Sri Hanuraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pravito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pravito (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
 
== Biografi ==
Lahir di Jakarta pada 24 Desember 1985, pianis yang kerap disapa Aga ini pada mulanya belajar gitar dari ayahnua yang mahir bermain gitar klasik. Selain gitar, Aga berguru piano klasik pada sang ayah di usia 11 tahun.
Dengan semangat muda yang sedang gandrung sama jazz, Aga pernah mengikuti kompetisi SMACKDOWN ROYAL RUMBLE. Yap, bakatnya sebagai pianis mulai kelihatan, ia sukses menjadi pemenang pertama sehingga selain manggung di salah satu stage JGTC kampus UI, Aga juga sempat tampil di beberapa festival Jazz di Indonesia termasuk Jakarta International Java Jazz Festival.....
 
Ia baru benar-benar tertarik pada piano sejak menonton video trio ''progressive rock'' [[Emerson, Lake & Palmer]] di saat usianya 13 tahun. Keith Emerson yang membuatnya beralih bermain gitar menjadi piano. Sejak saat itu, ia kerap bermain piano dan tampil bersama grup progressive rock dan fusion di beberapa festival-festival besar, termasuk tampil di [[Anugerah Musik Indonesia|AMI Sharp Award]] pada tahun 2002.
Setelah beberapa tahun berganti, Aga yang meraih gelar master dari Conservatorium van Amsterdam, Belanda ini telah membuat karya baru dalam album jazz bertajuk To the Universe. Album ini berkonsep modern jazz dimana gerak irama yang dibuatnya tidak hanya mengandung berunsur bunyi-bunyian rumit khas jazz tetapi juga ada unsur traditional rhythm-nya.
 
Melihat kehebatan Keith Emerson dalam bermain piano, ia memberikan perhatian besar pada musisi jazz yang mempengaruhi permainan Keith, seperti [[Charlie Parker]], [[Oscar Peterson]] dan [[Bud Powell]]. Dan akhirnya ia semakin menekuni piano jazz setelah melihat video klip [[Indra Lesmana]] bertajuk “Reborn” (2000) dan mendengarkan album [[Riza Arshad]] bersama grup SimakDialog bertajuk “Trance/Mission” (2002). Itulah yang membuat ia belajar piano kepada Indra Lesmana di saat usia 17 tahun dan juga sempat belajar di sekolah musik Farabi.
 
Pada tahun 2005, ia berhasil menjadi pemenang utama pada kompetisi [[Jazz Goes To Campus]] yang digelar oleh [[Universitas Indonesia]]. Aga semakin aktif tampil di berbagai gelaran festival jazz. Pada tahun yang sama di usia 20 tahun, ia memutuskan untuk belajar di Conservatorium van Amsterdam, [[Belanda]]. Baru setahun belajar disana, ia meraih kemenangan soloist prize pada kompetisi East of Eastern Jazz Festival di Nijmegen, Belanda pada April 2006. Luar biasa, penghargaan demi penghargaan berhasil diraihnya. Begitupun, di Januari 2009 ia berhasil meraih juara kedua Young Pianist Foundation (YPF) Jazz Piano Competition yang digelar di Belanda. Di tahun 2011, ia dinobatkan sebagai “The Indonesian Young Talent Award” oleh Java Jazz Festival serta berhasil memperoleh kemenangan pada The European Keep an Eye Jazz Award (2011) untuk kategori “Best Band” bersama Daniel Mester Quartet.
 
Aga lulus di tahun 2011 dengan menyandang predikat summa cum laude (10 with distinction) dari program master Jazz Piano Performance di Conservatorium van Amsterdam, Belanda. Selama di Eropa, ia kerap tampil di beberapa kota dan negara di wilayah [[Eropa]] seperti [[Paris]], Nice, [[Cannes]], [[Monaco]], [[Belgia]], [[Hungaria]], [[Jerman]] dan [[Rumania]].
 
Selain merilis album ''self-titled'', “Sri Hanuraga” (Stankoffamusic, Polandia]]) di tahun 2013, ia tergabung bersama beberapa grup, baik dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya, Aga tergabung ke dalam grup ''W/H/A/T Quartet'' bersama Sandy Winarta, Riza Arshad dan Indrawan Tjhin, yang merilis album “No Words” (Demajors, 2010). Bersama grup The Brag Pack yang digawangi oleh pemusik jazz di ranah Eropa, Paul Rutschka, Daniel Mester dan Roald Becher, mereka merilis album Just Braggin’ (Stankofamusic, 2012). Pada album ini, Aga mengaransemen ulang lagu wajib nasional, “[[Bangun Pemudi Pemuda]]” serta lagu-lagu daerah, yaitu “[[Ilir-Ilir]]” dan “[[Cublak Suweng]]” dalam konsep jazz modern yang syahdu dan ia pun mengaransemen beberapa track lainnya. Album sensasional ini secara keseluruhan dibalut dalam komposisi jazz dengan rasa yang beragam, menakjubkan dan memanjakan telinga. Sedangkan bersama ''Boris Mogilevski Band'', sebuah grup ensemble yang anggotanya berasal dari [[Israel]], [[New Zealand]] dan [[Italia]]. Aga juga mendirikan ''Sri Hanuraga Trio'' bersama bassist Theo Balbig dan drummer asal Slovenia yang merupakan salah satu semi finalis dari ajang “Thelonious Monk Jazz Drum Competition” (2012), Kristijan Krajncan. Di tahun 2014, saat Aga menetap kembali di Indonesia, ia bersama Riza Arshad, Adra Karim dan Elfa Zulham tergabung dalam kuartet grup, ''TUSLAH''. Mereka mengusung konsep yang unik, yaitu menggabungkan piano, synthesizer, hammond organ dan drum.. Baru-baru ini, di akhir 2014 Aga tergabung ke dalam Reconnect and Record, sebuah proyek kerja sama yang menggabungkan pemusik dan vokalis jazz asal Belanda dan Indonesia. Berperan sebagai composer bersama Orville Breeveld, Aga tergabung dengan musisi jazz tanah air bersama Elfa Zulham, Endang Ramdan, Fajar Nugroho, Amelia Ong dan Nesia Ardi, serta musisi asal Belanda, Lady Shaynah, Shalini Bholasing,dan Daniel Mester.
<ref>{{cite web |url=http://www.klabjazz.com/sri-hanuraga.html|title= Sri Hanuraga - Klab Jazz |author=Yuni Salya |date= |website= |publisher= |access-date= January 20, 2021|quote=}}</ref>
 
Saat ini, Aga juga aktif mengajar sebagai guru piano dan instruktur jazz di Fakultas Musik [[Universitas Pelita Harapan]].
 
== Diskografi ==