Gayam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Kalakutjet (bicara | kontrib)
k Penambahan kosmetika.
Baris 20:
*''Inocarpus fagiferus'' <small>(Park.) Fosb.</small>}}
 
'''Gayam''' (''Inocarpus fagifer'' (Parkinson ''ex'' Zollinger) Fosberg) adalah jenissejenis [[pohon]] anggota suku polong-polongan ([[Fabaceae]]) yang dapat tumbuh setinggi 20 sampai 30 [[meter]] dengan [[diameter]] 4 hingga 6 meter. Nama lainnya adalah G''atepgatep'' ([[Bahasa Bali|Bl.]], dan[[Bahasa LombokSasak|Sas.]], [[Bahasa Betawi|Btw]].), Tatau ''ahitianTahitian chestnut'' (bahasa[[Bahasa Inggris|Ingg.]]).
 
Pohon ini pada umumnya ditanam di pedesaan sebagai peneduh [[pekarangan]] dan [[kuburan]]. Pohon ini sering kali tumbuh berdekatan dengan [[kolam]] atau [[mata air]] sehingga diduga memiliki kemampuan menyerap air yang kuat dari sekitarnya. Karena anggapan itu, gayam juga merupakan salah satu tumbuhan [[penghijauan]].
 
Penyebaran pohon Gayamgayam (''Inocarpus fagifer)'' ada disepanjang dataran [[Indo-Melayu]] namun untuk saat ini keberadaannya mulai berkurang. Bukan tanpa alasan karena perubahan masyarakat yang lebih mengarah diarea perindustrian. selain itu juga dirasa minimnya pengetahuan kemanfaatan pohon tersebut memicu sering ditebangnya pohon ini. Untuk keberadaannya sekarang yang masih banyak kita temui yakni ada di [[Kabupaten Tuban]] Provinsi jawa Timur. Ada beberapa daerah yang masih mempertahankan kearifan lokal ini hingga saat ini karena kepercayaan masyarakat akan arti dari sebuah filosofi Gayam ''Gayuh Ayem (bahasa Jawa).''
 
Isi bijinya biasa dimakan setelah direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan racun saponin yang terkandung di dalamnya. Biasa dimakan begitu saja atau diolah lagi menjadi keripik.