Stasiun Tobo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~stub
Penggunaan aksara lokal dianggap riset asli karena hingga kini tidak ada pemasangan aksara di stasiun
Baris 24:
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2014-sekarang)
}}
'''Stasiun Tobo (TBO)''' ({{lang-jv|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦠꦺꦴꦧꦺꦴ|Sêtasiyun Tobo}}) adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang berada di [[Kebonagung, Padangan, Bojonegoro]]; pada ketinggian +25 meter; dan merupakan stasiun aktif paling barat [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] lintas [[Jalur kereta api Gambringan–Surabaya Pasarturi|Gambringan–Surabaya Pasarturi]], [[Kabupaten Bojonegoro]], dan [[Jawa Timur]] bagian utara. Stasiun ini cukup mudah diakses karena terletak di sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] dengan [[Cepu, Blora|Cepu]].
 
PadaStasiun ini awalnya stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] mulai dari stasiun ini hingga [[Stasiun Bojonegoro]] resmi dioperasikan pada awal Desember 2013<ref>{{Cite news|url=https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/jalur-rel-ganda-di-bojonegoro-dioperasikan|title=Jalur Rel Ganda di Bojonegoro Dioperasikan|last=Wedia|first=Ririn|date=2013-12-05|work=Suara Banyuurip (suarabanyuurip.com)|access-date=2020-04-18}}</ref> dan kemudian hingga [[Stasiun Wadu]] pada akhir Maret 2014<ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2014/02/26/switchover-terakhir-di-jalur-ganda-ka-pantura/|title=Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura|last=|first=|date=2014-02-26|website=Berita Trans|language=id|access-date=2020-04-10}}</ref>, terdapat satu jalur belok baru dan bangunan baru di sisi barat daya jalur rel yang dilengkapi lorong bawah tanah sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Semarang]] saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Surabaya]], dan jalur 4 yang diberi kanopi. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama stasiun ini telah dibongkar total pada tahun 2018 dan kini bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor resort jalan rel. Untuk mencapai bangunan stasiun baru dari jalan raya, harus berjalan kaki melalui lorong tersebut. Arsitektur bangunan baru stasiun ini serupa dengan [[Stasiun Patukan]].
 
Sejak 1 Agustus 2016, terkait adanya perubahan koordinasi kewilayahan stasiun-stasiun KA milik PT KAI, stasiun ini bersama dengan Stasiun Bojonegoro dan [[Stasiun Kalitidu]] yang sebelumnya termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]] kini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.<ref>{{Cite news|url=https://jateng.tribunnews.com/2016/07/27/mulai-agustus-2016-stasiun-bojonegoro-masuk-wilayah-daop-viii|title=Mulai Agustus 2016, Stasiun Bojonegoro Masuk Wilayah Daop VIII|last=Setiawan|first=Deni|date=2016-07-27|work=TribunJateng.com|access-date=2016-07-31}}</ref>