Penyembahan berhala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 51:
|align = right
}}
Pembelaan Kristen Katolik mengungkit bukti-bukti tekstual dari laku penghormatan lahiriah terhadap ikon-ikon, dengan berargumen bahwa ada "bermacam-macam bentuk ibadat" dan bahwasanya penghormatan yang ditunjukkan terhadap ikon-ikon sama sekali berbeda dari pemujaan terhadap Allah. Sembari mengutip ayat-ayat Perjanjian Lama, argumen-argumen ini menyajikan contoh bentuk-bentuk "penghormatan" seperti dalam {{Alkitab|Kejadian 33:3|ayat ke-3 dari bab 33 Kitab Kejadian}}, dengan argumen bahwa "pemujaan adalah satu ihwal tersendiri, lain ihwalnyaurusannya dengan pemujaan yang dilakukan demi menghormati sesuatu yang luar biasa". Argumen-argumen ini menegaskan bahwa "penghormatan yang diberikan kepada citra tertentu teralihkan kepada purwarupanya", dan bahwasanya tindakan menghormati sebuah citra Kristus tidak terhenti pada citra itu sendiri&nbsp;– materi citra tersebut bukanlah objek penyembahan&nbsp;– tetapi melampaui citra tersebut, sampai kepada purwarupanya.<ref>{{cite book|author1=Horst Woldemar Janson|author2=Anthony F. Janson|title=History of Art: The Western Tradition|url=https://books.google.com/books?id=MMYHuvhWBH4C&pg=PT386|year=2003|publisher=Prentice Hall|isbn=978-0-13-182895-7|page=386}}</ref><ref name="Seaman2012p23">{{cite book|author1=Natasha T. Seaman|author2=Hendrik Terbrugghen|title=The Religious Paintings of Hendrick Ter Brugghen: Reinventing Christian Painting After the Reformation in Utrecht|url=https://books.google.com/books?id=LngM5fhurbMC&pg=PA23|year=2012|publisher=Ashgate|isbn=978-1-4094-3495-5|pages=23–29}}</ref><ref>{{cite book|author=Henry Ede Eze|title=Images in Catholicism ...idolatry?: Discourse on the First Commandment With Biblical Citations|url=https://books.google.com/books?id=2h3gcuWJTlcC&pg=PA11 |year=2011|publisher=St. Paul Press|isbn=978-0-9827966-9-6|pages=11–14}}</ref>
 
Menurut ''[[Katekismus Gereja Katolik]]'', "penyembahan berhala bukan sekadar mengacu kepada ibadat pagan yang batil. Orang menyembah berhala kapan saja ia [[venerasi|menghormati]] dan memuliakan sesuatu yang lain sebagai ganti [[Allah]], baik berupa [[panteon|dewa-dewi]] maupun roh-roh jahat (misalnya [[Setanisme teistis|setanisme]]), [[kewenangan|kekuasaan]], [[hedonisme|kesenangan]], [[rasisme|ras]], [[penghormatan orang yang telah meninggal|nenek moyang]], [[pemerintah|negara]], [[Mamon|uang]], dsb."<ref name=Catechism>''Catechism of The Catholic Church'', passage 2113, hlm. 460, Geoffrey Chapman, 1999</ref> Pembuatan citra-citra Yesus Kristus, Santa Perawan Maria, dan para aulia Kristen bersama dengan doa-doa yang ditujukan kepada mereka sudah menyebar luas di kalangan umat Kristen Katolik.<ref name="Jones1898p1">{{cite book|author=Thomas W. L. Jones|title=The Queen of Heaven: Màmma Schiavona (the Black Mother), the Madonna of the Pignasecea: a Delineation of the Great Idolatry|url=https://books.google.com/books?id=TEQQAAAAIAAJ|year=1898|pages=1–2}}</ref>