Alegori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisdp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
k Penambahan referensi dan perbaikan penulisan
Baris 1:
'''Alegori''' adalah [[majas]] yang menjelaskan maksud tanpa secara [[harafiah]]. Umumnya alegori merujuk kepada penggunaan [[retorika]], tetapi alegori tidak harus ditunjukkan melalui [[bahasa]], misalnya alegori dalam [[lukisan]] atau [[pahatan]].<ref> {{cite journal|title= Majas Dalam Roman Habis Gelap Terbitlah Terang Terjemahan Armijn Pane|authors= Anita, Ahadi Sulissusiawan, Amriani Amir|journal= Khatulistiwa|volume= 2|number= 9|year= 2013|issn= 2715-2723|page= 4|url= https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3239}} </ref> Contoh penggunaan majas ini dapat dibaca pada kalimat berikut ini:<ref name="contoh"> {{cite journal|title= Kemampuan Menentukan Bentuk dan Makna Majas pada Siswa Kelas IX MTSN 3 Banjarmasin|author= Ngatiyem|journal= Hadratul Madaniyah|volume= 4|number= 2|year= 2017|issn= 2407-3865|page= 35|url= http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/jhm/article/view/485}} </ref>
 
{{quote|''Kehidupan manusia layaknya sebuah sungai yang dialiri air. Sebelum mencapai muara dan bertemu air laut, air tersebut harus melewati ragam tempat. Ia bisa menyususri tebing-tebing, bahkan terkadang jurang. Air sungai tak pernah melawan arus, ia mengalir apa adanya hingga ia pada akhirnya tiba pada muara dimana ia akan lebur menjadi air laut''}}
Contoh:
 
:''Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.''
Makna dari majas alegori tersebut adalah hidup sebagai seorang manusia tidaklah mudah, kita bisa saja bertemu dengan hal yang tidak menyenangkan, tapi sama seperti air sungai kita tak harus melawan, membiarkan nasib membawa kita adalah hal yang ingin disampaikan oleh penutur dengan menggunakan kiasan “air sungai tak pernah melawan arus yang membawanya kemana saja, baik itu tebing atau jurang sekalipun”. Hidup akan selalu ada muaranya berarti hidup manusia akan selalu ada akhirnya.<ref name="contoh" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Majas}}