Franciscus Georgius Josephus van Lith: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 17:
Gereja kecil dan sekolah desa Semampir kemudian berkembang menjadi satu kompleks gedung-gedung yang di tahun 1911 dinamai Kolese Franciscus Xaverius. Tahun [[1948]], kompleks sekolah ini dibakar.
 
Lewat pendidikan sekolah di Muntilan menghasilkan tokoh politik Katolik seperti [[Kasimo]], [[Frans Seda]], dan sejumlah tokoh lain. Kelak sekolah ini dikenal sebagai SMA Pangudi Luhur Muntilan.
Pada tahun 1990an pendidikan di Muntilan ini dikenal dengan nama [http://www.vanlith-mtl.sch.id SMA PL VAN LITH]
 
Di [[Klaten]] Van Lith berusaha mendirikan [[HIS]]. Mula-mula pengajuan ijin pendirian sekolah HIS di Klaten ditolak oleh Asisten Residen dengan alasan di Klaten telah berdiri HIS Protestan. Karena penolakan itu maka Pastur Van Lith mengajukan permohonan langsung kepada Residen diresiden Surakarta. Permohonannya dikabulkan, sehingga pada tahun [[1920]] HIS Kanisius Klaten didirikan dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah penduduk.
 
Van Lith memperjuangkan pendidikan bagi para pribumi. Ia mengusahakan pengiriman mahasiswa-mahasiswa pribumi ke perguruan tinggi di [[Belanda]] dan menganjurkan [[Yesuit]] agar mendirikan kolese-kolese untuk pendidikan setara [[AMS]].