Jajanan jalanan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 48:
Kebanyakan produk makanan Indonesia yang dijual di gerai makanan menengah hingga ke atas menerapkan standar higienis makanan yang baik hingga dapat diterima &nbsp;— diatur dan diawasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan warung atau gerobak penjaja jalanan tradisional, yang mungkin kurang higienis, penyajiannya kurang bersih, dan bernilai gizi rendah.<ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/11/24/eat-at-your-own-risk-hygiene-poor-quality-remain-issues-in-indonesian-street-food.html|title=Eat at your own risk: Hygiene, poor quality remain issues in Indonesian street food|last=Valentina|first=Jessicha|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2019-11-24}}</ref><ref name ="JP-StreetVendorsBP"/> Masalah kebersihan selalu menjadi persoalan bagi gerai makanan di kaki lima, mencuci piring dan perangkat makan secara bersih tidak mungkin dilakukan karena kesulitan air bersih.<ref name="JP-Raffles"/>
 
Selain itu kuman mikroba tropis mungkin juga dapat mengakibatkan kasus [[keracunan makanan]], khususnya menimpa orang asing ketika mereka tinggal di Indonesia. Karena itulah untuk jajanan jalanan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang panas dan dimasak, ketimbang memakan hidangan mentah atau dingin bersuhu ruangan. Misalnya, menyantap mi ayam atau soto yang masak, panas, dan berkuah, jauh lebih aman jika dibandingkan memakanmenyantap makanan dingin dan mentah seperti karedok, gado-gado, atau rujak.
 
===Ketertiban kota===