Legong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Bali-Danse 0704a.jpg|thumb|Sepasang penari legong. Perhatikan kipas dan bentuk hiasan kepala yang khas untuk kelompok tarian ini.]]
'''Legong''' merupakan sekelompok [[tari]]an klasik [[Bali]] yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari [[gambuh]]. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau elastislentur dan "gong" yang artinya [[gamelan]]. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
 
Legong dikembangkan di [[keraton]]-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua.<ref>Suartaya, Kadek [http://www.balipost.com/BaliPostcetak/2007/4/1/sen2.html "Lasem, Legong Lazim Gadis Bali"]. Bali Post daring. Edisi 1 April 2007. Diakses 4 November 2008.</ref> Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati, [[Gianyar|Sukawati]] yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.<ref>Laman [http://www.pialegong.com/historyoflegong.php Pialegong]</ref>
Baris 7:
 
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari ''papeson'', ''pangawak'', ''pengecet'', dan ''pakaad''.
 
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari [[kebyar]] dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.
 
== Beberapa tari legong ==
Baris 15 ⟶ 17:
 
;Legong Jobog
Tarian ini, seperti biasa, dimainkan sepasang legong. Kisah yang diambil adalah dari cuplikan [[Ramayana]], tentang persaingan dua bersaudara [[Sugriwa]] dan [[Subali]] (Kuntir dan Jobog) yang memperebutkan ajimat dari ayahnya. Karena ajimat itu dibuang ke danau ajaib, keduanya bertarung hingga masuk ke dalam danau. Tanpa disadari, keduanya beralih menjadi kera., dan pertempuran tidak ada hasilnya.
 
;Legong Legod Bawa