Tejoyuwono Notohadiprawiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k jaman --> zaman |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Tejoyuwono (nama menurut kelahiran: R.M. Tejoyuwono Notohadiprawiro sekarang bernama K.P.H. Tejoyuwono Notohadikusumo, anugrah KGPAA Pakualam IX) kecil lahir di Yogyakarta, pada tanggal 29 November 1930. Dalam tubuhnya mengalir darah Jawa dari Ayah bernama Prof. R. Soeroso Notohadiprawiro dan Ibu R.Ay. Srisoetengsoe Tedjokoesoemo).
== Riwayat Hidup == Masa kecil Tejoyuwono banyak dilewati di Tejokusuman. Riwayat pendidikannya sangat panjang karena meliwati masa 3 zaman. Jaman Belanda pendidikannya dimulai dengan Taman Kanak-kanak Belanda ([[Frobelschool]]) Yogyakarta dari tahun 1935-1936), dilanjutkan Sekolah Dasar Belanda ( Akibat situasi perang, sekolah dasarnya dilanjutkan di Tasikmalaya (
Tejoyuwono mendapatkan gelar Sarjana Muda (B.Sc.Agr.) dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada tahun 1955. Dua tahun kemudian beliau lulus Sarjana Pertanian pada bidang Ilmu Tanah dengan predikat Cumlaude. Dua puluh tiga tahun setelah beliau menyelesaikan Sarjananya, tepatnya pada tahun 1980, beliau menyelesaikan pendidikan S3-nya di UGM dengan judul disertasi “Suatu Hampiran Pedologi untuk Mengaji Pendamparan Dataran Bonorowo di Kedu Selatan, Jawa Tengah”. Promotor beliau pertama kali adalah Prof. Soegiman dan Co Promotornya Prof. R. Soeroso. Kedua promotor tersebut meninggal sebelum Pak Tejo menyelesaikan disertasi. Tidak tahu awal mulanya, IPB ternyata bersimpati kepada beliau sehingga atas usul Prof. Go Ban Hong ditetapkan Promotor pengganti dari IPB yaitu Prof. Dr.Ir. A. Satari.
Tahun 1982 beliau mendapat pengakuan dan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kepakarannya pada Bidang Ilmu tanah dengan pencapaian gelar Profesornya. Pidato Pengukuhannya diucapkan di depan Sidang Senat Universitas Gadjah Mada pada tanggal 19 Oktober dengan judul “Tridarma Ilmu Tanah. Cita-cita dan Kenyataannya”.
Baris 7 ⟶ 10:
Sulit dibantah bahwa kajian-kajian beliau memberikan dampak yang luas di kalangan ilmuwan tanah, pemerhati lingkungan dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dampak tersebut dapat terihat karena karangan-karangan Prof. Tejoyuwono selalu muncul dengan tema-tema baru yang belum diperhatikan oleh kolega-koleganya. Tejoyuwono mampu dengan tajam melihat masalah-masalah pokok tentang tanah, pendidikan, dan penelitian yang ada dan sekaligus memberikan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pada umumnya beliau selalu ingin berpikir ke depan.
Sumber: Sri Nuryani HU. 2000. Catatan Panitia Seminar 70 Prof. Tejoyuwono.
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
|