Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pindah templat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{pp-vandalism}}
{{other uses|Indonesia (disambiguasi)|Id (disambiguasi)}}
{{redirect|RI}}
Baris 21 ⟶ 20:
|first = T
|coauthors = Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K.
|title = The Ecology of the Indonesian Seas - Part One
|publisher = Periplus Editions Ltd.
|year = 1996
Baris 50 ⟶ 49:
|journal = Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)
|year = 1850
|pages = 254, 277–278}}</ref> Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata ''Indonesia'', tetapi istilah ''Kepulauan Melayu'' (''Maleische Archipel''); ''Hindia Timur Belanda'' (''Nederlandsch Oost Indië''), atau ''Hindia'' (''Indië''); ''Timur'' (''de Oost''); dan bahkan ''Insulinde'' (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel ''[[Max Havelaar]]'' (1859), ditulis oleh [[Multatuli]], mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).<ref name="Kroef" />
 
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar [[Belanda]], dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.<ref name=Kroef /> [[Adolf Bastian]] dari [[Universitas Humboldt Berlin|Universitas Berlin]] memasyarakatkan nama ini melalui buku ''Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894''. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah [[Ki Hajar Dewantara|Suwardi Suryaningrat]] (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di [[Belanda]] yang bernama ''Indonesisch Pers Bureau'' pada tahun 1913.<ref name="indoety" />
 
== Sejarah ==
Baris 159 ⟶ 158:
Islam sebenarnya sudah memasuki Indonesia pada abad ke-7 Masehi, namun penyebarannya belum signifikan seperti hanya yang terjadi pada abad ke-15 hingga ke-16. Agama Islam memasuki Indonesia pertama kali melalui para pedagang dan ulama Arab, dan selanjutnya melalui pedagang Persia dan India (Gujarat). Para pedagang dan pelaut dari Tiongkok beragama muslim dibawah pimpinan [[Laksamana Cheng Ho]] juga ikut serta dalam menyebarkan Islam di Indonesia.<ref>*Kong Yuanzhi, [http://www.solusihukum.com/resensi.php?id=33 ''Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara.''] Penyunting: HM. Hembing Wijayakusuma. Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, xliv + 299 halaman</ref> Kerajaan Islam pertama (atau disebut kesultanan) yang diketahui adalah [[Kerajaan Jeumpa]] yang berdiri di Aceh pada tahun 777 Masehi. Kesultanan ini terletak di daerah pantai utara di sebelah timur Banda Aceh sekarang. Kesultakan-kesultanan lain yang juga mulai berdiri di Aceh yaitu [[kesultanan Perlak]] (840–1292) dan [[kesultanan Lamuri]] (851–1514). Sejak saat itu, Islam mulai mempengaruhi kebudayaan Aceh dan daerah Nusantara lainnya pada masa-masa selanjutnya.{{butuh rujukan}} Di Semenanjung Malaya berdiri [[kesultanan Malaka]] pada tahun 1405 Masehi. Kesultanan ini kemudian memperluas wilayahnya hingga pesisir Riau. Kesultanan-kesultanan lain di Sumatra juga mulai berdiri dan berkembang seperti [[kesultanan Samudera Pasai]] (1267–1521), [[Kesultanan Pagaruyung]] (1347–1825), [[kesultanan Aceh]] (1507–1903), [[kesultanan Jambi]] (1615–1903), dan [[kesultanan Siak]] (1723–1945). Kesultanan Aceh adalah kesultanan terkuat di Sumatra. Kesultanan ini berdiri selama 4 abad dan sempat menguasai seluruh Sumatra bagian utara dan tengah (kecuali tanah Batak) dan semenanjung Malaya. Bahkan Penjajah Belanda sampai kewalahan menghadapi kesultanan ini.
 
Kesultanan pertama di pulau Jawa adalah [[kesultanan Demak]] yang berdiri tahun 1475 Masehi. Namun apakah benar bahwa kesultanan Demak adalah kesultanan pertama di Jawa sampai saat ini masih diperdebatkan. Ada yang menyebut bahwa kesultanan pertama di Jawa adalah kerajaan Lumajang, yang berdiri di daerah Lumajang, Jawa Timur pada tahun 1295 Masehi. Dikatakan pula bahwa kerajaan Lumajang waktu itu sudah mengadopsi Islam. Kerajaan Demak sendiri pada masanya meliputi wilayah seluruh Jawa (kecuali Banten selatan yang merupakan pusat [[kerajaan Pajajaran]] yang beragama Hindu), [[Madura]], Sumatra (Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bangka-Belitung), dan pesisir Kalimantan (kecuali pesisir utara yang dikuasai [[kesultanan Brunei]]). Setelah kesultanan Demak, beberapa kesultanan yang berdiri di pulau Jawa yaitu [[Kerajaan Djipang]] (1470-15541470–1554) [[kesultanan Banten]] (1526–1813), [[kerajaan Pajang]] (1560–1585), dan [[kesultanan Mataram]] (1588–1755).{{sfn|Ricklefs|2001|p=}}
 
Di Kalimantan, terdapat dua kesultanan besar yang mulai berdiri pada abad ke-14 dan abad ke-16, yaitu [[kesultanan Banjar]] di pesisir selatan dan [[kesultanan Brunei]] di pesisir utara. [[Kesultanan Banjar]] sendiri sebelumnya menjadi bawahan kesultanan Demak, dan selama menjadi bawahan Demak pula, kesultanan ini memperluas wilayah pemerintahannya hingga mencakup seluruh pesisir Kalimantan, kecuali pesisir utara yang di bawah pemerintahan Brunei. Sekitar tahun 1569 hingga 1800-an, kesultanan Banjar terpecah menjadi beberapa kesultanan yang independen. Kesultanan-kesultanan tersebut diantaranya adalah [[kesultanan Sambas]] (1671–1950), [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura|kesultanan Kutai Kartanegara]] (1300 — sekarang), [[Kerajaan Landak|kesultanan Landak]] (1472 – Sekarang), dan [[kesultanan Bulungan]] (1731–1964).{{sfn|Ricklefs|2001|p=}}
Baris 166 ⟶ 165:
 
=== Kolonialisme ===
[[Berkas:Indonesia by Ibrahim Muteferrika (1674-1745).png|jmpl|ka|300px|Peta Indonesia berkisar tahun 1674-17451674–1745 oleh Katip Çelebi seorang geografer asal [[Turki Utsmani]].]]
[[Berkas:Raden Sarief Bastaman Saleh - Johannes Graaf van den Bosch.jpg|jmpl|[[Johannes van den Bosch]], pencetus ''Cultuurstelsel''.]]
[[Berkas:1916 Dutch East Indies - Art.jpg|jmpl|Lukisan kekaisaran Belanda yang menggambarkan Hindia Belanda sebagai "Permata kami yang paling berharga". (1916)]]
Baris 193 ⟶ 192:
=== Kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Presiden Sukarno.jpg|ka|jmpl|[[Soekarno]], presiden pertama Indonesia.]]
Pada Maret [[1945]] Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah [[Perang Pasifik]] berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan]] kemerdekaan Indonesia pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]] yang pada saat itu sedang bulan [[Ramadhan]]. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], dan [[Sutan Sjahrir]] masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan [[perdana menteri]]. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
[[Berkas:Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945Indonesia declaration of independence 17 August 1945.jpg|ka|jmpl|Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.]]
 
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (politionele actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai [[Aksi Polisionil|Agresi Militer]].<ref>{{cite book
Baris 211 ⟶ 210:
}}</ref> Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada [[27 Desember]] [[1949]] sebagai negara [[federal]] yang disebut [[Republik Indonesia Serikat]] setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama [[Amerika Serikat]]. Mosi Integral [[Natsir]] pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
 
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis [[gerakan non-blok]] pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok [[sosialisme|sosialis]], misalnya [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Yugoslavia]]. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, [[Malaysia]] ("''[[Konfrontasi Indonesia-Malaysia|Konfrontasi]]''"),<ref>van der Bijl, Nick. ''Confrontation, The War with Indonesia 1962—19661962–1966'', (London, 2007) ISBN 978-1-84415-595-8</ref> dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian [[G30S]] yang menyebabkan kematian 6 orang [[jenderal]] dan sejumlah [[perwira]] menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya [[Orde Baru]] yang segera menuduh [[Partai Komunis Indonesia]] sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham [[sosialisme|sosialis]]-[[komunisme|komunis]]. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden [[Soekarno]].
 
[[Berkas:Soekarno, Hatta, Sjahrir.jpg‎jpg|jmpl|lurus|250px|ka|[[Hatta]], [[Sukarno]], dan [[Sjahrir]], tiga pendiri Indonesia.]]
Jenderal [[Soeharto]] menjadi Pejabat Presiden [[Surat Perintah Sebelas Maret|pada tahun 1967]] dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman [[komunisme]]. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut [[kewarganegaraan]]nya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan [[Orde Baru]], sementara masa pemerintahan Soekarno disebut [[Orde Lama]].
 
Soeharto menerapkan ekonomi [[neoliberalisme|neoliberal]] dan berhasil mendatangkan [[investasi]] luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal [[rezim]] Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi [[Universitas California, Berkeley]], yang dipanggil "[[Mafia Berkeley]]".<ref>Wibowo, Sigit, Sjarifuddin. ''[http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/05/sh02.html Ekonomi Indonesia Gagal karena Mafia Berkeley]'', Harian Umum Sore Sinar Harapan. Copyright © Sinar Harapan 2003. Diakses: Selasa, 6 Agustus 2008.</ref> Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik [[korupsi]], [[kolusi]], dan [[nepotisme]] yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi [[demonstrasi]] besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun [[1998]].
 
Masa Peralihan ''Orde Reformasi'' atau [[Sejarah Indonesia (1998-sekarang)|Era Reformasi]] berlangsung dari tahun 1998 hingga 2001, ketika terdapat tiga masa [[Daftar Presiden Indonesia|presiden]]: [[Habibie|Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie]], [[Abdurrahman Wahid]] dan [[Megawati Sukarnoputri]]. Pada tahun [[2004]], diselenggarakan [[pemilu 2004|Pemilihan]] Umum satu hari terbesar di dunia<ref>{{cite press release
|publisher = Laporan dari [http[://en.wikipedia.org/wiki/Carter_Center:Carter Center|Carter Center]]
|pages = 30
|year = 2004
Baris 230 ⟶ 229:
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan [[konflik|pertikaian]] bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk melepaskan diri dari naungan NKRI, terutama [[Papua]].{{fact}} [[Timor Timur]] secara resmi memisahkan diri pada tahun [[1999]] setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi [[PBB]] menjadi negara [[Timor Leste]].
 
Pada Desember [[2004]] dan Maret [[2005]], [[Aceh]] dan [[Pulau Nias|Nias]] dilanda dua [[gempa bumi]] besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat ''[[Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]'' dan ''[[Gempa bumi Sumatra Maret 2005]]''.) Kejadian ini disusul oleh [[Gempa bumi Yogyakarta Mei 2006|gempa bumi di Yogyakarta]] dan [[Gempa bumi Jawa Juli 2006|tsunami]] yang menghantam [[Pantai Pangandaran]] dan sekitarnya, serta [[Banjir lumpur panas Sidoarjo 2006|banjir lumpur]] di [[Sidoarjo]] pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.
 
== Geografi ==
Baris 247 ⟶ 246:
|year = 2000
|isbn = 9041113452, 9789041113450
}}</ref> yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil,<ref name=merdeka /> sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni<ref name="Indonesia Regions">{{cite press release
|publisher = [[International Monetary Fund]]
|url = http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/01/data/dbcoutm.cfm?SD=2005&ED=2005&R1=1&R2=1&CS=3&SS=2&OS=C&DD=0&OUT=1&C=536&S=PPPWGT-PPPPC&RequestTimeout=120&CMP=0&x=45&y=5 Estimate
|accessdate = [[5 Oktober]] [[2006]]
|title = World Economic Outlook Database
|month = April
Baris 265 ⟶ 264:
 
{{batas_USBT
|utara=Negara [[Malaysia]] dengan perbatasan sepanjang 1.782 km<ref name="Indonesia Regions" />, [[Singapura]], [[Filipina]], dan [[Laut Tiongkok Selatan]]
|selatan=Negara [[Australia]], [[Timor Leste]], dan [[Samudra Indonesia]]
|timur=Negara [[Papua Nugini]] dengan perbatasan sepanjang 820 &nbsp;km<ref name="Indonesia Regions" />, [[Timor Leste]], dan [[Samudra Pasifik]]
|barat=[[Samudra Hindia|Samudra Indonesia]]
}}
Baris 279 ⟶ 278:
|publisher = World Bank Publications
|year = 1994
|isbn = 08213295020-8213-2950-2, 9780821329504
}}</ref>
 
Baris 301 ⟶ 300:
Indonesia menjalankan pemerintahan [[republik]] [[sistem presidensial|presidensial]] multipartai yang [[demokrasi|demokratis]]. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada [[Pemisahan kekuasaan|Trias Politika]] yaitu kekuasaan [[legislatif]], [[eksekutif]] dan [[yudikatif]]. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR).
 
MPR pernah menjadi [[Majelis Permusyawaratan Rakyat#Kedudukan|lembaga tertinggi negara]] [[sistem satu kamar|unikameral]], namun setelah [[Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|amendemen ke-4]] MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. Setelah amendemen UUD 1945 pada tahun [[2004]], MPR berubah menjadi lembaga [[sistem dua kamar|bikameral]] yang terdiri dari 560 anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) yang berasal dari [[Partai Politik]], ditambah dengan 132 anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur [[independen]].<ref>{{cite web
|url = http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/88/
|title = Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Baris 376 ⟶ 375:
|url = http://edition.cnn.com/2002/WORLD/asiapcf/southeast/07/05/indonesia.sutarto/index.html
|accessdate = 24 April 2007
}}</ref> Berkekuatan 400.000 prajurit aktif, memiliki anggaran 4% dari GDP pada tahun 2006, tetapi terdapat kontroversi bahwa ada sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan yayasan-yayasan yang dilindungi oleh militer.<ref>{{cite news
}}
</ref> Berkekuatan 400.000 prajurit aktif, memiliki anggaran 4% dari GDP pada tahun 2006, tetapi terdapat kontroversi bahwa ada sumber-sumber dana dari kepentingan-kepentingan komersial dan yayasan-yayasan yang dilindungi oleh militer.<ref>{{cite news
|last = Witular
|first = Rendi A.
Baris 459 ⟶ 457:
|language =
|publisher = The Jakarta Post
|date = [[18 November]] [[2004]]
|url = http://www.infid.be/papua_mess.htm
|accessdate = [[5 Oktober]] [[2006]]
}}; {{cite news
|title = Papua Chronology Confusing Signals from Jakarta
|publisher = The Jakarta Post
|date = [[18 November]] [[2004]]
|url = http://www.infid.be/papua_mess.htm#Papua%20Chronology%20Confusing%20Signals%20from%20Jakarta
|accessdate = [[5 Oktober]] [[2006]]
}}</ref> [[DKI Jakarta]], adalah daerah khusus ibu kota negara. [[Timor Portugis]] digabungkan ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi [[Timor Timur]] pada 1976–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara [[Timor Leste]].<ref>{{cite web
|last = Burr
Baris 474 ⟶ 472:
|title = Ford and Kissinger Gave Green Light to Indonesia's Invasion of East Timor, 1975: New Documents Detail Conversations with Suharto
|work = National Security Archive Electronic Briefing Book No. 62
|publisher = [http[://en.wikipedia.org/wiki/National_Security_Archive:National Security Archive|National Security Archieve]], [http[://en.wikipedia.org/wiki/George_Washington_University:George Washington University|Universitas George Washington]], [[Washington, D.C.]]
|date = 2001-12-06
|url = http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB62/
Baris 545 ⟶ 543:
|}]]
 
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya [[Oeang Repoeblik Indonesia|Oeang Repoeblik Indonesia]] (ORI)]] pada tanggal 30 Oktober 1946 yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi [[Rupiah]].
 
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.<ref name="SCHWARZ">Schwarz, A. (1994). ''A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s''. Westview Press. ISBN 1-86373-635-2, pp. 52–57.</ref>
[[Berkas:Indonesian Rupiah (IDR) banknotes.png|200px|jmpl|ka|Uang [[rupiah]].]]
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan [[inflasi]], menstabilkan mata uang, penjadwalan ulang [[hutang luar negeri]], dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.<ref name='SCHWARZ' /> Pada era tahun 1970-an harga [[minyak bumi]] yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.<ref name='SCHWARZ' /> Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,<ref name='SCHWARZ' /> selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997<ref>{{cite web
|title = Indonesia: Country Brief
|work = Indonesia:Key Development Data & Statistics
Baris 567 ⟶ 565:
}}</ref> yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
 
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan [[PDB|PDB Indonesia]] Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.<ref>{{cite web
|title = Indonesia: Forecast
|work = Country Briefings
Baris 589 ⟶ 587:
|url = http://www.thejakartapost.com/review/nat05.asp
}}</ref> Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah [[garis kemiskinan]], dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.<ref>{{cite press release
|title = Making the New Indonesia Work for the Poor - Overview
|publisher = [[Bank Dunia]]
|year = 2006
|accessdate = [[26 Desember]] [[2006]]
|url = http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1152870963030/2753486-1165385030085/Overview_standalone_en.pdf
|format = PDF
Baris 717 ⟶ 715:
|title = Country Profile 2008: Indonesia
|pages =
|publisher = [http[://en.wikipedia.org/wiki/Economist_Intelligence_Unit:Economist Intelligence Unit|Economist Intelligence Unit]]
|date = [[16 Mei]] [[2008]]
|doi =
|url = http://portal.eiu.com/report_dl.asp?issue_id=1973383782&mode=pdf
|format = pdf
|id =
|accessdate = [[31 Juli]] [[2008]]
}}</ref> Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.<ref>{{cite web|url=https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/1bVyQdPN-menguak-asal-usul-orang-indonesia-melalui-tes-dna|title=Menguak Asal Usul Orang Indonesia Melalui Tes DNA|last=Kautsar|first=Medcom|date=2019-10-15|website=Medcom.id|accessdate=2020-07-14}}</ref>{{fact}}
 
Baris 749 ⟶ 747:
=== Pendidikan ===
{{utama|Pendidikan di Indonesia}}
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]] pasal 31 ayat 4 dan [[Undang-Undang (Indonesia)|Undang-Undang]] nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah mesti mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari [[APBN]] dan [[APBD]] di luar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Namun pada tahun [[2007]], alokasi yang disediakan tersebut baru sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara [[Malaysia]], [[Thailand]], dan [[Filipina]] yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28%.<ref>World Bank, (2008), ''Spending for development: making the most of Indonesia's new opportunities: Indonesia public expenditure review'', World Bank Publications, ISBN 978-0-8213-7320-0</ref>
 
=== Indeks Pembangunan Manusia ===
Baris 952 ⟶ 950:
 
=== Pertunjukan ===
[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|jmpl|ka|[[Wayang|Wayang Kulit]] Kulit warisan budaya Jawa.]]
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu [[Melayu]]. Contohnya tarian [[Jawa]] dan [[Bali]] tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti [[Wayang|Wayang Kulit]] Kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu [[Ramayana]] dan [[Baratayuda]]. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai [[Islam]]. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah [[Sumatra]] seperti tari [[Tari Ratéb Meuseukat|Ratéb Meuseukat]], [[Tari Saman]] dan tari [[Tari Seudati|Seudati]] dari [[Aceh]].
 
Seni [[pantun]], [[gurindam]], dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu [[perhelatan]], pentas seni, dan lain-lain.
Baris 964 ⟶ 962:
|title = PENGERAJIN BATIK TAK PERLU RESAH
|work = Majalah Hukum & HAM Online
|date = [[30 September]] [[2007]]
|accessdate = 14 Agustus 2008
}}</ref> Busana asli Indonesia dari [[Sabang]] sampai [[Merauke]] lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain [[baju Kurung]] dengan [[Songket]]nya dari [[Sumatra Barat]] ([[Minangkabau]]), kain [[Ulos]] dari [[Sumatra Utara]] ([[Batak]]), busana [[Kebaya]], busana khas [[Suku Dayak|Dayak]] di [[Kalimantan]], [[baju Bodo]] dari [[Sulawesi Selatan]], busana [[Koteka]] dari [[Papua]] dan sebagainya.
Baris 991 ⟶ 989:
}}</ref>
 
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di [[Olimpiade]], prestasi terbaik Indonesia diraih pada saat [[Olimpiade 1992]], di mana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 [[emas]] 2 [[perak]] dan 1 [[perunggu]], kelima medali tersebut diraih melalui cabang [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1992|bulu tangkis]]. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai [[bulu tangkis]]. Atlet-atlet putra Indonesia seperti [[Rudi Hartono]], [[Liem Swie King]], [[Icuk Sugiarto]], [[Alan Budikusuma]], [[Ricky Subagja]], dan [[Rexy Mainaky]] merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. [[Rudi Hartono]] yang dianggap sebagai maestro [[bulu tangkis]] dunia, menjadi juara [[All England]] terbanyak sepanjang sejarah perbulu tangkisan Indonesia. Ia meraih 8 gelar juara, dengan 7 gelar diraihnya secara berturut-turut. Selain [[bulu tangkis]], atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, seperti [[Elyas Pical]], [[Nico Thomas]]<ref>[http://www.surya.co.id/2009/03/27/elyas-pical-dapat-penghargaan.html Elyas Pical Dapat Penghargaan]. ''[[Surya (surat kabar)|Surya]]'', [[27 Maret]] [[2009]]. Diakses pada [[10 September]] [[2010]].</ref>, dan [[Chris John (petinju)|Chris John]].<ref>Afriatni, Ami. [http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga/2007/08/19/brk,20070819-105865,id.html Petinju Chris John Sukses Pertahankan Gelar Juara Dunia]. ''[[Koran Tempo|Tempo]]'', [[19 Agustus]] [[2007]]. Diakses pada [[10 September]] [[2010]].</ref> dalam ajang [[sepak bola]] internasional, Timnas Indonesia (Hindia Belanda) merupakan tim Asia pertama yang berpartisipasi di [[Piala Dunia FIFA 1938|Piala Dunia]] pada tahun 1938 di [[Prancis]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180423105701-142-292771/jejak-bersejarah-hindia-belanda-di-piala-dunia-1938|title=Jejak Bersejarah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938|date=23 April 2018|website=CNN Indonesia|language=id-ID|access-date=21 Februari 2020}}</ref>
 
=== Seni musik ===
Baris 999 ⟶ 997:
|title = Kampung Tugu, Menyimpan Kenangan Sejarah
|work = Kompas
|date = Rabu, [[28 April]] [[2004]]
|accessdate = 14 Agustus 2008
}}</ref> yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama [[dangdut]] yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.
Baris 1.010 ⟶ 1.008:
|work = Gatra.Com
|author = Radhar Panca Dahana
|date = Kamis, [[6 Desember]] [[2007]]
|accessdate = 14 Agustus 2008
}}</ref> untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni dan warisan budaya Indonesia ke lembaga Internasional [[UNESCO]]. [[Daftar alat musik Indonesia|Alat musik tradisional Indonesia]] antara lain meliputi:
Baris 1.031 ⟶ 1.029:
* [[Tembang Cianjuran|Kecapi Suling]]
* [[Hasapi|Kecapi Batak]]
* [[Kendang|Kendang Jawa]] Jawa
{{Col-4}}
* [[Kenong]]
Baris 1.083 ⟶ 1.081:
|-
|{{flagdeco|Banten}} [[Banten]]
|Dayung Sampan, Jareh Bu Guru, Tong Sarakah, dan Ibu
|-
|{{flagdeco|Jakarta}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
Baris 1.137 ⟶ 1.135:
|-
|{{flagdeco|Nusa Tenggara Timur}} [[Nusa Tenggara Timur]]
|'''Desaku''', '''Anak Kambing Saya''', '''Potong Bebek Angsa''', Flobamora, Pai Mura Rame, Lerang Wutun, O Nina Noi, Bolelebo, Helele Ala De Teang, More Jie, Loro Malirin, Ele Moto, Bole Jaru, Ofa Langga, Ina Noi, Tanjung Kurung, Mai Fali, Tebe O Nana, Mana Lolo Banda, Kebiononda, Bale Nagi, Fali Nusa Lote, Peki Lewo, Lewo Ro Piring Sina, Kalabahi, Kilangba, Muna Buki, Sinji Tena, Giyayo, Singkorena, Sadiapede, Manu Lae Rewo, Bapa Tang Hamap, Bengure Le Kaju, Karana Janji, dan O Ine Mora Ate
|-
|{{flagdeco|Maluku}} [[Maluku]] dan {{flagdeco|Maluku Utara}} [[Maluku Utara]]
Baris 1.153 ⟶ 1.151:
|first = Patrick
|title = World Food: Indonesia
|publisher = [http[://en.wikipedia.org/wiki/Lonely_Planet:Lonely Planet|Lonely Planet]]
|year = 2002
|location = Melbourne
Baris 1.176 ⟶ 1.174:
{{utama|Perfilman Indonesia}}
[[Berkas:Tjoet Nja' Dhien.jpg|jmpl|150px|ka|Poster film ''[[Tjoet Nja' Dhien (film)|Tjoet Nja' Dhien]]'' (1988), film tentang pahlawan nasional Indonesia asal [[Aceh]].]]
Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di nusantara adalah film bisu tahun [[1926]] yang berjudul ''[[Loetoeng Kasaroeng]]'' dan dibuat oleh sutradara [[Belanda]] G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman HindiaBelanda.{{fact}} Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di [[Bandung]] dan muncul pertama kalinya pada tanggal [[31 Desember]], [[1926]] di teater Elite and Majestic, [[Bandung]]. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Pada masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada, [[Usmar Ismail]] merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya ''[[Harta Karun (film)|Harta Karun]]'' (1949).{{fact}} Namun kemudian film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara berkedaulatan adalah film ''[[Darah dan Doa]]'' (1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an, [[Arizal]] muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.{{fact}}
 
Popularitas [[Perfilman Indonesia|industri film Indonesia]] memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,<ref name="kompasmovies">{{cite news
Baris 1.184 ⟶ 1.182:
|language = Bahasa Indonesia
|publisher = Kompas
|date = [[2 Juli]] [[2005]]
|url = http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/02/Bentara/1857854.htm
|accessdate = [[5 Oktober]] [[2006]]
}}</ref> meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.<ref name="kompasmovies" /> Film [[Laskar Pelangi]] (2008) yang diangkat dari novel karya [[Andrea Hirata]] menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.{{fact}}
 
=== Kesusastraan ===
Baris 1.196 ⟶ 1.194:
|authorlink =
|coauthors = Philippe DeLanghe, Wei Weng
|title = "Preserving Intangible Cultural Heritage in Indonesia"
|publisher = SIL International
|url = http://www.sil.org/asia/ldc/parallel_papers/unesco_jakarta.pdf
Baris 1.227 ⟶ 1.225:
* [[Daftar provinsi Indonesia menurut IPM]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Baris 1.243 ⟶ 1.241:
{{wikiatlas|Indonesia}}
* {{OSM relation|304751}}
{{wikivoyageWikivoyage|Indonesia}}
* {{id}} [http://www.indonesia.go.id/ Situs web resmi pemerintah Republik Indonesia]
* {{id}} [http://www.antara.co.id/ Kantor Berita Antara]
* {{id}} [http://www.pemiluindonesia.com/ Pemilu Indonesia]
* {{id}} [http://www.kebangkitan-nasional.or.id/ Peringatan Kebangkitan Nasional Indonesia]
* {{id}} [http://www.datastatistik-indonesia.com/ Data Kependudukan Resmi Indonesia]
* {{en}} [http://www.my-indonesia.info/ Pariwisata Indonesia]
* {{en}} [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/286480/Indonesia Indonesia] di ''[[Encyclopædia Britannica]]''
Baris 1.256 ⟶ 1.254:
{{Geographic location
|Centre = {{flagicon|INA}}
|North = {{flagicon|MYS}} [[Malaysia Timur]]<br />{{flagicon|PHL}} [[Filipina]]<br />[[Laut China Selatan]]
|Northeast = {{flagicon|PLW}} [[Palau]]<br />[[Samudra Pasifik]]
|East = {{flagicon|PNG}} [[Papua Nugini]]
|Southeast = {{flagicon|TLS}} [[Timor Leste]]<br />{{flagicon|AUS}} [[Australia]]
|South = {{flagicon|AUS}} [[Pulau Natal]]<br /> [[Samudra Hindia]]
|Southwest = {{flagicon|AUS}} [[Kepulauan Cocos (Keeling)]]<br /> [[Samudra Hindia]]
|West = {{flagicon|IND}} [[Kepulauan Andaman dan Nikobar]]<br /> [[Samudra Hindia]]
|Northwest = {{flagicon|MYS}} [[Malaysia Barat]]<br />{{flagicon|SGP}} [[Singapura]]<br />[[Laut China Selatan]]
}}