Istinggar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambah informasi dan referensi
Baris 13:
Pembuat senjata Melayu, dibandingkan berada di level yang sama dengan Jerman, dengan cepat mengadaptasi senjata api baru ini.<ref name=":10">{{Cite book|last=Tarling|first=Nicholas|title=The Cambridge History of Southeast Asia: Volume 1, From Early Times to C.1800|publisher=Cambridge University Press|year=1992|isbn=9780521355056|location=|pages=}}</ref>{{Rp|385}} Ada 2 mekanisme pemicu berbeda yang digunakan dalam senapan Indo-Portugis. Satu memiliki pegas utama berdaun tunggal dari prototipe senjata [[Lusitania]], yang dapat ditemukan di Sri Lanka, Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Vietnam, dan yang lainnya memiliki pegas utama berbentuk V, dapat ditemukan di Jawa, Bali, Cina, Jepang, dan Korea.<ref name=":3" />{{Rp|103-104}}<ref>{{Cite web|title=Firearms and Artillery in Pre-Colonial Vietnam « Seven Stars Trading Company|url=https://sevenstarstrading.com/site/2010/10/firearms-and-artillery-in-pre-colonial-vietnam-an-introduction-by-philip-tom/|language=en-US|access-date=2020-10-03}}</ref> Mekanisme pemicu istinggar biasanya terbuat dari kuningan.<ref name=":23">{{Cite book|last=Gardner|first=G. B.|date=|year=1936|title=Keris and Other Malay Weapons|location=Singapore|publisher=Progressive Publishing Company|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{Rp|99}} Orang Melayu menggunakan penutup bambu di laras arquebus ''matchlock'' mereka dan mengikatnya dengan rotan, agar tetap kering dalam cuaca basah.<ref name=":23" />{{Rp|100}}<ref name=":12">{{Cite book|last=Charney|first=Michael|year=2004|title=Southeast Asian Warfare, 1300-1900|location=|publisher=BRILL|isbn=9789047406921|pages=}}</ref>{{Rp|53}} Istinggar biasanya lebih panjang dari senapan Jepang. Tidak adanya saluran untuk pelantak (''ramrod'') menunjukkan bahwa mereka digunakan untuk bertumpu pada dinding atau digunakan dari pagar kapal seperti [[lela]] atau [[rentaka]]. Dalam hal ini, pelantak tidak membutuhkan kompartemen.<ref>{{Cite web|title=Fine Malay matchlock musket {{!}} Mandarin Mansion|url=https://www.mandarinmansion.com/item/fine-malay-matchlock-musket|website=www.mandarinmansion.com|language=en|access-date=2020-08-23}}</ref> Orang Melayu juga membuat palu kecil untuk mendorong peluru senapan mereka ke dalam laras.<ref name=":23" />{{Rp|99-100}}
[[Berkas:Japanese Arquebus and Bali Long Gun.jpg|jmpl|Sebuah arquebus Jepang (135 cm panjangnya) dan sebuah istinggar Bali (190,5 cm).]]
[[Orang Minangkabau]] di pedalaman [[Sumatra]] terkenal karena pembuatan senjata berbasis bubuk mesiunya. Pembuatan meriam oleh orang Minangkabau dikenal sebelum penemuan [[Tanjung Harapan]] oleh orang Eropa (1488).<ref name=":8">{{Cite book|last=Marsden|first=William|date=|year=1811|url=https://archive.org/details/historyofsumatra00mars/mode/2up|title=The History of Sumatra, containing an account of the government, laws, customs, and manners of the native inhabitants|location=|publisher=Longman, Hurst, Rees, Orme, and Brown|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>{{Rp|347}} Besi dan baja diproduksi di bengkel pandai besi mereka, tetapi pada abad ke-19 mereka menjadi lebih bergantung pada orang Eropa.<ref name=":8" />{{Rp|347}} Arquebus ''matchlock'' orang Minangkabau disebut "''Istenggara Menangkabowe''" (atau istinggar Minangkabau, atau hanya satingga).<ref name=":62" />{{Rp|209}}<ref name=":5" />{{Rp|64}}<ref>{{Cite book|last=William|first=Marsden|year=1783|url=https://archive.org/details/historySumatra00Mars/page/276/mode/2up|title=The history of Sumatra : containing an account of the government, laws, customs, and manners of the native inhabitants, with a description of the natural production, and a relation of the ancient political state of that island|location=London|publisher=W. Marsden|isbn=|pages=}}</ref>{{Rp|277}} Produksinya cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal, orang Minangkabau juga mengekspor senjata api mereka ke daerah lain, seperti ke [[Aceh]], [[Kesultanan Melaka|Melaka]], dan [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Kesultanan Siak]].<ref name=":8" />{{Rp|347}}<ref name=":7" /> Larasnya dibuat dengan menggulirkan sebatang besi datar berdimensi proporsional secara spiral mengelilingi batang bundar, dan memukulnya hingga bagian-bagian tadi bersatu, dan seni mengebor mungkin tidak diketahui oleh mereka.<ref name=":8" />{{Rp|347-348}} Pabrikan ini berlanjut hingga abad ke-19, ketika mekanisme ''matchlock'' sudah usang.<ref name=":7">{{Cite news|last=Putra|first=Yudhistira Dwi|url=https://www.era.id/read/W5UQk3-bedil-di-ujung-sejarah-senjata-api-melayu|title=Bedil di Ujung Sejarah Senjata Api Melayu|date=25 April 2018|work=Era Indonesia|access-date=12 February 2020|url-status=live}}</ref> Sebuah manuskrip bernama ''Ilmu Bedil'' adalah pedoman tentang istinggar jenis ini. Orang Minangkabau juga memproduksi senjata api lain, yaitu ''[[terakul]]'' (pistol [[dragoon]]).<ref name=":5" />{{Rp|61}} [[Suku Batak|Orang Batak]] juga menggunakan senapan ''matchlock'' dengan kunci yang terbuat dari tembaga, dan dianggap [[William Marsden|Marsden]] sebagai penembak ahli. Namun senapan-senapan Batak dipasok oleh pedagang Minangkabau.<ref name=":8" />{{Rp|377-378}}
 
[[Orang Makassar]] dari [[Kerajaan Gowa]], yang mempertahankan hubungan persahabatan dengan Portugis sejak 1528,<ref name=":22">{{Cite journal|last=Noteboom|first=Christiaan|date=1952|title=Galeien in Azië|url=|journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde|volume=108|pages=365–380|via=}}</ref> mendapat banyak manfaat dari bantuan Portugis dalam membangun kekuatan militernya. Masuk [[Islam]] pada awal tahun 1600-an, mereka membuat perang suci ([[jihad]]) terhadap tetangga yang masih belum beriman, [[suku Bugis]].<ref name=":10" />{{Rp|431}} Orang Makassar sudah membuat [[senapan lontak]], mungkin dari ''espingarda'' Portugis, sekitar akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17. Saat abad ke-18, tetangga mereka (Bugis) memproduksi senapan dengan lubang laras yang lurus dan pekerjaan tatahan yang bagus yang menarik kekaguman orang Eropa.<ref name=":10" />{{Rp|384}} Selama bertahun-tahun peperangan, tentara Bugis dan Makassar, mengenakan ''[[Baju rantai|waju rante]]'' ([[zirah rantai]]) dan membawa senapan lontak yang mereka buat sendiri, mendapatkan reputasi yang hebat untuk keganasan dan keberanian mereka.<ref>{{Cite book|title=A History of Sumatra|last=Marsden|first=William|publisher=|year=1966|isbn=|location=Kuala Lumpur|pages=}}</ref>{{Rp|209}} Antara 1603-1606, pasukan [[Uni Iberia]] menyerang [[Kesultanan Ternate|Ternate]] dua kali, senapan dan arquebus dilaporkan digunakan oleh orang "Moro" (yaitu orang Moor, atau orang Muslim) di Ternate.<ref name=":4">{{Cite book|last=Bourne|first=Edward Gaylord|date=|year=2005|url=http://www.gutenberg.org/cache/epub/15157/pg15157-images.html|title=The Philippine Islands, 1493-1898 — Volume 16 of 55, year 1609|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>