G.A. Siwabessy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 45:
Pada 1931, Siwabessy berhasil menyelesaikan pendidikannya di ([[MULO]]) (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Ambon. Kemudian Siwabessy menerima beasiswa untuk meneruskan pendidikan kedokteran ke NIAS [[Nederlandsch Indische Artsen School]], Surabaya. Siwabessy muda memang sangat menonjol dalam bidang akademik. Tetapi pendidikan tinggi bagi banyak pemuda pada masa penjajahan tidak mungkin diikuti tanpa beasiswa.
 
Di NIAS ([[Nederlandsch Indische Artsen School]]) Siwabessy banyak bersahabat dengan pemuda dari pelbagaiberbagai suku bangsa, antara lain [[Ibnu Sutowo]], Rubiono Kertopati, Mohammad Imam di samping sahabat-sahabatnya dari Maluku seperti Jan Usmany, Karel Staa, Syuurt Latupeirissa, Chris Mailoa. Pergaulannya dengan teman-teman barunya itulah yang membuka cakrawala Siwabessy tentang Indonesia. Selain serius dalam studi, Siwabessy juga aktif dalam organisasi mahasiswa Maluku.
 
Di NIAS [[Nederlandsch Indische Artsen School]] inilah Siwabessy dipanggil dengan julukan Upuleru, yang dalam bahasa tana (tanah, asli) Maluku Tengah artinya ''“dewa”'' atau ''”pelindung”''. Sebutan ini terus dipakai oleh teman-temannya semasa perjuangan 1945. Itu sebabnya ketika Siwabessy menulis memoarnya yang diterbitkan oleh [http://www.tokogunungagung.co.id Gunung Agung] pada 1979, disepakati judul memoar tersebut ''”Upuleru”''.