Mustafa Kemal Atatürk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
Baris 155:
Sumber menunjukkan bahwa Atatürk adalah skeptis agama dan [[Pemikiran bebas|pemikir bebas]]. Pada tahun 1933, duta besar AS Charles H. Sherrill mewawancarainya. Dalam wawancara itu, dia mengatakan bahwa baik bagi umat manusia untuk berdoa kepada Tuhan. Menurut Atatürk, orang-orang Turki tidak tahu apa sebenarnya Islam itu dan tidak membaca [[Al-Quran]]. Orang-orang dipengaruhi oleh kalimat Arab yang tidak mereka mengerti, dan karena kebiasaan mereka, mereka pergi ke masjid. Ketika orang Turki membaca Al-Quran dan memikirkannya, mereka akan meninggalkan Islam.<ref>[http://web.archive.org/web/20170722130231/http://www.radikal.com.tr/turkiye/ataturk-islam-icin-ne-dusunuyordu-791000/ Atatürk İslam için ne düşünüyordu?]</ref>
 
Di masa mudanya, Atatürk menjalani pelatihan agama, meskipun singkat. Pelatihan militernya mencakup pencetakan buku Ilmu Agama. Dia tahu bahasa Arab dengan cukup baik untuk memahami dan menterjemahkanmenafsirkan Quran. Dia mempelajari "Sejarah Islam" oleh [[Leone Caetani]] dan "Sejarah Peradaban Islam" oleh [[Jurji Zaydan]]. Atatürk juga menulis buku dengan bab "Sejarah Islam" saat dia ingin mempersiapakan buku-buku sejarah sekolah menegah untuk diajarkan . Pengetahuan agama Atatürk sangat tinggi dalam sifat dan tingkatannya.<ref name="ethem">Ethem Ruhi Fığlalı (1993) "Atatürk and the Religion of Islam" Atatürk Araştırma Merkezi Dergisi, Sayı 26, Cilt: IX.</ref>
 
==== Persepsi umum ====