2.904
suntingan
k (Membatalkan 1 suntingan oleh Nadiahutasoit1990 (bicara) ke revisi terakhir oleh M. Adiputra (🔍)) Tag: Pembatalan |
|||
=== Penggunaan kontemporer ===
Hingga kini, lontar beraksara Bali masih dihasilkan dan digunakan untuk sejumlah fungsi dalam kehidupan masyarakat Bali kontemporer. Aksara Bali dan praktek menulis pada lontar masih diajarkan sebagai bagian dari muatan lokal di sekolah-sekolah Bali dan Lombok, dan sejumlah juru tulis masih aktif menerima pesanan untuk membuat dan menyalin ulang lontar. Tiap banjar di Bali umumnya memiliki kelompok ''pĕsantian'' yang diundang untuk membacakan lontar di sejumlah acara dan saling berlomba antara satu sama lainnya dalam kompetisi hingga tingkat provinsi.<ref name="sudewa">{{cite journal|url=https://www.unicode.org/L2/L2003/03118-balinese.pdf|title=Contemporary Use of The Balinese Script |first=Ida Bagus Adi|last=Sudewa|date=2003-03-02|journal=ISO/IEC JTC1/SC2/WG2|issue=L2/03-118|page=6-9}}</ref>{{sfn|Rubenstein|1996|pp=144-147}} Meski begitu, berkurangnya penggunaan sehari-hari aksara Bali (misal untuk catatan biasa) serta konotasi keramat lontar dalam berbagai upacara membuat sebagian masyarakat Bali segan-segan dengan lontar.
Sebagai upaya melestarikan dan melumrahkan penggunaan aksara Bali dalam ranah publik, Pemerintahan Provinsi Bali melalui Peraturan Gubernur no. 80 tahun 2018 mewajibkan sekolah, pura, lembaga pemerintahan, dan fasilitas-fasilitas umum untuk menggunakan aksara Bali dalam penulisan plang nama masing-masing.<ref>
[https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2018/PERGUB/PERGUB_NOMOR_80_TAHUN_2018.pdf Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018]. Bab IV Pasal 6. hlm. 4. Diundangkan tanggal 26 September 2018.</ref> Selain itu, bulan Februari juga dinyatakan sebagai sebagai Bulan Bahasa Bali yang akan diisi oleh berbagai acara dan perlombaan bertema pelestarian sastra, bahasa, dan aksara Bali, salah satunya misal dengan perlombaan menulis aksara Bali.<ref>[https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2018/PERGUB/PERGUB_NOMOR_80_TAHUN_2018.pdf Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018]. Bab V Pasal 7-8. hlm. 5. Diundangkan tanggal 26 September 2018.</ref><ref>{{Cite web|url=https://balitribune.co.id/content/lomba-nyurat-aksara-bali-dibanjiri-ratusan-siswa-di-denpasar|title=Lomba "Nyurat" Aksara Bali Dibanjiri Ratusan Siswa di Denpasar|date=23 Februari 2018 |publisher=Bali Tribune|access-date=6 April 2020|first=I Wayan|last=Sudarsana}}</ref> Meskipun begitu, hingga 2020 masih banyak tempat usaha yang belum menerapkan penggunaan aksara Bali,<ref>{{Cite web|url=https://balitribune.co.id/content/banyak-pengusaha-belum-tahu-peraturan-papan-nama-beraksara-bali-0|title=Banyak Pengusaha Belum Tahu Peraturan Papan Nama Beraksara Bali|first=Putu Agus|last=Mahendra|publisher=Bali Tribune|date=24 Januari 2020|access-date=17 April 2020}}</ref> dan tidak jarang pula ditemui papan nama dengan penulisan aksara Bali yang memiliki sejumlah kesalahan.<ref>{{Cite web|url=https://balitribune.co.id/content/aksara-bali-di-papan-nama-kantor-banyak-keliru|title=Aksara Bali di Papan Nama Kantor Banyak Keliru|date=9 Oktober 2018|publisher=Bali Tribune|access-date=6 April 2020|first=Ketut|last=Sugiana}}</ref> Salah satu yang menerima cukup banyak sorotan adalah kesalahan penulisan aksara Bali di terminal domestik [[Bandara Ngurah Rai]].<ref>{{cite web|url=https://bali.tribunnews.com/2018/10/12/dosen-unud-ungkap-kesalahan-aksara-bali-di-bandara-ngurah-rai-koster-segera-lakukan-perbaikan|title=Dosen Unud Ungkap Kesalahan Aksara Bali di Bandara Ngurah Rai, Koster Segera Lakukan Perbaikan|first=AA Seri |last=Kusniarti|editor1-first=Ady |editor1-last=Sucipto|date=12 Oktober 2018|publisher=Tribun-Bali|access-date=17 Mei 2020}}</ref> Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya kesalahan di antaranya adalah keengganan tempat usaha untuk berkonsultasi pada instansi dengan kompetensi memadai, serta ketergantungan pada program komputer yang tidak diimbangi dengan kemampuan baca tulis alami sehingga pengguna sering kali tidak sadar atau tidak mampu memperbaiki galat dan langsung mencetak apa yang tertera di layar. Akan tetapi, upaya ini tetap diapresiasi oleh banyak pihak dan diharapkan dapat menjadi batu pijakan untuk meningkatkan kualitas penerapan aksara Bali ke depannya.<ref>{{cite web|url=https://bali.tribunnews.com/2019/06/08/masih-banyak-kesalahan-tulis-aksara-bali-kasihan-jika-cetaknya-di-batu-granit-yang-mahal|title=Masih Banyak Kesalahan Tulis Aksara Bali, Kasihan Jika Cetaknya di Batu Granit yang Mahal|first=I Wayan|last=Gunarta|editor1-first=Widyartha |editor1-last=Suryawan|publisher=Tribun-Bali|access-date=17 Mei 2020|date=8 Juni 2019}}</ref>
|