Kekaisaran Partia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mengganti Marcus_Licinius_Crassus_Louvre.jpg dengan File:Bust_of_an_unknown_citizen_in_the_realist_republican_tradition_(Louvre_MR_510).jpg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed:
Baris 97:
Tigran Muda, putra Tigran Agung, gagal merebut takhta Kerajaan Armedia dari ayahnya. Ia melarikan diri dan meminta suaka dari Frahat III. Atas bujukan Tigran Muda, Frahat III maju mengepung [[Artasyat (kota kuno)|Artasyat]], ibu kota baru Kerajaan Armenia. Ketika usaha pengepungan ini gagal, Tigran Muda sekali lagi melarikan diri, dan kali ini meminta suaka dari [[Pompeius]], Panglima Romawi. Ia berjanji akan menjadi pemandu jalan bagi Pompeius di wilayah Armenia, tetapi akhirnya diberangkatkan ke Roma sebagai sandera sesudah Tigran Agung [[negara pengekor|menyatakan kesediaannya untuk berpihak kepada]] Republik Romawi.<ref>{{harvnb|Bivar|1983|pp=46–47}}</ref> Frahat III menuntuk Pompeius menyerahkan Tigran Muda kepadanya, tetapi tidak dikabulkan. Karena tuntutannya tidak dikabulkan, Frahat III menginvasi [[Kordiene]] (kawasan tenggara Turki). Menurut dua seumber tertulis Romawi yang saling bertentangan, Konsul [[Lucius Afranius (konsul)|Lucius Afranius]] berhasil memaksa Partia untuk mundur dengan kekuatan militer (menurut salah satu sumber) atau jalan diplomasi (menurut sumber yang lain).<ref>{{harvnb|Bivar|1983|p=47}}. Menurut sejarawan [[Cassius Dio]], Lucius Afranius berhasil menguasai kembali daerah Kordiene tanpa perlu bertempur melawan angkatan bersenjata Partia, sementara menurut sejarawan [[Plutarkhos|Plutarchus]], Lucius Afranius mengusir bangsa Partia dari daerah itu dengan cara-cara militer.</ref>
 
[[Berkas:MarcusBust Liciniusof Crassusan unknown citizen in the realist republican tradition (Louvre MR 510).jpg|jmpl|kiri|lurus|Arca kepala [[Marcus Licinius Crassus]], Panglima Romawi yang dikalahkan [[Suren]] dalam [[Pertempuran Carrhae|Pertempuran Haran]]]]
Frahat III tewas dibunuh putra-putranya, [[Orodes II dari Parthia|Werod II]] dan [[Mihrdat IV]]. Werod II selanjutnya berbalik melawan Mihrdat IV dan memaksanya mengungsi dari Mada ke [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]], daerah jajahan bangsa Romawi.<ref>{{harvnb|Bivar|1983|pp=48–49}}; baca juga {{harvnb|Katouzian|2009|pp=42–43}}</ref> [[Aulus Gabinius]], Prokonsul Suriah, berusaha membantu Mihrdat IV dengan mengerahkan pasukan ke Sungai Efrat, tetapi harus menarik kembali pasukannya untuk membantu [[Ptolemaios XII Auletes|Ptolomeos Avlitis]] (memerintah 80–58 & 55–51 pra-Masehi) memadamkan pemberontakan di Mesir.<ref>{{harvnb|Bivar|1983|pp=48–49}} maupun {{harvnb|Brosius|2006|pp=94–95}} hanya sedikit menyinggung kejadian ini secara sambil lalu.</ref> Meskipun tidak dibantu bangsa Romawi, Mihrdat IV berhasil menduduki Babel, dan menerbitkan uang logam di Selefkia sampai tahun 54 pra-Masehi. Pada tahun itu, panglima bawahan Werod II, yang hanya dikenal dengan nama keluarganya, [[Suren]], merebut kembali Selefkia dan menghukum mati Mihrdat IV.<ref>{{harvnb|Bivar|1983|p=49}}</ref>