Stasiun Karawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Dipo → Depo (10)
Baris 33:
'''Stasiun Karawang (KW)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Nagasari, Karawang Barat, Karawang|Nagasari]], [[Karawang Barat, Karawang|Karawang Barat]], [[Karawang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]] dan merupakan stasiun yang berlokasi paling barat di [[Kabupaten Karawang]].
 
Stasiun ini menjadi stasiun utama penumpang di kabupaten tersebut selain [[Stasiun Cikampek]]. Arsitektur stasiun ini bergaya 1920-an, mirip dengan [[Stasiun Rambipuji]] di [[Jember]] dan [[Stasiun Garut]]. Stasiun Karawang memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus serta jalur 5 yang menuju ke arah DipoDepo Lokomotif Karawang.
 
Di stasiun ini terdapat bangunan dipodepo lama untuk [[lokomotif]] trem uap. Ke arah selatan dari dipodepo lama (20 meter) didirikan dipodepo baru mendekat dengan [[emplasemen]] stasiun. DipoDepo baru ini memiliki dua jalur rel yang terhubung ke jalur 4. DipoDepo baru ini bukanlah [[Depot lokomotif|dipodepo lokomotif]], melainkan dipodepo mekanik.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:DKA TD10 (10 01 A).jpg|jmpl|kiri|jmpl|[[Lokomotif TD10]] di DipoDepo Lokomotif Karawang]]
Awalnya stasiun ini merupakan ekstensi dari jalur kereta api Jakarta–Kedunggedeh yang telah dibangun oleh [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij]]<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/271921449|title=Teknologi di Nusantara : 40 abad hambatan inovasi|last=Sahari)|first=Besari, M. Sahari (Mohamad|date=2008|publisher=Salemba Teknika|isbn=9789799549259|location=Jakarta|oclc=271921449}}</ref> (BOS) pada tahun 1887, sebagai segmen Kedunggedeh–Karawang yang dibuka pada tanggal 20 Maret 1898. Sejak jalur itu diambil alih oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada tanggal 4 Agustus 1898,<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997-|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref> SS mulai melakukan ekspansi sampai ke Cikampek hingga akhirnya sampai ke Padalarang. Segmen terakhirnya, Purwakarta–Padalarang, dibuka pada tanggal 2 Mei 1906.<ref name=":1">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
 
Baris 193:
Berkas:Reynan-Papan-nama-aset-sebelah-utara-2014-04-27-374 .jpg|Papan nama aset PT KAI yang terletak di sisi utara Stasiun Karawang.
Berkas:Reynan-Stasiun-Karawang-menara-air-2014-12-27-661 result.jpg|Menara air Kota Karawang
Berkas:Reynan-stasiun-karawang-gedung-upt-lapangan-bola-2014-10-03-539 result.jpg|Tanah lapang yang terletak di depan sub-dipodepo dan gedung Unit Pelayanan Teknis (UPT) Stasiun Karawang dipergunakan sebagai lapangan sepak bola.
Berkas:Reynan-stasiun-karawang-gedung-upt-dan-gerbang-2014-10-03-537 result.jpg|Gedung Unit Pelayanan Teknis (UPT) Stasiun Karawang dengan gerbang pada sisinya sebagai akses untuk menuju perkampungan masyarakat.
Berkas:Reynan-stasiun-karawang-gedung-upt-dan-perkampungan-2014-10-03-535 result.jpg|Gedung Unit Pelayanan Teknis (UPT) Stasiun Karawang dan perkampungan masyarakat.