Cicero: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vilho-Veli (bicara | kontrib)
Berkas
Tag: Dikembalikan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Vilho-Veli) dan mengembalikan revisi 17019223 oleh Medelam
Tag: Pengembalian manual
Baris 43:
Sebagai [[pretor]] (satu tingkat di bawah [[Konsul Romawi|konsul]]), Cicero menyuarakan [[pidato]] politiknya pertama kali pada tahun 66 SM dalam rangka melawan [[Catullus]] dan kepemimpinan Optimates yang merupakan orang konservatif di dewan senat Romawi, ia berunding dengan perintah Pompeius dalam rangka melawan Mithradates, raja [[Pontus]].<ref name="the"/> Kedekatan Cicero dengan Pompeius menimbulkan kebencian Marcus Licinius Crassus, namun justru menjadikannya semakin populer sehingga pada tahun 63 SM ia diangkat sebagai konsul.<ref name="the"/>
[[Berkas:Assassinat de Cicéron.jpg|jmpl|Kematian Cicero (lukisan di [[Prancis]], Abad 15 M).]]
[[File:Svedomsky-Fulvia.jpg|thumb|350px]]
Sebagai konsul, prestasi Cicero semakin melejit karena prestasinya menggagalkan komplotan Lucius Sergius Catilina yang melakukan konspirasi menggulingkan Republik Romawi dengan maksud menggantinya dengan sistem [[aristokrasi]].<ref name="Ens"/><ref name="Cataline2007book">{{cite book|last = Winningham|first = Brandon|title = Catiline|date = March 19, 2007|origyear = 2007|publisher = iUniverse, Inc.|isbn = 978-0-595-42416-0}}</ref> Setelah [[Julius Caesar]] meninggal pada tahun 44 SM, Cicero memihak [[Augustus|Octavianus]] melawan [[Markus Antonius|Antonius]] dengan pidato-pidatonya yang tajam, antara lain "Phillipacea".<ref name="Ens"/> Setelah terbentuk sebuah pemerintahan dengan tiga orang kuat (Julius Caesar, Pompeius, dan Crassus) di dalamnya yang dijuluki ''triumvirs''<ref name="britann">[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/336835/Marcus-Aemilius-Lepidus Biografi Marcus Aemilius Lepidus] diakses 23 Juni 2014</ref>, pemerintahan Romawi cenderung mengarah pada perebutan kekuasaan antar-pribadi.<ref name="Rowe et al"/> Cicero sendiri lebih dekat kepada Pompeius karena persahabatan dan kesamaan prinsip dalam menegakkan gagasan sistem republik. Meski demikian, Cicero mencoba menengahi perseteruan antara ketiga orang tersebut, terutama antara pihak Pompeius dan Caesar yang sering berselisih dengan Crassus. Kemudian, setelah Pompeius meninggal pada tahun 48 SM, Cicero kemudian menentang cara pemerintahan Caesar yang cenderung tirani.<ref name="Rowe et al"/> Cicero pergi ke [[Roma]] [[Italia]] dengan pengampunan Caesar karena tindakan perlawanannya.<ref name="Rowe et al"/> Cicero tetap berpegang pada prinsip moral untuk tidak mendukung tirani.<ref name="Rowe et al"/> Oleh karena itu Cicero memilih jalan menulis secara dialogis terhadap diri sendiri yang gelisah untuk menunjukkan keteguhan sikapnya.<ref name="Rowe et al"/> Secara sistem, Cicero tidak dapat menyumbangkan ide-idenya kepada Romawi karena Caesar menduduki tahta 10 tahun berikutnya.<ref name="Rowe et al"/> Walau demikian Cicero terus menulis dan berorasi dalam rangka mengecam pemerintah.<ref name="Rowe et al"/>
Setelah terbunuhnya Caesar pada tanggal 17 Maret 44 SM dalam sebuah konspirasi yang tidak melibatkan Cicero, Cicero kembali aktif dalam politik.<ref name="the"/> Hingga pada tahun 43, ketika Cicero berselisih dengan koalisi antara Markus Aemilius Lepidus dan Antonius, Cicero akhirnya dituntut untuk dibunuh dengan cara dipenggal.<ref name="Ens"/> Walapun Cicero melarikan diri, namun tetap berhasil dibunuh dalam pelariannya.<ref name="Ens"/><ref name="the"/> Menjadi tradisi, yang salah satunya diceritakan oleh [[Plutarch|Plutarkos]], Cicero meninggal secara heroik.<ref name="Rowe et al"/>