demografi sejak tahun 2010. Sementara di negara-negara [[Afrika]], bonus demografi bakal didapatkan hingga tahun 2045.<ref name=":2" />
 
=== Manfaat ===