Tari Payung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
'''Tari payung''' adalah salah satu tarian yang tradisional dari [[Minangkabau]], [[Sumatra Barat]]. tarian ini dilakukan dengan memainkan payung sebagai instrumen utamanya. Tarian tersebut juga melambangkan sebuah kasih sayang. Tari payung ini biasanya dilakukan oleh 3 sampai dengan 4 orang penari yang dilakukan secara berpasangan antara [[pria]] dan [[wanita]]. Tarian ini mencerminkan pergaulan muda-mudi, sehingga penggunaan payung ini bertujuan untuk melindungi mereka dari hal-hal negatif. Tarian payung ini biasa dibawakan pada saat pembukaan suatu acara pesta, pameran atau bentuk kegiatan lainnya.<ref>{{Cite web|title=Definisi tari payung - Kamus Bahasa Indonesia|url=http://kamusbahasaindonesia.org/tari%20payung/mirip|website=kamusbahasaindonesia.org|access-date=2020-09-18}}</ref>
 
== Sejarah ==
Menurut catatan sejarah, adanya tari payung ini berkaitan erat dengan seni drama yang ditampilkan pada masa penjajahan Belanda. Sebi drama yang dipentaskan ketika itu merupakan hiburan bagi masyarakat. Dalam penampilan seni drama tersebut terdapat juga penampilan tari, yakninya tari payung. Tari payung yang ditampilkan dalam seni drama tersebut awalnya hanyalah sebagai pelengkap saja atau hanya dianggap sebagai penampilan selingan. Pada tahun 1920-an penampilan tari payung tersebut semakin terkenal hingga mendapat sambutan positif dari masyrakat yang menyaksikannya pada masa itu.<ref>{{Cite journal|last=Syafrayuda|first=Diah Rosari|date=November 2015|title=Eksistensi Tari Payung Sebagai Tari Melayu Minangkbau di Sumatera Barat|url=https://media.neliti.com/media/publications/135181-ID-eksistensi-tari-payung-sebagai-tari-mela.pdf|journal=Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni|volume=17|issue=2|pages=180-203|doi=}}</ref> Kemudian tari payung ini untuk pertama kalinya ditata dalam bentuk tari teater oleh Muhammad Rasyid Manggis, seorang tokoh seniman asal Bukittinggi, Sumatera Barat.<ref>{{Cite web|title=5 Tokoh Bukittinggi Diberi Penghargaan Pada Hari Jadi Kota ke 233|url=https://www.covesia.com/archipelago/baca/45065/5-tokoh-bukittinggi-diberi-penghargaan-pada-hari-jadi-kota-ke-233|website=www.covesia.com|language=en|access-date=2020-09-18}}</ref>
 
Sejarah tari payung tidak dapat terlepas dari kebudayaan suku Minangkabau. Beberapa suku yang ada di daerah ini adalah ''suku koto, bodi, piliang, dan caniago''. Dulunya tari payung ini merupakan sebuah ritual yang sering dilakukan di setiap acara adat suku-suku tersebut. Jika dilihat dari gerakan tariannya, maka ini diperuntukkan untuk muda-mudi suku Minangkabau. Tarian ini bersifat menghibur. Selain itu, tari payung juga seperti menjelaskan bagaimana seharusnya perilaku pasangan dalam menjalin hubungan kasih sayang, yaitu yang sesuai dengan norma agama dan norma adat.
 
== Makna Properti ==