Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Belapang Libau (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Dikembalikan ke revisi 17511251 oleh FBN122645 (bicara) (🍔)
Tag: Pembatalan
Baris 10:
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu sejak berdirinya [[Kerajaan Sriwijaya]], sebuah kemaharajaan Hindu-Buddha yang berpusat di [[Palembang]]. Kerajaan Sriwijaya ini menjalin hubungan [[agama]] dan perdagangan dengan [[Tiongkok]] dan [[India]], juga dengan bangsa [[Arab]]. Kerajaan-kerajaan beragama [[Hindu]] dan/atau [[Buddha]] mulai tumbuh pada awal abad ke-4 hingga abad ke-13 Masehi, diikuti para pedagang dan ulama dari [[jazirah Arab]] yang membawa agama [[Islam]] sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16, serta kedatangan bangsa [[Eropa]] pada akhir abad ke-15 yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah [[Maluku]] semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah [[masa penjajahan Belanda|penjajahan Belanda]] selama hampir 3 abad, Indonesia yang saat itu bernama [[Hindia Belanda]] [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|menyatakan kemerdekaannya]] di akhir [[Perang Dunia II]], tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya, Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya terjadi bencana alam, praktik korupsi yang masif, konflik sosial, gerakan separatisme, proses demokratisasi, dan periode pembangunan, perubahan dan perkembangan sosial-ekonomi-politik, serta modernisasi yang pesat.
 
Dari [[Sabang]] di ujung [[Aceh]] sampai [[Merauke]] di tanah [[Papua]], Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni [[Mongoloid]] Selatan/[[Austronesia]] dan [[Melanesia]] di mana bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Secara lebih spesifik, [[Suku Dayak|suku dayak]] adalah suku bangsa dengan subsuku terbanyak di Indonesia ada kurang lebih 350 subsuku dayak (Dayak Kenyah, Dayak Iban, Dayak Ma'anyan, Dayak Siang dan masih banyak lagi) dengan ratusan bahasa yang berbeda. Dan [[Suku Jawa|suku bangsa Jawa]] adalah suku bangsa terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.<ref>Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta; Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape; Institute of Southeast Asian Studies, 2003</ref> Semboyan nasional Indonesia, ''"[[Bhinneka Tunggal Ika|Bhinneka tunggal ika]]"'' ("Berbeda-beda namun tetap satu"), bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan/negara. Selain memiliki populasi penduduk yang padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat [[keanekaragaman hayati]] terbesar kedua di dunia.
 
Indonesia merupakan anggota dari [[PBB]] dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari [[PBB]], yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966. Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]], Indonesia juga negara anggota dari organisasi [[ASEAN]], [[Konferensi Asia–Afrika|KAA]][[APEC|, APEC]], [[Organisasi Kerjasama Islam|OKI]], [[G-20]] dan sebentar lagi akan menjadi anggota [[OECD]].
Baris 1.029:
* [[Tembang Cianjuran|Kecapi Suling]]
* [[Hasapi|Kecapi Batak]]
* [[Sapeh|Sape]]
* [[Kendang]] Jawa
{{Col-4}}
Baris 1.144 ⟶ 1.143:
|'''[[Yamko Rambe Yamko]]''', '''Apuse''', E Mambo Simbo, '''Sajojo''', Wesupe, Rasine Ma Rasine, dan Diru-Diru Nina
|}
 
 
=== Kuliner ===