Bani Israil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
Setelah sekian generasi tinggal di Mesir, Bani Israil menjadi budak bangsa Qibti. Dipimpin Musa dan Harun dari suku Lewi, Bani Israil keluar dari Mesir untuk menuju Palestina. Namun karena menolak berperang merebut Palestina, Bani Israil hidup mengembara di gurun. Setelah Harun dan Musa wafat, kepemimpinan Bani Israil diserahkan pada [[Yusya|Yusya']] ([[Yosua]]) dari suku Efraim bin Yusuf dan dia berhasil memimpin Bani Israil menduduki Palestina. Setelahnya, tiap suku Bani Israil berkuasa atas wilayah tertentu di Palestina. Bani Israil membentuk semacam konfederasi longgar pada masa ini, tanpa adanya pemerintahan terpusat. Saat masa-masa sulit, terdapat sosok [[Hakim Israel kuno|hakim]] yang menjadi pemimpin militer. Sejak keluar Mesir, dibuatlah [[Kemah Suci]] di bawah arahan Musa sebagai pusat peribadahan Bani Israil yang dapat dipindah-pindahkan.
Saat ditindas bangsa Filistin, Bani Israil meminta hakim dan nabi mereka saat itu, [[Samuel]], untuk mengangkat seorang raja agar Bani Israil dapat bersatu melawan penindasan. [[Thalut]] ([[Saul]]) dari suku Benyamin kemudian dinobatkan menjadi raja, memulai awal berdirinya [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel]]. Thalut digantikan menantunya, Dawud dari suku Yehuda, dan Dawud kemudian digantikan putranya, [[Sulaiman]] ([[Salomo]]). Pada masa kekuasaan Sulaiman, dibangunlah tempat di Yerusalem yang dijadikan pusat ibadah Bani Israil, yakni Bait Suci (Masjidil Aqsha, Baitul Maqdis, Beit HaMikdash). Kemah Suci kemungkinan tidak lagi digunakan setelah pembangunan Bait Suci.
[[Berkas:Kingdoms of Israel and Judah map 830-id.svg|kiri|250px|jmpl|Peta Kerajaan Israel (biru) dan Kerajaan Yehuda (kuning) beserta negara-negara di sekitarnya]] Setelah Sulaiman mangkat, Kerajaan Israel terbagi menjadi dua: kerajaan di sisi selatan yang disebut [[Kerajaan Yehuda]] Kerajaan Samaria hancur pada tahun 720 SM setelah ditaklukan [[Kerajaan Asiria Baru|Asyur]]. Sebagian penduduknya dibawa ke Mesopotamia dan sebagiannya melarikan diri ke Kerajaan Yehuda.<ref>{{cite book |last=Broshi |first=Maguen |title=Bread, Wine, Walls and Scrolls |url=https://books.google.com/books?id=etTUEorS1zMC&pg=PA174&dq=the+main+reasons+behind+this+expansion+was+the+immigration+of+Israelites+who+came+to+Judah+from+the+Northern+Kingdom+after+the+fall+of+Samaria+in+721+BCE&hl=es-419&sa=X&ei=DCiQVbrTJsbv-AGv4oiICw&ved=0CBkQ6AEwAQ#v=onepage&q=the%20main%20reasons%20behind%20this%20expansion%20was%20the%20immigration%20of%20Israelites%20who%20came%20to%20Judah%20from%20the%20Northern%20Kingdom%20after%20the%20fall%20of%20Samaria%20in%20721%20BCE&f=false |publisher=Bloomsbury Publishing |year=2001 |page=174 |isbn=1841272019}}</ref> Tidak ada catatan bahwa mereka yang ditawan dapat kembali ke Palestina dan tidak pula diketahui dengan pasti keberadaannya, sehingga mereka disebut sebagai [[Sepuluh Suku yang Hilang|sepuluh suku yang hilang]].
|