Ketungging: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Di Jawa timur Tonggeng ada yang menyebutnya Pekok
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ariyanto (bicara | kontrib)
Menolak 4 perubahan teks terakhir (oleh 182.30.139.183, LaninBot dan 114.125.219.15) dan mengembalikan revisi 14702091 oleh AABot
Tag: Pengembalian manual
Baris 1:
{{Taxobox
| name = Ketonggeng disebut juga Pekok
| image = whipscorpion.jpg
| image_caption = Ketonggeng
Baris 19:
| synonyms =
}}
'''Ketonggeng atau Pekok''' adalah sekelompok [[arachnida|hewan beruas]] mirip [[kalajengking]] namun memiliki semacam "cambuk" di bagian belakangnya, alih-alih [[sengat]]. Semua ketonggeng termasuk ke dalam bangsa '''Thelyphonida'''. Sebelumnya, ordo ini digabung bersama Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam [[bahasa Inggris]] hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking cambuk).
 
== Pemerian fisik ==
'''Ketonggeng''' (''theliphonyda'')
 
Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), tetapinamun tidak memiliki "ekor" dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu, ekornya menyerupai sebuah jarum kecil berwarna coklat.
Panjang badannya antara 10 – 15 cm
Bagian [[abdomen]]nya (disebut sebagai ''pygidium'') dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (''[[flagellum]]'') memanjang yang agak kaku.
Baris 30:
Ketonggeng aktif mencari makan pada malam hari. Makanan utama ketonggeng pada umumnya adalah serangga, kaki seribu, kalajengking, dan cacing. Ketonggeng sangat efektif dalam mengontrol populasi jangkrik dan kecoa.
 
Ketonggeng disebutdikenal juga KalacukaVinegaroon karena(Vinegar bentuknya= yangcuka) mirip kalajengking namunkarena ketika terancam, dia akan menyemprotkan cairan gabungan dari asam asetat dan asam oktanoat yang menimbulkan bau seperti cuka. Binatang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit. Meskipun bila terkena cairannya yang berbau asam menyengat dapat menyebabkan kulit terasa gatal dan bila parah bahkan bisa menimbulkan rasa panas seperti luka bakar. Bagi manusia tidak berbahaya sama sekali. Tetapi tetap saja jika terkena capitnya akan terasa sangat sakit, karena capitnya tergolong kuat.
 
Untuk pertolongan pertama, bila terkena cairan ketonggeng, anda dapat membilas dengan air. Sedangkan bila terkena capitnya, usahakan terlepas dahulu. Tindakan selanjutnya anda sebaiknya menghubungi pihak medis terdekat agar dapat ditangani lebih lanjut.