Maulid Nabi Muhammad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Heterofemi (bicara | kontrib) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
melengkapi sejarah tertulis secara komprehensif lengkap beserta dengan linknya |
||
Baris 28:
== Sejarah ==
menurut keterangan dari al-Maqrizy dalam kitabnya yang berjudul al Khathat, perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir. Mereka membuat banyak acara perayaan Maulid, seperti Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maulid 'Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah binti 'Ali, hingga maulid Hasan bin 'Ali dan Husain bin 'Ali. Bani Fatimiyah ini berkuasa sekitar abad 4 H.<ref>{{harvp|Katz|2007|p=67}}</ref>. Hal inilah yang menyebabkan kalangan Ulama seperti Tajuddin al Fakihani dan as Sakhawi, murid Imam Nawawi, berfatwa bahwa perayaan Maulid adalah bid'ah tercela<ref>{{cite web |last1=al Fakihani|first1=Tajuddin |title=Risalah al-Maurid fi Hukmi al-Maulid, hlm. 1; al-Maurid ar-Rawi fi al-Maulid an-Nabawi |url=http://www.bidah.com/articles/fkzge-shafii-scholar-taj-al-din-al-fakihani-d-734h-the-mawlid-is-a-bidah-not-practised-by-the-salaf.cfm|website=Maulid menurut 4 Mazhab |accessdate=23 September 2020}}</ref>
Sedangkan menurut sumber lain Maulid dikembangkan oleh Abul al-Abbas al-Azafi<ref name="Mawlid">{{cite encyclopedia|title=Mawlid|url=http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopedia-of-islam-2/mawlid-COM_1430|encyclopedia=Encyclopedia of Islam, Second Edition|publisher=BrillOnline Reference Works}}</ref>
Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar. Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan [[Salahuddin Al-Ayyubi]] adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa [[Perang Salib]].
Baris 279 ⟶ 274:
* {{cite book |last=Tahir-ul-Qadri |first=Muhammad |year=2014 |title=Mawlid al-Nabi: Celebration and Permissibility |publisher=Minhaj-ul-Quran Publications |isbn=978-1908229144}}
* Ukeles, Raquel. "The Sensitive Puritan? Revisiting Ibn Taymiyya's Approach to Law and Spirituality in Light of 20th-century Debates on the Prophet's Birthday (''mawlid al-nabī'')." ''Ibn Taymiyya and His Times'', ed. Youssef Rapport and Shahab Ahmed, 319–337. Karachi: Oxford University Press, 2010.
* {{cite book |last=Katz |first=Marion Holmes |year=2007 |title=The Birth of The Prophet Muhammad: Devotional Piety in Sunni Islam |publisher=[[Routledge]] |isbn=9781135983949}}
== Pranala luar ==
|