Perjuangan kelas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aɳɳaaa (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mrbonbon (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 14402542 oleh AABot (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 8:
 
== Pandangan non-Marxis ==
Komentator sosial, sejarawan, dan yangpenggagas menggagas [[teori]] [[sosialis]] telah mengemukakan pendapat mereka mengenai perjuangan kelas beberapa waktu sebelum Marx, demikian pula mengenai hubungan antara perjuangan kelas, hak milik, dan hukum yang dikemukakan oleh [[Augustin Thierry]],<ref>Augustin Thierry: [http://books.google.lu/books?id=c5A1lIZb5H8C&dq=Histoire+du+Tiers+%C3%89tat&source=gbs_navlinks_s Recueil des monuments inédits de l'histoire du Tiers état]</ref> [[François Guizot]], [[François-Auguste Mignet]], dan [[Adolphe Thiers]]. Para [[fisiokrat]], [[David Ricardo]], dan [[Henry George]] mencatat tidak elastisnya persediaan [[tanah]] dan berpendapat bahwa inilah yang menyebabkan munculnya hak-hak istimewa tertentu bagi para tuan tanah.
 
Komentator sosial, sejarawan, dan yang menggagas [[teori]] [[sosialis]] telah mengemukakan pendapat mereka mengenai perjuangan kelas beberapa waktu sebelum Marx, demikian pula mengenai hubungan antara perjuangan kelas, hak milik, dan hukum yang dikemukakan oleh [[Augustin Thierry]],<ref>Augustin Thierry: [http://books.google.lu/books?id=c5A1lIZb5H8C&dq=Histoire+du+Tiers+%C3%89tat&source=gbs_navlinks_s Recueil des monuments inédits de l'histoire du Tiers état]</ref> [[François Guizot]], [[François-Auguste Mignet]], dan [[Adolphe Thiers]]. Para [[fisiokrat]], [[David Ricardo]], dan [[Henry George]] mencatat tidak elastisnya persediaan [[tanah]] dan berpendapat bahwa inilah yang menyebabkan munculnya hak-hak istimewa tertentu bagi para tuan tanah.
 
Proudhon, dalam bukunya ''What is Property?'' (1840), menyatakan bahwa "kelas-kelas tertentu tidak menikmati penyelidikan terhadap sebutan palsu properti dan sejarahnya yang menakjubkan, bahkan kemungkinan besar sarat akan skandal."<ref>Pierre Proudhon, ''What is Property?'', bab 2.</ref>