Ganjar Pranowo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 112.215.242.143 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Jansen Liu
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
}}
 
'''H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P.''' ([[aksara Jawa]]: ꦓꦚ꧀ꦗꦂꦦꦿꦤꦮ; {{lahirmati|[[Karanganyar]], [[Jawa Tengah]]|28|10|1968}}) adalah [[Gubernur Jawa Tengah]] periode kedua yang menjabat sejak [[5 September]] [[2018]]. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Jawa Tengah periode pertama sejak [[23 Agustus]] [[2013]] hingga [[23 Agustus]] [[2018]] dan Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dari Fraksi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI Perjuangan]] periode 2004–2009 dan 2009–2013. Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014–2019 berdasarkan Kongres KAGAMA November 2014 di [[Kendari]] dan Munas 2019 di [[Kota Denpasar|Denpasar, Bali]].<ref>{{Cite web|date=2019-11-16|title=Alumni UGM : Terpilih Aklamasi, Ganjar Pranowo Pimpin Kagama Lagi {{!}} Kabar24|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20191116/15/1171032/alumni-ugm-terpilih-aklamasi-ganjar-pranowo-pimpin-kagama-lagi|website=Bisnis.com|access-date=2021-01-21}}</ref>
 
== Biografi ==
Baris 61:
 
=== Kehidupan di Tawangmangu ===
Menurut Ganjar, ada kenangan manis yang juga membekas ketika sekeluarga diusir dari rumah. Ceritanya, rumah masa kecil Ganjar di [[Tawangmangu, Karanganyar]] harus dijual. Ayahnya bersepakat dengan pembeli rumah bahwa masih diizinkan menempati sampai mendapat [[rumah kontrakan]]. Tiba-tiba suatu malam si pembeli rumah meminta keluarga Ganjar pindah karenkarena akan segera ditempati pembelinya. Meski merasa dilanggar perjanjiannya, akan tetapi sang ayah mengalah. ”Semalaman hingga subuh ia pergi mencari rumah kontrakan. Akhirnya mereka terpaksa tinggal di rumah yang bersebelahan dengan pabrik [[gamping]],” tuturnya.<ref>{{Cite web|url=https://inilahonline.com/gubernur-jateng-ganjar-pranowo-luncurkan-biografi-dirinya-ditengah-sawah/|title=Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Luncurkan Biografi Dirinya Ditengah Sawah|date=2018-01-29|website=Inilah Online|language=id-ID|access-date=2019-01-20}}</ref>
 
Ganjar dari SD sudah punya jiwa kepemimpinan. Dia selalu terpilih menjadi ketua kelas. Jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak kecil. Kalau istirahat sering memimpin teman-temannya bermain, dan mengajak kembali ke kelas, jika sudah habis waktunya. “Herannya, teman-teman Ganjar itu juga nurut semua sama Ganjar,” kenang Suparmi, ibunya. Menurut Suparmi, saat masih duduk di bangku SD, pemilik nomor induk 2003 tersebut, sangat menyukai pelajaran [[Bahasa Indonesia]] sehingga tak heran apabila ulangan bahasa[[Bahasa Indonesia]] Ganjar selalu mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan teman-teman lainnya. “Ganjar itu paling suka [[Bahasa Indonesia]]. Dulu, pelajaran sekolah tidak sebanyak seperti saat ini. Ganjar paling senang bahasa, kalau sudah jam pelajaran itu, Ganjar paling serius mendengarkannya,” tutur ibunya.
 
Ganjar Pranowo sudah ditempa disiplin sejak kecil. Saat masih SD, anak kelima pasangan S. Parmuji dan Sri Suparni ini harus bangun dini hari untuk menjalankan sholat, belajar, sekaligus menyemir sepatu “boots” milik ayahnya yang seorang polisi. Disiplin dan kerja keras yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil itu telah membuat Ganjar menjadi sosok yang mandiri.
Baris 72:
Kehidupan masa kecil Ganjar juga diceritakan teman satu kampungnya, Kelik Sudiyono. Dia melihat tidak ada yang menonjol saat SMP tetapi memang hobinya berorganisasi di [[Palang Merah Remaja]] (PMR), [[Gerakan Pramuka Indonesia|Pramuka]], dan [[Organisasi Siswa Intra Sekolah]] (OSIS). “Kalau di Pramuka, saya sering jadi anak buahnya,” katanya. Kelik yang saat SMP tiap hari berangkat sekolah bersama Ganjar menyebutkan, Ganjar juga tidak tergolong sebagai bintang di sekolah. Bakat di dunia politik juga belum terlihat saat itu karena Ganjar menjadi pribadi yang pendiam. “Dia termasuk anak rumahan,” ujar laki-laki yang ikut menjadi relawan Ganjar Heru di Kutoarjo ini. Meskipun demikian, Kelik mengungkapkan saat SMP Ganjar memang sangat menyukai pelajaran [[sejarah]]. Dia juga sering bercerita bahwa dia senang dengan buku-buku [[Soekarno]]. “Dulu habis pulang sekolah kami sering main ke tempat teman untuk menembak [[burung]] atau mencari [[Cengkerik|jangkrik]],” katanya.<ref name=":3" />
 
Kelik melihat perbedaaan Ganjar begitu kuliah di Yogyakarta. Setiap kali pulang, Ganjar cenderung serius setiap kali berbincang. “Kalau cerita sering dikaitkan dengan pelajaran hukum yang diterimanya saat kuliah. Saya jadi kaget dan mulai tidak nyambung. Sejak saat itulah mulai jarang ketemu,” katanya. Dia mengaku tidak tahu kalau ternyata Ganjar sudah menjadi anggota[[Dewan DPRPerwakilan Rakyat Republik Indonesia|Anggota DPR-RI]] sejak 2004. Dia baru tahu setelah melihat acara secara live [[Panitia Khusus Hak Angket Bank Century|Rapat Panitia Khusus Century]] di salah satu stasiun televisi. “Pengalaman hidup, bekal pendidikan formal dan keikutsertaannya dalam organisasi politik selama ini saya yakin akan menjadi modal tersendiri bagi perubahan Jawa Tengah nantinya,” katanya.<ref name=":3" />
 
=== Lulus SMA ===
Masa sulit yang berkesan pernah dialami oleh Ganjar Pranowo ketika ayahnya, S Pamudji, pensiun dari kedinasannya di [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] pada akhir dekade 1980-an. “Bapak pensiun saat Ganjar mau lulus [[SMA Bopkri 1 Yogyakarta]]. Saat itu, kehidupan ekonomi keluarga Ganjar Pranowo sangat pas pasan karena sedang butuh uang banyak untuk kebutuhan sekolah anak-anak. Ganjar paham betul dan sangat resah kalau sampai tidak bisa melanjutkan kuliah karena kakaknya persis (Prasetyowati Tyas Purwati) memang terpaksa tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya,” ujar Suparmi yang sampai saat ini masih tinggal di Kampung Aglik Utara RT.1 / RW.8, Kelurahan Semawung Daleman, [[Kutoarjo, Purworejo|Kecamatan Kutoarjo, Purworejo]].<ref name=":3" /> Setelah Pamudji pensiun, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, Suparmi membuka warung kelontong di dekat gang masuk ke rumahnya. Warung tersebut juga menyediakan bensin eceran dan Ganjar itu serius untuk mengelola warung ini. Pagi setelah subuh, Ganjar sering kulakan bensin ke SPBU Andong kemudian di takari. “Jadi sejak kecil memang Ganjar itu hidupnya prihatin,” katanya.<ref name=":3" />
 
Diceritakan Suparmi, tahun 1987 saat Ganjar lulus SMA, sekitar jam 05.00 setelah membuka warung dia lari kerumah dan langsung sujud di kaki ibunya. “Dia bilang diterima di Fakultas Hukum UGM sesuai yang dikehendaki. Saya ingat betul dia memohon agar bisa kuliah bahkan rela tidak minta apa-apa, termasuk sepeda motor. Katanya yang penting bisa kuliah. “Saya jadi tidak tega, meskipun kondisi ekonomi sedang sulit ya bagaimanapun nantinya saya mengiyakan,” paparnya. Benar saja, selama menjalani kuliah sering kali Ganjar meminta dispensasi pembayaran kuliah dengan bukti surat pernyataan bermaterai dari orang tuanya. “Saya sering tanda tangan surat pernyataan dispensasi uang kuliah. Tapi Alhamdulillah akhirnya dia lulus juga,” katanya.<ref name=":3" />
Baris 82:
 
=== Pendidikan ===
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD [[Kutoarjo, Purworejo]]. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di [[SMP Negeri 1 Kutoarjo]] dan [[SMA BOPKRI 1 Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|url=http://jogja.tribunnews.com/2019/01/24/sma-bopkri-1-yogyakarta-akan-gelar-reuni-bersama|title=SMA Bopkri 1 Yogyakarta Akan Gelar Reuni Bersama|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2019-02-17}}</ref> Di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).<ref>{{Cite web|url=http://www.smabosa-yogya.sch.id/html/index.php?id=berita&kode=62|title=Selamat Datang di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta|website=www.smabosa-yogya.sch.id|access-date=2019-02-17}}</ref> Setelah lulus sekolah menengah atas, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum [[Universitas Gadjah Mada]]. Ketika kuliah di [[Universitas Gadjah Mada]], kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] (GMNI) dan Majestic 55 (Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum UGM). Selain itu, Ganjar Pranowo juga aktif di Gelanggang Mahasiswa UGM.<ref>{{Cite web|url=http://www.indobrita.co/2018/01/12/tumbelaka-ganjar-pranowo-tak-berubah-meski-sudah-jadi-gubernur/|title=Tumbelaka: Ganjar Pranowo tak Berubah Meski Sudah jadi Gubernur – Indo Brita|website=www.indobrita.co|language=en-US|access-date=2018-07-19}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.femina.co.id/profile/ganjar-pranowo-sewaktu-saya-pulang-menggunakan-kaus-pdi-bapak-marah|title=Ganjar Pranowo: Sewaktu Saya Pulang Menggunakan Kaus PDI, Bapak Marah|last=Indonesia|first=Femina|website=www.femina.co.id|language=en|access-date=2018-07-19}}</ref> Selama kuliah di UGM, ia mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan. Karena hal ini pula, ia sempat berhutang ketika makan di Gelanggang Mahasiswa UGM. Untuk menyambung biaya hidup, Ia menjadi pembina pecinta alam di Majestic 55 dan [[SMA Negeri 8 Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|title=Ganjar Pranowo - Beredar Foto Jadul Gubernur Jateng Mendaki Gunung Sindoro, Netizen: Muantab Jiwaaa|url=https://travel.tribunnews.com/2017/04/11/ganjar-pranowo-beredar-foto-jadul-gubernur-jateng-mendaki-gunung-sindoro-netizen-muantab-jiwaaa|website=Tribun Travel|language=id-ID|access-date=2021-01-21}}</ref>
 
Ia mengaku sempat mendapat nilai C dalam kuliah P4 model 100 jam. Meski sudah mengikuti selama itu, namun ternyata masih memperoleh nilai C. Menurutnya, dasar permasalah hanya karena ia bermaksud bertanya balik pada si pengajar. "Saya bingung waktu itu, lalu bertanya, mengapa kita harus melakukan nilai-nilai seperti yang bapak omongkan tapi bapak sendiri tidak seperti itu? Karena saya pikir kita butuh keteladanan, tapi saya dimarahi karena bertanya, lalu dapat C dan harus ikut mata kuliah lanjutan," katanya.<ref>{{Cite web|url=http://jateng.tribunnews.com/2017/06/01/blak-blakan-ganjar-pranowo-ternyata-pernah-dapat-nilai-c-waktu-kuliah-p4|title=BLAK-BLAKAN, Ganjar Pranowo Ternyata Pernah Dapat Nilai C Waktu Kuliah P4|website=Tribun Jateng|language=id-ID|access-date=2019-02-17}}</ref>