Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Soksinews (bicara | kontrib)
k Update halaman
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
 
Sekitar tahun 1960-an, keberadaan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mengalami berbagai cobaan terutama dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan ondderbouw-nya. Sayap organisasi dibawah PKI itu seperti SOBSI, Pemuda Rakyat, Gerwani, Lekra, dan Corps Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI).
 
Atas kondisi itu, SOKSI lahir tepatnya pada 20 Mei 1960 sebagai panggilan sejarah untuk membela Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan NKRI. Saat didirikan nama SOKSI memiliki kepanjangan dari Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia.
 
Pawa awalnya nama dan embrio SOKSI adalah Badan Pusat Koordinasi Perusahaan-perusahaan Negara (BPKPN). Saat itu pendiri SOKSI, Suhardiman menjabat sebagai Sekertaras BANAS (Badan Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Belanda) dan ditugaskan oleh negara untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing.
 
Nama SOKSI kemudian muncul pada pertemuan BPKPN di Palembang yang akhirnya moment tersebut menjadi tanggal kelahiran SOKSI. Waktu itu, Suhardiman menugaskan Adolf Rahman dan Suwignyo untuk mencari nama yang tepat untuk pergerakan mereka. Tetapi, keduanya belum juga menemukan nama yang tepat sampai larut malam, hingga Suhardiman akhirnya menyampaikan nama SOKSI sebagai singkatan Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia.
 
Di samping tekad menjadi pelopor lahirnya masyarkaat sosialis Pancasila, Suhardiman memilih nama SOKSI juga secara politis untuk menunjukan sikap perlawanan yang tegas terhadap PKI. Khususnya terhadap SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia).
 
Sikap perlawanan SOKSI terhadap PKI dan ondderbouw-nya juga dilakukan dengan membuat mirip nama-nama lembaga konsentrasi SOKSI dengan organisasi sayap PKI.
 
Antara lain Gerwasi (Gerakan Wanitas Sosialis Indonesia) untuk menghadapi Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), Lekri (Lembaga Kebudayaan Republik Indonesia) untuk melawan Lekra (Lembaag Kebudayaan Rakyat) milik PKI, RTI (Rukun Tani Indonesia) untuk menghadapi BTI (Barisan Tani Indonesia) milik PKI.
 
== Lihat juga ==