Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Banyak Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Dikembalikan ke revisi 17660567 oleh FelixJL111 (bicara): Riset asli tanpa sumber. (🍔) Tag: Pembatalan |
||
Baris 60:
|catatankaki = {{notelist}}
}}
'''Daerah Khusus Ibukota Jakarta''' ('''DKI Jakarta''') adalah [[Ibu kota Indonesia|ibu kota negara]] dan [[kota]] terbesar di [[Indonesia]]. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang [[kotaraya|memiliki status setingkat provinsi]]. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut [[Pulau Jawa
Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.557.810 jiwa ([[2019]]).<ref name="DKI2020"/> Wilayah metropolitan Jakarta ([[Jabodetabek]]) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,<ref name="bps.go.id"/> merupakan metropolitan terbesar di [[Asia Tenggara]] atau urutan kedua di dunia
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat
== Etimologi ==
Baris 74:
* Batavia (1619–1942)
* Jakarta (1942–sekarang)
* Ibukota DKI Jakarta (1998–sekarang)
Baris 119:
== Ekonomi ==
[[Berkas:JalanJenderalSudirmanJakarta.jpg|jmpl|ka|
Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Saat ini, lebih dari
Pada tahun 2012, pendapatan per kapita masyarakat Jakarta sebesar Rp 110,46 juta per tahun (USD 12,270).<ref>bps.go.id [http://jakarta.bps.go.id/fileupload/brs/2013_02_05_12_19_14.pdf BPS Provinsi DKI Jakarta]</ref> Sedangkan untuk kalangan menengah atas dengan penghasilan Rp 240,62 juta per tahun (USD 26,735), mencapai 20% dari jumlah penduduk. Di sini juga bermukim lebih dari separuh orang-orang kaya di Indonesia dengan penghasilan minimal USD 100,000 per tahun. Kekayaan mereka terutama ditopang oleh kenaikan harga saham serta properti yang cukup signifikan. Saat ini Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan harga properti mewah yang tertinggi di dunia, yakni mencapai 38,1%.<ref>kontan.co.id [http://industri.kontan.co.id/news/pertumbuhan-hunian-mewah-jakarta-tertinggi-dunia Pertumbuhan Hunian Mewah Jakarta Tertinggi Dunia]</ref> Selain hunian mewah, pertumbuhan properti Jakarta juga ditopang oleh penjualan dan penyewaan ruang kantor. Pada periode 2009-2012, pembangunan
== Transportasi ==
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan [[jalan tol]] yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti [[Depok]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Bogor]] yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Sudirman]], [[Jalan MH Thamrin (Jakarta)|Jalan Thamrin]], [[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jalan Rasuna Said]], [[Jalan Profesor Dokter Satrio (Jakarta)|Jalan Satrio]],
[[Berkas:Transjakarta Route per 2016.jpg|jmpl|300x300px|Peta jalur
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus [[PPD]]. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bakti, MetroMini, Kopaja, dan Bianglala Metropolitan. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu. Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula [[ojek]], [[bajaj]], dan [[bemo]] untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan [[becak]] masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di [[Bekasi]], [[Tangerang]], dan [[Depok]].<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4152824/menhub-jakarta-jadi-kiblat-pengelolaan-transportasi-di-kota-lain|title=Menhub: Jakarta jadi Kiblat Pengelolaan Transportasi di Kota Lain|last=Liputan6.com|date=2020-01-10|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-02-01}}</ref>
=== Transjakarta ===
Baris 141 ⟶ 139:
* Koridor 1 [[Terminal Blok M|Blok M]] - [[Stasiun Kota|Kota]]
* Koridor 2 [[Pulogadung]] -
* Koridor 3 [[Kalideres]] -
* Koridor 4 [[Pulogadung]] - [[Dukuh Atas]]
* Koridor 5 [[Kampung Melayu]] - [[Ancol]]
* Koridor 6 [[Ragunan]] - [[Latuharhary]] - [[Dukuh Atas]]
* Koridor 7 [[Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur|Kampung Rambutan]] - [[Kampung Melayu]]
* Koridor 8 [[Lebak Bulus]] -
* Koridor 9
* Koridor 10 [[Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur|Cililitan]] - [[Tanjung Priok]]
* Koridor 11 [[Kampung Melayu]] -
* Koridor 12 [[Pluit]] - [[Tanjung Priok]]
* Koridor 13 [[
=== Kereta listrik ===
{{main|KRL Jabotabek}}
[[Berkas:KRL Jabotabek 7117 Gambir.jpg|jmpl|250px|KRL [[
Selain bus kota, angkutan kota, becak dan bus [[Transjakarta]], sarana transportasi andalan masyarakat [[Jakarta]] adalah [[kereta rel listrik]] atau yang biasa dikenal dengan [[KRL Jabotabek]]
* Jalur Merah [[Jakarta Kota]] - [[Bogor]], lewat [[Gambir]], [[Manggarai]], [[Pasar Minggu]], dan [[Depok]].
* Jalur Kuning [[Bogor]] -
* Jalur Biru [[Jakarta Kota]] - [[Cikarang]], lewat [[Gambir]], [[Manggarai]], dan [[Jatinegara]].
* Jalur Hijau [[Tanah Abang]] -
* Jalur Coklat [[Stasiun Duri|Duri]] - [[
* Jalur Pink [[Jakarta Kota]] - [[Pelabuhan Tanjung Priok]]. Saat ini sudah bisa dipergunakan untuk jalur
=== Angkutan sungai ===
{{main|Angkutan Sungai Jakarta}}
Angkutan Sungai, atau lebih populer dengan sebutan "Waterways", adalah sebuah sistem transportasi alternatif melalui sungai di Jakarta, Indonesia. Sistem transportasi ini diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada tanggal 6 Juni 2007. Sistem ini merupakan bagian dari penataan sistem transportasi di Jakarta yang disebut Pola Transportasi Makro (PTM). Dalam PTM disebutkan bahwa arah penataan sistem transportasi merupakan integrasi beberapa model transportasi yang meliputi
Waterways mulai dioperasikan dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta setelah peresmian rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer oleh Gubernur Sutiyoso pada 6 Juni 2007. Rute ini merupakan bagian dari perencanaan rute Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer. Waterways merupakan kelanjutan dari pengoperasian sistem transportasi TransJakarta. Untuk mengawali Waterways, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan dua unit kapal yang masing-masing berkapasitas 28 orang yang disebut KM Kerapu III dan KM Kerapu IV yang berkecepatan maksimal 8 knot.<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20200114/98/1190009/pengusaha-angkutan-gapasdap-memohon-kualitas-b30-ditingkatkan|title=Pengusaha Angkutan Gapasdap Memohon Kualitas B30 Ditingkatkan {{!}} Ekonomi|website=Bisnis.com|access-date=2020-02-01}}</ref>
Baris 176 ⟶ 174:
[[Berkas:Jakarta Car Free Day.jpg|jmpl|Suasana [[Monumen Selamat Datang|Bundaran HI]] ketika ''Car-Free Day'' tiap hari Minggu.]]
[[Berkas:Soekarno-Hatta International Airport Terminal 3 front.JPG|jmpl|Terminal 3 [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] Tangerang-Banten]]
Sebagai salah satu kota metropolitan dunia, Jakarta telah memiliki infrastruktur penunjang berupa jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih, gas, serat optik, bandara, dan pelabuhan. Saat ini rasio jalan di Jakarta mencapai 6,2% dari luas wilayahnya.<ref>sindonews.com [http://metro.sindonews.com/read/2012/09/13/31/672220/rasio-jalan-di-jakarta-baru-6-2-persen Rasio Jalan di Jakarta baru 6,2 persen]</ref> Selain jalan protokol, jalan ekonomi, dan jalan lingkungan, Jakarta juga didukung oleh jaringan [[Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]], [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta|Jalan Tol Lingkar Luar]], [[Jalan Tol Jagorawi]], dan [[Jalan Tol Ulujami-Serpong]]. Pemerintah juga berencana akan membangun Tol Lingkar Luar tahap kedua yang mengelilingi kota Jakarta dari
Untuk ke kota-kota lain di [[Pulau Jawa]], Jakarta terhubung dengan [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] yang bersambung dengan [[Jalan Tol Cipularang]] ke [[Bandung]] dan [[Jalan Tol Cipali]] ke [[Cirebon]]. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di [[Jakarta]]. Untuk ke [[Pulau Sumatra]], tersedia ruas [[Jalan Tol Jakarta-Merak]] yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari [[Pelabuhan Merak]] ke [[Bakauheni]].
Baris 184 ⟶ 182:
* [[Bandara Halim Perdanakusuma]] yang banyak berfungsi untuk melayani penerbangan kenegaraan serta penerbangan domestik
Untuk pengadaan air bersih, saat ini Jakarta dilayani oleh dua perusahaan, yakni PT. Aetra Air Jakarta untuk wilayah sebelah timur
== Kependudukan ==
Baris 323 ⟶ 321:
{| class="wikitable" style="margin: .5em 0 .5em 1em;"
|-
|+'''Etnis di Jakarta pada tahun 1930, 1961
|- style="background-color:#cfc;"
! Etnis
|