Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmadyuzep (bicara | kontrib)
k menambahkan logo organisasi
Usersyn (bicara | kontrib)
k →‎Nashihin dan Media Sosial: typo, replaced: nasehat → nasihat using AWB
Baris 29:
Berdasarkan buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU karya Choirul Anam, majelis itu memutuskan membentuk Lajnatun Nashihin, semacam komisi propaganda untuk menyiarkan NU ke berbagai daerah. Anggota Lajnatun Nashihin ini terdiri dari sembilan orang KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syansuri, KH Raden Asnawi, KH Ma’shum, KH Mas Alwi, KH Musta’in, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Abdul Halim Leuwimunding dan KH Abdullah Ubaid.
 
Sementara M. Rikza Chamami pada tulisannya Propaganda NU Lewat Jam’iyyatun Nashihin yang dimuat di NU Online, menyebut Jam’iyyatun Nashihin. Ia mengutip pendapatnya KH Maimoen Zubair demikian: “Jam’iyyah Nashihin ini adalah sebuah organisasi yang ada kaitannya dengan masalah pengajian. Dahulu namanya nasehatnasihat. Kalau sekarang namanya diganti menjadi pengajian”.
 
Bahkan, masih menurut Rizka, embrio Jam’iyyatun Nashihin sudah ada sebelum NU berdiri. Ia kemudian mengutip pendapatnya Amirul Ulum (2014) yang menyebutkan, di Jawa Tengah, sesepuh Jam’iyyatun Nashihin adalah KHR Asnawi Kudus, KH Ma’shum Ahmad dan KH Khalil Masyhuri dibantu dengan ulama muda, KH Zubair Dahlan (ayah KH. Maimun Zubair).