Kekhalifahan Umayyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 114.124.130.1 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Naval Scene
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 98:
{{utama|Bani Umayyah Al-Andalus}}
 
[[Al-Andalus]] atau (kawasan [[Spanyol]] dan [[Portugis]] sekarang) mulai dijajahditaklukan oleh umat [[Islam]] pada zaman khalifah Bani Umayyah, [[Al-Walid bin Abdul-Malik]] (705-715 M), di mana tentara Islam yang sebelumnya telah menjajahmenguasai [[Afrika Utara]] dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari dinasti Bani Umayyah.
Dalam proses penjajahanpenaklukan ini dimulai dengan kemenangan pertama yang dicapai oleh [[Tariq bin Ziyad]] membuat jalan untuk melakukan invasipenaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Kemudian pasukan Islam di bawah pimpinan [[Musa bin Nushair]] juga berhasil menguasaimenaklukkan [[Sidonia]], [[Karmona]], [[Seville]], dan [[Merida]] serta mengalahkan penguasa kerajaan [[Goth]], [[Theodomir]] di [[Orihuela]], ia bergabung dengan Thariq di [[Toledo]]. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari [[Zaragoza]] sampai [[Navarre]].
 
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahan Khalifah [[Umar bin Abdul-Aziz]] tahun 99 H/717 M, di mana sasaran ditujukan untuk menguasai daerah sekitar pegunungan [[Pirenia]] dan [[Prancis Selatan]]. Pimpinan pasukan dipercayakan kepada [[Al-Samah]], tetapi usahanya itu gagal dan ia sendiri terbunuh pada tahun 102 H. Selanjutnya, pimpinan pasukan diserahkan kepada [[Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi]]. Dengan pasukannya, ia menyerang kota [[Bordeaux]], [[Poitiers]] dan dari sini ia mencoba menyerang kota [[Tours]], di kota ini ia ditahan oleh [[Charles Martel]], yang kemudian dikenal dengan [[Pertempuran Tours]], al-Ghafiqi terbunuh sehingga penyerangan ke [[Prancis]] gagal dan tentara muslim mundur kembali ke [[Spanyol]].
 
Pada masa penjajahanpenaklukan Spanyol oleh orang-orang [[Islam]], kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu penguasa Goth bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama [[Yahudi]] yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama [[Kristen]]. Yang tidak bersedia disiksa, dan dibunuh secara brutal.
 
Buruknya kondisi sosial, ekonomi, dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja [[Roderic]], Raja [[Goth]] terakhir yang dikalahkan pasukan [[Muslimin]]. Awal kehancuran kerajaan [[Visigoth]] adalah ketika Roderic memindahkan ibu kota negaranya dari [[Seville]] ke [[Toledo]], sementara [[Witiza]], yang saat itu menjadi penguasa atas wilayah Toledo, diberhentikan begitu saja. Keadaan ini memancing amarah dari [[Oppas]] dan [[Achila]], kakak dan anak [[Witiza]]. Keduanya kemudian bangkit menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan Roderic. Mereka pergi ke [[Afrika Utara]] dan bergabung dengan kaum muslimin. Sementara itu terjadi pula konflik antara Raja Roderick dengan Ratu [[Julian]], mantan penguasa wilayah [[Septah]]. Julian juga bergabung dengan kaum muslimin di Afrika Utara dan mendukung usaha umat [[Islam]] untuk menguasai Spanyol, Julian bahkan memberikan pinjaman empat buah kapal yang dipakai oleh Tharif, Tariq dan Musa.
Baris 109:
Hal menguntungkan tentara [[Islam]] lainnya adalah bahwa tentara [[Roderic]] yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang, selain itu, orang Yahudi yang selama ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.
 
Sewaktu penaklukan itu para pemimpin penaklukan tersebut terdiri dari tokoh-tokoh yang kuat, yang mempunyai tentara yang kompak, dan penuh percaya diri. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran [[Islam]] yang ditunjukkan para tentara Islam, yaitu toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum [[muslimin]] itu menyebabkan penduduk [[Spanyol]] menyambut kehadiran [[Islam]] di sana.
 
== Kronologi Bani Ummayyah ==