Ketamakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15:
Setiap orang diharapkan untuk melawan dosa ketamakan dengan mengembangkan keutamaan kemurahan hati, mengingat bahwa ketamakan dapat mengakibatkan dosa berat berupa pelanggaran terhadap perintah ke-7 dan ke-10 dari "[[Doktrin Katolik mengenai Sepuluh Perintah Allah|Sepuluh Perintah Allah]]".<ref name="10perintah">{{cite web |url=http://katolisitas.org/5684/10-perintah-allah-7-dosa-pokok |title=10 Perintah Allah & 7 dosa pokok |publisher=katolisitas.org |author=Ingrid Listiati}}</ref> Dalam [[Summa Theologia]], St Thomas Aquinas mengutip kata-kata St [[Basilius Agung]] yang menggambarkan bahwa setiap orang terikat kewajiban untuk memberi kepada orang-orang yang miskin atau membutuhkan, baik dengan cara takut akan keinginan mereka (atas barang duniawi) ataupun takut memilikinya terlalu banyak.<ref name="st3118"/>{{rp|A4.2}}
 
* '''Islam'''
 
Menurut Islam, orang tamak adalah orang yang [[kufur]] nikmat dan sangat malas untuk bersyukur kepada [[Allah S.W.T]]. Islam juga menggambarkan secara detail sikap orang yang tamak yaitu orang yang tidak pernah merasa cukup, sehingga ia selalu ingin menambah apa yang diinginkannya, tanpa mengenal [[hak]] orang lain. [[Ibnu Taimiyah]] juga menyebutkan bahaya-bahaya bagi [[muslim]] yang tamak yaitu dapat merusak Islam dan ini lebih hebat dari dua [[serigala]] lapar yang memburu [[domba]] yang menyendiri. Secara kehidupan, Islam menyuruh umat manusia untuk mencari harta untuk bekal hidup di dunia. Islam juga menyebut sikap salah satu orang tamak yaitu selalu menumpuk harta demi harta tanpa memikirkan nasib orang di sekitarnya<ref>https://nasional.republika.co.id/berita/q4gmqx70021843723000/tamak-pangkal-segala-kemungkaran</ref>.
 
== Referensi ==