Keraton Plered: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnsyahF (bicara | kontrib)
Mengubah sedikit keterangan peta Rouffaer dan menerjemahkan (sebagian besar) kata "karaton" ke "keraton" berdasarkan entrinya di KBBI: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/keraton
AnsyahF (bicara | kontrib)
k Perbaikan referensi Pratama & Priswanto (2013)
Baris 16:
| end_date = 1680
}}
'''Karaton Plered ing Nagari Mataram''' ({{lang-jv|{{ruby|{{Jav|ꦏ}}|ka}}{{ruby|{{Jav|ꦫ}}|ra}}{{ruby|{{Jav|ꦠꦺꦴ}}|to}}{{ruby|{{Jav|ꦤ꧀}}|n}}{{ruby|{{Jav|ꦥ꧀ꦭꦺ}}|plè}}{{ruby|{{Jav|ꦫꦺ}}|rè}}{{ruby|{{Jav|ꦢ꧀}}|d}}{{ruby|{{Jav|ꦲꦶ}}|hi}}{{ruby|{{Jav|ꦁ}}|ng}}{{ruby|{{Jav|ꦤ}}|na}}{{ruby|{{Jav|ꦒ}}|ga}}{{ruby|{{Jav|ꦫꦶ}}|ri}}{{ruby|{{Jav|ꦩ}}|ma}}{{ruby|{{Jav|ꦠ}}|ta}}{{ruby|{{Jav|ꦫ}}|ra}}{{ruby|{{Jav|ꦩ꧀}}|m}}}}) adalah keraton dan bekas ibu kota ketiga [[Kesultanan Mataram]] setelah [[Kutagede, Mataram|KutagedeKuthagede]] dan [[Karta, Mataram|Karta]]. Sebenarnya Plered sudah direncanakan sebagai ibu kota sejak masa pemerintahan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]], namuntetapi pemindahannya baru dilakukan pada tahun 1647.{{Sfn|Alifah|Priswanto|2012|p=185-186}} Akibat dari [[Pemberontakan Trunajaya|penyerbuan Raden Trunajaya]], status ibu kota Plered berakhir pada tahun 1677, tetapi baru ditinggalkan sepenuhnya pada tahun 1680.{{Sfn|Alifah|Priswanto|2012|p=185-186}}
 
== Tata letak ==
[[Berkas:Plered_Kraton_Map.png|jmpl|Peta keraton-benteng Plered]]
Karena keraton Plered telah hancur, tata letaknya hanya bisa diperkirakan dari catatan masa lalu, seperti deskripsi [[Rijcklof van Goens]] saat mengunjungi Plered tahun 1648, kunjungan Gerret Pieter Rouffaer tahun 1889, sebuah peta Plered yang dibuat oleh P. J. F. Louw tahun 1897, dan analisis dari [[Babad|Babad-Babad]] yang diketahui mencatat Plered.{{sfn|Alifah|Priswanto|2012|p=187-189}}
 
Bentuk keraton dilaporkan sebagai bentuk persegi yang tidak simetris, dengan kecondongan sekitar 10 [[Derajat (satuan sudut)|derajat]], sementara Van Goens menggambarnya sebagai [[belah ketupat]].{{sfn|Alifah|Priswanto|2012|p=187}}{{sfn|Alifah|Priswanto|2012|p=192}} Van Goens juga mencatat keliling ''dalem'' keraton sebesar 2.256 meter. Seorang arkeolog Widya Nayati memperkirakan keliling temboknya sebesar 3.040 meter. Mengenai tinggi dan ketebalatan tembok tersebut, terdapat perbedaan antara sumber satu sama lain, seperti yang dijabarkan dalam tabel perbandingan ini:
Baris 43:
|2.2-2.8 meter
|}
Peta Rouffaer memasukkan nama beberapa bangunan yang termasuk masjid, [[macan kurung]], dan bagian keraton seperti ''Sitinggil'', ''Keben'', dan ''Srimanganti''.{{sfn|Riko PPratama|Priswanto|2013|p=243}} Sekitar kompleks keraton terdapat pemukiman yang dinamai setelah profesi penghuninya seperti ''Kauman'' untuk [[ulama]], ''Gerjen'' untuk [[penjahit]], dan nama ini masih ada hingga kini.{{sfn|Pratama|Priswanto|2013|p=243-244}}
 
== Bangunan ==