Kegiatan seksual manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
menambah bagian fisiologi, lengkap dengan referensinya
Tag: Mengosongkan sebagian besar isi
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Desember 2020}}[[Berkas:Thomas Rowlandson (15).jpg|jmpl|ka|150px|[[Seksualitas manusia|Eksplorasi seksual]] yang ditampilkan dalam [[seni erotis|sketsa erotis]] karya [[Thomas Rowlandson]].]]
'''Kegiatan seksual manusia''' atau '''perilaku seksual manusia''' adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk mengalami dan menunjukkan [[seksualitas manusia|seksualitasnya]]. Manusia melakukan berbagai tindakan seksual, mulai dari yang dilakukan sendiri (misalnya [[masturbasi]]) sampai yang dilakukan bersama-sama dengan manusia lain (misalnya [[persetubuhan]], [[seks non-penetrasi]], [[seks oral]], dan lain-lain) dalam beragam pola frekuensi dan untuk bermacam alasan. Kegiatan seksual biasanya membangkitkan [[berahi]] dan menimbulkan perubahan fisiologis pada manusia yang terangsang, beberapa di antaranya tampak jelas, sedangkan yang lain tidak begitu jelas. Kegiatan seksual juga dapat meliputi tindakan dan aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketertarikan seksual atau melengkapi [[kehidupan seks]] manusia lain, misalnya strategi untuk mencari atau memikat pasangan (masa [[pacaran]]) ataupun interaksi antarpribadi (misalnya [[percumbuan]] atau [[BDSM]]). Aktivitas seksual dapat mengiringi berahi.
 
Baris 6:
Dalam beberapa kebudayaan, kegiatan seksual hanya dianggap pantas dilakukan oleh pasangan yang telah menikah, sedangkan [[hubungan di luar nikah]] dan [[perzinaan]] dipandang tabu. Beberapa kegiatan seksual dianggap ilegal secara universal atau di beberapa wilayah, sementara beberapa yang lain dianggap menyimpang dari [[norma (sosiologi)|norma]] masyarakat atau budaya tertentu. Dua contoh kegiatan seksual yang dianggap tindakan kejahatan di hampir semua negara adalah [[kekerasan seksual]] dan kegiatan seksual yang melibatkan seseorang [[usia dewasa|di bawah umur]].
 
 
==Fisiologi==
[[File:Kama sutra 24 detail.jpg|thumb|right|200px|Ilustrasi [[Kama sutra]] India ini memperlihatkan seorang wanita di atas seorang pria, menggambarkan ereksi pria, yang merupakan salah satu respons fisiologis terhadap gairah seksual pria.]]
Respons fisiologis selama stimulasi seksual cukup mirip antara pria dan wanita dan ada empat fase.<ref name="Schacter">{{cite book |author1=Daniel L. Schacter |author2=Daniel T. Gilbert |author3=Daniel M. Wegner| title =Psychology| publisher =[[Macmillan Publishers|Macmillan]]|year = 2010|pages=335–336|access-date = 10 November 2012| isbn = 978-1429237192|url =https://books.google.com/books?id=emAyzTNy1cUC&pg=PA335&q=Men%20and%20women%20may%20have%20different%20levels%20of%20sexual%20drive%2C%20but%20their%20physiological%20responses%20during%20sex%20are%20fairly%20similar.}}</ref>
* Selama fase eksitasi, ketegangan otot dan aliran darah meningkat di dalam dan di sekitar organ seksual, jantung, pernapasan, dan tekanan darah meningkat. Pria dan wanita mengalami ''sex flush'' ([[peronaan]]) pada kulit tubuh bagian atas dan [[wajah]]. Pada wanita, biasanya vagina akan mengeluarkan cairan lubrikasi dan klitorisnya menjadi semakin menonjol<ref name="Schacter"/> sementara [[Penis]] pria mengalami [[ereksi]].
* Selama fase ''plateau'', detak jantung dan ketegangan [[otot]] semakin meningkat. [[Kandung kemih]] pria menutup untuk mencegah [[urin]] bercampur dengan [[air mani]]. [[Klitoris]] seorang wanita mungkin sedikit tertarik kebelakang dan vaginanya mengeluarkan lebih banyak cairan lubrikasi, otot organ kelamin luar akan membengkak dan menegang serta berkurang diameternya.<ref name="Schacter"/>
* Selama fase [[orgasme]], pernapasan menjadi sangat cepat dan otot panggul memulai serangkaian kontraksi ritmis. Baik pria maupun wanita mengalami siklus cepat kontraksi otot dari otot panggul bagian bawah. Wanita juga sering mengalami kontraksi [[rahim]] dan [[vagina]]. Pengalaman ini dapat digambarkan sebagai hal yang sangat menyenangkan, tetapi sekitar 15% wanita tidak pernah mengalami orgasme dan setengahnya melaporkan pernah memalsukan orgasme.<ref name="Schacter"/> Beberapa komponen genetik dikaitkan dengan seberapa sering wanita bisa mengalami orgasme.<ref name="Schacter"/>
* Selama fase resolusi, otot-otot mengendur, tekanan darah turun, dan tubuh kembali ke keadaan istirahat. Meskipun secara umum dilaporkan bahwa wanita tidak mengalami periode refraktori dan dengan demikian bisa mengalami orgasme tambahan, atau beberapa orgasme segera setelah mengalami orgasme pertama,<ref name="Rosenthal">{{cite book |first=Martha |last= Rosenthal| title = Human Sexuality: From Cells to Society | publisher =[[Cengage Learning]]|year = 2012|pages=134–135|access-date = 17 September 2012| isbn = 9780618755714 |url =https://books.google.com/books?id=d58z5hgQ2gsC&pg=PT154 }}</ref><ref name=SOC>{{cite web| title = The Sexual Response Cycle| publisher = [[University of California, Santa Barbara]] | url = http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/the-sexual-response-cycle|access-date =6 August 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20110725051823/http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/the-sexual-response-cycle|archive-date=25 July 2011}}</ref> beberapa sumber menyatakan bahwa pria dan wanita mengalami periode refraktori karena wanita mungkin juga mengalami periode setelah orgasme di mana rangsangan seksual tidak menghasilkan kenikmatan.<ref name="Schacter"/><ref name="Weiner & Craighead">{{cite book |author1=Irving B. Weiner |author2=W. Edward Craighead | title = The Corsini Encyclopedia of Psychology, Volume 2 | publisher =[[John Wiley & Sons]]|year = 2010|page=761|access-date = 10 November 2012| isbn = 978-0470170267|url = https://books.google.com/books?id=pa5vKqntwikC&pg=PA761}}</ref> Periode ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari dan biasanya lebih lama untuk pria daripada wanita.<ref name="Schacter"/>
 
[[Disfungsi seksual]] adalah ketidakmampuan untuk bereaksi secara emosional atau fisik terhadap rangsangan seksual dengan cara yang diproyeksikan oleh orang sehat pada umumnya; hal ini dapat mempengaruhi berbagai tahapan dalam siklus respons seksual, yaitu hasrat, kenikmatan dan orgasme.<ref>Kontula, O & Mannila, E (2009). Sexual Activity and Sexual Desire. Routledge, 46(1). retrieved 20 August 2012, from [http://bf4dv7zn3u.search.serialssolutions.com/?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info%3Aofi%2Fenc%3AUTF-8&rfr_id=info:sid/summon.serialssolutions.com&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=The+Impact+of+Aging+on+Human+Sexual+Activity+and+Sexual+Desire&rft.jtitle=Journal+of+Sex+Research&rft.au=Haavio-Mannila%2C+Elina&rft.au=Kontula%2C+Osmo&rft.date=2009-02-03&rft.pub=Taylor+%26+Francis+Group%2C+LLC&rft.issn=0022-4499&rft.volume=46&rft.issue=1&rft.spage=46&rft.epage=56&rft_id=info:doi/10.1080%2F00224490802624414&rft.externalDBID=PJSX&rft.externalDocID=196534090 here.]</ref> Dalam berbagai media, disfungsi seksual sering dikaitkan dengan laki-laki, tetapi kenyataannyajustru lebih sering terjadi pada perempuan (43 persen) daripada laki-laki (31 persen).<ref>{{cite journal | author = Jha S., Thakar R. | year = 2010 | title = Female sexual dysfunction | journal = European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology | volume = 153 | issue = 2| pages = 117–123 | doi = 10.1016/j.ejogrb.2010.06.010 | pmid = 20678854 }}</ref>
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Bacaan lanjutan==
{{Commons category|Human sexual activity}}
{{Wikiquote}}
* [https://web.archive.org/web/20160416215051/http://data360.org/pdf/20070416064139.Global%20Sex%20Survey.pdf Durex Global Sex Survey 2005] (PDF) at [https://web.archive.org/web/20160510100720/http://www.data360.org/index.aspx data360.org]
* Ryan, Christopher & Jetha, Cacilda, (2010). [[Sex at Dawn|''Sex at Dawn: The Prehistoric Origins of Modern Sexuality.'']] New York: Harper.
[[Kategori:Seks]]
[[Kategori:Perilaku seksual]]