Syafaat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Matema (bicara | kontrib)
tambah heading
Baris 13:
Dalam keyakinan [[Ahlus sunah wal jama'ah]], tersebut suatu kisah di akhirat nanti umat [[manusia]] akan meminta syafaat kepada para nabi. Akan tetapi dari [[Nabi Adam]] sampai [[Isa]] tidak ada yang bersedia memberikan syafaat. Para nabi tersebut merekomendasikan kepada umat manusia untuk meminta syafaat kepada [[Nabi Muhammad]], sebab hanya dia yang diberi izin untuk memberikan syafaat. Maka kita sebagai umat [[Islam]] untuk meminta syafaat kepada [[Nabi Muhammad Saw]]. Sedangkan yang akan mendapatkan syafaat adalah orang-orang [[tauhid]]. Ketika [[Rasulullah]] ditanya, siapakah yang akan mendapatkan syafaatmu? Dia menjawab: yang akan mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Illalah. Syafaat tidak hanya di akhirat saja, akan tetapi juga di dunia sebab pertolongan tidak hanya di [[akhirat]].
 
== Hukum Meminta Syafaat[sunting | sunting sumber]==
 
Setelah kita memahami hakikat syafaat, hendaknya kita meminta syafaat hanya kepada [[Allah]]. Karena hanya Allah lah yang memiliki syafaat. Barangsiapa yang meminta syafaaat kepada selain Allah, pada hakekatnya dia telah berdoa kepada selain [[Allah]]. Ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan, meskipun dia meminta kepada Nabi shalallhu ‘alaihi wa sallam. Dengan demikian, Â salah ketika orang yang meminta syafaat mengatakan Â: “Wahai Nabi, berilah aku syafaat”, atau “ Wahai“Wahai Nabi, syafaatilah aku”, dan yang semisalnya.
 
Syafaat hanya milik [[Allah]] dan Nabi tidak bisa memberikan syafaat tanpa ridho dan izin dari-Nya. Sehingga, tidak boleh meminta syafaat kepada makhluk, termasuk kepada [[Nabi]] sekalipun. Mengapa? Karena meminta syafaat adalah termasuk [[doa]] permintaan. Seseorang yang meminta syafaat kepada selain [[Allah]] berarti dia telah berdoa kepada selain [[Allah]]. Doa adalah ibadah yang harus ditujukan kepada [[Allah]] dan tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Barang siapa yang beribadah kepada selain [[Allah]] dia telah melakukan [[syirik]] akbar. Demikian pula bagi orang yang meminta syafaat kepada selain Allah dia telah berbuat [[syirik akbar]]. [Lihat Syarhu al Qowaaidil Arba’, Syaikh Sholeh Alu Syaikh]