Keberatan yang terus-menerus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
Dalam [[hukum internasional]], '''keberatan yang menerus''' (''persistent objection'') adalah sebuah konsep di mana sebuah [[negara berdaulat]] secara konsisten dan jelas menolak suatu norma [[Kebiasaan internasional|hukum kebiasaan internasional]] sejak munculnya norma tersebut, dan menganggap dirinya tidak terikat untuk menaati norma tersebut. Doktrin ini disifatkan sebagai sebuah doktrin [[Positivisme hukum|positivis]], bahwa negara hanya dapat terikat oleh norma-norma yang telah disetujui. <ref>{{Cite book|last=Green|first=James A.|date=2016|title=The Persistent Objector Rule in International Law|publisher=Oxford University Press|isbn=9780198704218|ref=harv}}</ref>
 
Keberatan terhadap munculnya suatu norma hukum internasional dapat berupa pernyataan yang menyatakan posisi suatu negara atas hak yang ada, atau tindakan di mana negara menjalankan hak yang ada dalam menghadapi norma yang sedang berkembang yang mengancam hak tersebut. Pernyataan yang dibuat pada saat penetapan sebuah peraturan, seperti [[Pensyaratan|reservasi]] untuk perjanjian internasional, merupakan sebuah ekspresi yang jelas dari keberatan sebuah negara. Keberatan juga dapat diungkapkan selama negosiasi perjanjian dan dalam peraturan perundang-undangan nasional.<ref>{{Cite journal|last=Steinfeld|first=Adam|title=Nuclear Objections: The Persistent Objector and the Legality of the Use of Nuclear Weapons|url=https://brooklynworks.brooklaw.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1900&context=blr|journal=Brooklyn Law Review|volume=62|pages=1635, 1647|access-date=19 April 2018|ref=harv}}</ref>Keberatan terhadap munculnya suatu norma hukum internasional dapat berupa pernyataan yang menyatakan posisi suatu negara atas hak yang ada, atau tindakan di mana negara menjalankan hak yang ada dalam menghadapi norma yang sedang berkembang yang mengancam hak tersebut. Pernyataan yang dibuat pada saat penetapan sebuah peraturan, seperti [[Pensyaratan|reservasi]] untuk perjanjian internasional, merupakan sebuah ekspresi yang jelas dari keberatan sebuah negara. Keberatan juga dapat diungkapkan selama negosiasi perjanjian dan dalam peraturan perundang-undangan nasional.<ref>{{Cite journal|last=Steinfeld|first=Adam|title=Nuclear Objections: The Persistent Objector and the Legality of the Use of Nuclear Weapons|url=https://brooklynworks.brooklaw.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1900&context=blr|journal=Brooklyn Law Review|volume=62|pages=1635, 1647|access-date=19 April 2018|ref=harv}}</ref>
 
Lembaga-lembaga pengadilan internasional tidak secara luas menerima konsep keberatan ini.<ref>{{Cite journal|last=Dumberry|first=Patrick|year=2010|title=Incoherent and Ineffective: The Concept of Persistent Objector Revisited|journal=International and Comparative Law Quarterly|volume=59|issue=3|page=779|doi=10.1017/S0020589310000308|ssrn=1653351|ref=harv}}</ref> [[Mahkamah Internasional|Pengadilan Internasional]] telah membahasnya secara ''[[Obiter dictum|dicta]]'' dalam dua kasus: [[:en:Asylum case|''Asylum'']] (''Columbia v Peru'', [1950] ICJ 6) dan ''Fisheries'' (''United Kingdom v Norway'', [1951] ICJ 3). <ref>{{Harvard citation no brackets|Steinfeld|1996}}</ref> [[Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika|Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika]] menolak upaya penerapan doktrin ini dalam ''Domingues v United States'' (2002) dengan alasan bahwa larangan hukuman mati remaja yang menjadi keberatan Amerika Serikat bukan hanya sebuah hukum kebiasaan internasional tetapi juga ''[[jus cogens]]'', sebuah norma hukum internasional yang tidak dapat dikurangi sama sekali. Akan tetapi, hal ini juga dapat ditafsirkan bahwa doktrin keberatan ini dapat diposisikan lebih tinggi daripada sebuah norma [[Hukum hak asasi manusia internasional|hukum HAM internasional]] yang belum berstatus ''jus cogens''.<ref>{{Cite journal|last=Lau|first=Holning|year=2005|title=Rethinking the Persistent Objector Doctrine in International Human Rights Law|url=https://chicagounbound.uchicago.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1295&context=cjil|journal=Chicago Journal of International Law|volume=6|pages=495, 496|access-date=19 April 2018|ref=harv}}</ref>Lembaga-lembaga pengadilan internasional tidak secara luas menerima konsep keberatan ini.<ref>{{Cite journal|last=Dumberry|first=Patrick|year=2010|title=Incoherent and Ineffectiveen:Fisheries The Concept of Persistent Objector Revisitedcase|journal=International and Comparative Law Quarterly|volume=59|issue=3|page=779|doi=10.1017/S0020589310000308|ssrn=1653351|ref=harv}}</ref> [[Mahkamah Internasional|Pengadilan Internasional]] telah membahasnya secara ''[[Obiter dictum|dicta]]Fisheries'' dalam dua kasus: ''Asylum'' (''Columbia v Peru'', [1950] ICJ 6) dan ''Fisheries''] (''United Kingdom v Norway'', [1951] ICJ 3). <ref>{{Harvard citation no brackets|Steinfeld|1996}}</ref> [[Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika|Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika]] menolak upaya penerapan doktrin ini dalam ''Domingues v United States'' (2002) dengan alasan bahwa larangan hukuman mati remaja yang menjadi keberatan Amerika Serikat bukan hanya sebuah hukum kebiasaan internasional tetapi juga ''[[jus cogens]]'', sebuah norma hukum internasional yang tidak dapat dikurangi sama sekali. Akan tetapi, hal ini juga dapat ditafsirkan bahwa doktrin keberatan ini dapat diposisikan lebih tinggi daripada sebuah norma [[Hukum hak asasi manusia internasional|hukum HAM internasional]] yang belum berstatus ''jus cogens''.<ref>{{Cite journal|last=Lau|first=Holning|year=2005|title=Rethinking the Persistent Objector Doctrine in International Human Rights Law|url=https://chicagounbound.uchicago.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1295&context=cjil|journal=Chicago Journal of International Law|volume=6|pages=495, 496|access-date=19 April 2018|ref=harv}}</ref>
 
Dukungan yang lebih kuat akan doktrin keberatan dapat ditemukan dalam tulisan [[Yuris|para ahli hukum]]. <ref>{{Harvard citation no brackets|Steinfeld|1996}}</ref> [[Institut Hukum Amerika|American Law Institute]] telah lama mendukung pengembangan "teori komprehensif" tentang keberatan yang terus-menerus melalui manuskrip ''Third Restatement of the Foreign Relations Law of the United States'' ''tahun'' 1987, bagian dari seri ''[[Penegasan Hukum|Restatements of the Law]]'' . <ref>{{Harvard citation no brackets|Dumberry|2010}}</ref>