Kelapa Gading, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 111.95.164.124 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Enjoyer of World
Tag: Pengembalian
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 11:
|nama sekcam =
|kode pos = <!-- 52354 -->
|luas = --16,11 km² (2016)<ref name="BPS Cilincing 2017"/>
|penduduk = --143.043 jiwa (2016[[2020]])<ref name="BPS Cilincing 2017"/>
|kepadatan = --8.879 jiwa/km²(2016)<ref name="BPS Cilincing 2017"/>
|kelurahan = --3
|suku bangsa =
|agama =
Baris 22:
|website =
}}
'''Kelapa Gading''' merupakan wilayah [[kecamatan]] yang terletak di [[Jakarta Utara|Kota Jakarta Utara]], [[DKI Jakarta]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019}}</ref> [[Kecamatan]] ini merupakan daerah yang dikembangkan oleh [[perusahaan]] properti [[Summarecon Agung]] sejak tahun [[1975]]. Tahun [[1970]]-an, [[Kecamatan]] Kelapa Gading masih dikenal sebagai daerah [[rawa]] dan per[[sawah|persawahan]]an, kini Kelapa Gading telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat. Bahkan, Pemerintah [[Jakarta Utara]] hendak menjadikan Kelapa Gading seperti [[Singapura]] karena lengkapnya kebutuhan di sana, baik dari makanan, tempat tinggal, pakaian, otomotif, film, pendidikan, dan lain-lain. Saat ini pembangunan dan penataan Kelapa Gading telah diserahkan sepenuhnya kepada puluhan pengembang yang ada, di antaranya PT. Summarecon Agung Tbk, PT Bangun Cipta Sarana, PT Graha Rekayasa Abadi, PT Pangestu Luhur, PT Nusa Kirana dan yang terakhir [[PT. Agung Podomoro]] dan Agung Sedayu.
 
'''Kelapa Gading''' merupakan wilayah [[kecamatan]] yang terletak di [[Jakarta Utara|Kota Jakarta Utara]], [[DKI Jakarta]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 3 Oktober 2019}}</ref> [[Kecamatan]] ini merupakan daerah yang dikembangkan oleh [[perusahaan]] properti [[Summarecon Agung]] sejak tahun [[1975]]. Tahun [[1970]]-an, [[Kecamatan]] Kelapa Gading masih dikenal sebagai daerah [[rawa]] dan per[[sawah]]an, kini Kelapa Gading telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat. Bahkan, Pemerintah [[Jakarta Utara]] hendak menjadikan Kelapa Gading seperti [[Singapura]] karena lengkapnya kebutuhan di sana, baik dari makanan, tempat tinggal, pakaian, otomotif, film, pendidikan, dan lain-lain. Saat ini pembangunan dan penataan Kelapa Gading telah diserahkan sepenuhnya kepada puluhan pengembang yang ada, di antaranya PT. Summarecon Agung Tbk, PT Bangun Cipta Sarana, PT Graha Rekayasa Abadi, PT Pangestu Luhur, PT Nusa Kirana dan yang terakhir [[PT. Agung Podomoro]] dan Agung Sedayu.
 
== Sejarah ==
Kelapa Gading awalnya dikenal sebagai daerah [[rawa]] dan per[[sawah|persawahan]]an.<ref>http://www.summareconkelapagading.com/about.asp</ref> Tapi, sejak pertengahan tahun 1970, PT Summarecon Agung Tbk (sebelumnya bekerja sama dengan masyarakat Betawi asli yang kemudian pisah dan mendirikan PT Gading Kirana) mulai memasuki daerah ini dan membangunnya. Pada awalnya, daerah [[Pluit]] masih lebih ramai daripada Kelapa Gading. Tetapi, kini Kelapa Gading telah menjadi daerah yang berkembang pesat.
 
== Geografi ==
Baris 52 ⟶ 51:
 
== Demografi ==
=== BahasaPenduduk ===
Kecamatan Kelapa Gading dengan luas 1.63316,711 [[hektar]]km<sup>2</sup>, terdiri atas tiga [[kelurahan]], yaitu [[Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading|Kelapa Gading Barat]], [[Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading|Kelapa Gading Timur]], dan [[Pegangsaan Dua, Kelapa Gading|Pegangsaan Dua]]. Jumlah penduduk Kelapa Gading sebanyak 102.426 jiwa pada tahun [[2003]]. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari jumlah penduduk [[Jakarta]] dan 20% penduduk [[Jakarta Utara]]. Hampir 65 % penduduknya adalah warga [[keturunan Tionghoa]]. Profesi masyarakat Kelapa Gading beraneka ragam, dan banyak di antaranya yang berprofesi sebagai [[pedagang]].
 
Ditahun [[2020]], penduduk kecamatan ini berjumlah 143.043 jiwa, dimana [[laki-laki]] sebanyak 70.211 jiwa dan [[perempuan]] sebanyak 72.832 jiwa, dengan kepadatan penduduk 8.879 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="JAKARTAUTARA">{{cite web|url=https://jakutkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/6d129017ecd189cc4e38e9fe/kota-jakarta-utara-dalam-angka-2020.html|title= Kota Jakarta Utara Dalam Angka 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia|year=2020 |language=id |access-date=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref>
Komposisi penduduk Kelapa Gading menurut jenis kelamin pada tahun [[2003]] adalah sebagai berikut:
 
Kota Jakarta Utara, termasuk di kecamatan ini, warganya berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Utara didominasi oleh warga dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan [[Suku Sunda|Sunda]], dan sebagian suku lain seperti [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta suku lainnya.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref>
 
Komposisi penduduk Kelapa Gading menurut jenis kelamin pada tahun [[20032020]] adalah sebagai berikut:
 
{|class="wikitable"
Baris 60 ⟶ 64:
|'''No.'''
|'''[[Kelurahan]]'''
|'''Jumlah Penduduk Laki-laki'''<ref name="JAKARTAUTARA"/>
|'''Jumlah Penduduk Perempuan'''<ref name="JAKARTAUTARA"/>
|'''Jumlah Penduduk'''
|- bgcolor=#CCDDEE
|1
|[[Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading|Kelapa Gading Barat]]
|1221.975140<ref name="kimpraswil.go.id">[http://www.kimpraswil.go.id/infostatistik/aceh/data/miskin/kec.asp?kdprop=31&kdkab=75&kdkec=050&tx=jpddklk Data Jumlah Penduduk Laki-laki Kelapa Gading]</ref>
|1221.316698<ref name="ReferenceA">[http://www.kimpraswil.go.id/infostatistik/aceh/data/miskin/kec.asp?kdprop=31&kdkab=75&kdkec=050&tx=jpddkpry Data jumlah penduduk perempuan di Kelapa Gading]</ref>
|2542.291838
|- bgcolor=#FFCC00
|2
|[[Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading|Kelapa Gading Timur]]
|2019.844394<ref name="kimpraswil.go.id"/>
|20.268753<ref name="ReferenceA"/>
|4140.112147
|- bgcolor=#FFCCCC
|3
|[[Pegangsaan Dua, Kelapa Gading|Pegangsaan Dua]]
|1729.975677<ref name="kimpraswil.go.id"/>
|1830.048381<ref name="ReferenceA"/>
|3660.023058
|- bgcolor=#CCFFCC
|
|Jumlah
|5170.794211<ref name="kimpraswil.go.id"/>
|5072.632832<ref name="ReferenceA"/>
|102143.426043
|}
=== Bahasa ===
Bahasa resmi yang digunakan di Kelapa Gading adalah [[Bahasa Indonesia]]. [[Bahasa Inggris]] dan [[bahasa Mandarin|Mandarin]] merupakan bahasa asing yang banyak digunakan.{{fact}}
 
=== Agama ===
[[Berkas:Gereja St. Yakobus Jakarta.JPG|175px|jmpl|[[Gereja Santo Yakobus Jakarta|Gereja Santo Yakobus, Kelapa Gading.]]]]
AgamaKemudian yangdalam dianuthal olehkeagamaan, penduduk Kelapakecamatan Gadingini sangatjuga cukup beragam,. meliputiBerdasarkan keenamdata agama[[Badan Pusat Statistik]] kota yangJakarta diakuiUtara olehtahun [[Indonesia|pemerintah Indonesia2020]] mencatat jumlah pemeluk agama, yaitudimana [[Islam]] sebanyak 49,48%, kemudian [[Kekristenan|Kristen]] 42,93% ([[Protestan]] 23,32% dan [[Katolik]] 19,61%), [[HinduBudha]] 7,11%, [[BuddhaHindu]] 0,45% dan lainnya 0,03% ([[Konghucu]] dan kepercayaan).<ref name="JAKARTAUTARA"/> Tempat peribadatan agama-agama tersebut juga tersedia di Kelapa Gading, seperti [[Gereja Santo Yakobus]], [[Masjid Al-Musyawarah]], [[Vihara Theravada Buddha Sasana]], dan [[Gereja Tiberias Indonesia]].
 
== Ekonomi ==
 
Kelapa Gading merupakan salah satu daerah pusat bisnis di [[Jakarta Utara]] selain [[Mangga Dua Selatan, Sawah Besar|Mangga Dua]] dan [[Pluit]]. Banyak [[bank|perusahaan perbankan]] baik lokal maupun asing membuka cabang di Kelapa Gading. Bisnis properti di daerah ini cukup baik dan menarik puluhan agen properti yang bertaraf lokal sampai internasional.
 
Baris 102 ⟶ 103:
dan [[Mall of Indonesia]] (MOI). Kelapa Gading juga disebut sebagai "Little Celebes" karena banyaknya restoran khas Sulawesi.
 
Ruko dan rukan di Kelapa Gading tersebar di sepanjang jalan utama di Kelapa Gading yaitu Bulevar Kelapa Gading, Bulevar Barat Kelapa Gading, Bulevar Timur Kelapa Gading, Bulevar Utara Kelapa Gading, Jalan Raya Hybrida, Bulevar Artha Gading, Gading Kirana Bulevar Bukit Gading Raya, Gading Bukit Indah, Artha Gading Niaga, dan Plaza Pasifik. Terdapat juga Bursa Mobil 1, 2, 3, Bursa Mobil AXC dan Mall khusus Otomotif di Graha Auto Center.
 
Terdapat juga Bursa Mobil 1, 2, 3, Bursa Mobil AXC dan Mall khusus Otomotif di Graha Auto Center.
 
== Pendidikan ==
Baris 123 ⟶ 122:
Di Kelapa Gading, banyak tersedia berbagai macam makanan. Baik dari masakan [[Indonesia]], [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]], masakan [[Tiongkok]], masakan [[Jepang]], dan berbagai macam jenis makanan lainnya, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, selain itu [[Restoran|restoran-restoran]] terletak baik di [[Mall|mall-mall]], ruko maupun di pusat sentra [[makanan]].
 
Pusat Makanan di Kelapa Gading yang terkenal adalah [[Gading Food City]], [[La Piazza]] dan [[Gading Batavia]]. Untuk menambah semarak wisata kuliner di Mal Kelapa Gading terdapat area food court Food Tempatation yang menyediakan berbagai makanan Nusantara dan internasional dengan jumlah tempat duduk 2000. Kemudian untuk menggugah selera makan ada Food Sensation dengan berbagai makanan Nusantara yangs udah menjadi favorit dari berbagai dari Jakarta dan daerah di Indonesia, seperti Mie Aceh, Bubur Pedo, Sambal Cibiuk, Soto Mie Lau Tze, Tahu Gejrot, Rujak Bebek, Otak-Otak AN, dan lain lain<ref>Creating Land of Golden Opportunity - Hermawan Kertajaya ( Mark Plus & Co)</ref>.

Sebagai pelengkap Eat & Eat Food Market dengan penampilan khas etnis peranakan sangat kontras keberadaannya berdampingan dengan Food Temptation, area food court di MKG 3 yang tampil dengan suasana modern. Area seluas 2350 m2 ini yang disebut dengan food market, bukan food court sebagaimana umumnya. Sebutan food market ini, adalah sesuai dengan konsepnya yang menghadirkan konsep pasar tempo dulu, dengan dekorasi dan pernak-pernik yang sangat unik. Sementara itu, sekitar 34 counter makanan di sini hadir menawarkan beragam makanan khas dari berbagai daerah dan berbagai pilihan masakan khas peranakan. Aneka menu yang disajikan terbilang unik dan lengkap. Dari mulai makanan Indonesia, Cina peranakan Indonesia, Malaysia dan Singapura.
 
Menariknya, di sini counter-counter makanannya menampilkan nama masakan utama yang menjadi unggulannya, bukan nama/ brand dari counternya. Sebut saja diantaranya ada counter nasi guling, gado-gado Aa, warung keroepoek, babat gongso, pepes goreng, krawu, bebek goreng, raja gurame, tongseng kambing dan masih banyak lagi. “Beragam pilihan makanan ini diolah secara modern dan higienis, namun tetap mempertahankan keotentikan rasa warisan keluarga leluhur, dan semua itu ditawarkan dengan harga yang terjangkau