Suku Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Han4299 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Han4299 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
'''Suku Makassar''' ([[Bahasa Makassar]] : {{script|Bugi|ᨈᨘ ᨆᨀᨔᨑ}} (''Tu Mangkasara’'')) adalah etnis yang mendiami pesisir selatan pulau [[Sulawesi]], meliputi wilayah [[Kota Makassar]], [[Kabupaten Gowa]], [[Kabupaten Maros|Maros]], [[Kabupaten Takalar|Takalar]], [[Kabupaten Jeneponto|Jeneponto]], [[Kabupaten Bantaeng|Bantaeng]], [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Selayar]], sebagian [[Kabupaten Bulukumba|Bulukumba]], dan sebagian [[Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene dan Kepulauan]]. Suku Makassar adalah suku terbesar kedua di Sulawesi setelah [[Suku Bugis]].
 
Sumber-sumber [[Kolonialisme Portugis di Indonesia|Portugis]] pada permulaan abad ke-16 telah mencatat nama Makassar ”''Macaçar''”. Abad ke-16 “Makassar” sudah menjadi ibu kota Kerajaan Gowa. Dan pada Abad itu pula, Makassar sebagai ibu kota sudah dikenal oleh bangsa asing. Bahkan dalam syair ke-14 [[Kakawin Nagarakretagama|Nagarakertagama]] karangan [[Empu Prapañca|Prapanca]] (1365) nama Makassar "''Makhasar''" telah tercantum.
 
== Etimologi ==
Bahasa. Dari segi Etimologi (Daeng Ngewa, 1972:1-2), Makassar berasal dari kata ''Mangkasara'<nowiki/>'' {{script|Bugi|ᨆᨀᨔᨑ}} yang terdiri dari morfem prefiks adjektif ''mang-'' dan morfem kata ''kasara''' {{script|Bugi|ᨀᨔᨑ}} (tampak, timbul, wujud, nyata, jelas) yang secara keseluruhan mengandung arti memiliki sifat besar (mulia) dan berterus terang (Jujur). Sementara dari segi terminologi, kata ‘Mangkasarak’ terdapat pada nama suku bangsa, nama kerajaan, nama selat, dan nama kota.
 
== Sejarah ==