Multimedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.83.97.218 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot Tag: Pengembalian |
Dianosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{tidak dirapikan|d=25|m=08|y=2020|i=7|ket=}}{{tidak dirapikan|d=25|m=08|y=2020|i=7|ket=}}{{rapikan}}
[[Berkas:Noia 64 apps multimedia.png|ka|Multimedia]]
'''Multimedia''' adalah penggunaan [[komputer]] untuk menyajikan dan menggabungkan teks, [[suara]], gambar, [[animasi]], [[audio]], dan [[video]] dengan alat bantu (''tool'') dan
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara) dan juga
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan [[teknologi]] reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil ''
Digitalisasi multimedia bermula pada 1983-1986 dengan kemunculan Viewtron. Knight-Ridder membuat sebuah proyek yang memberikan akses berita kepada khalayak sebelum berita tersebut dicetak pada koran. Berita yang ditampilkan merupakan berita dari ''Miami Herald'' dan ''Associated Press.'' Namun, Viewtron terpaksa harus ditutup pada 31 Maret 1986 dikarenakan tidak memberikan [[Laba|profit]] apapun setelah 6 tahun penelitian dan 3 tahun beroperasi. Selain itu, dalam mengakses Viewtron diperlukan perangkat khusus seperti terminal dan [[Papan ketik|''keyboard'']]<ref>{{Cite web|url=https://www.poynter.org/news/web-there-was-viewtron|title=Before the Web, There Was Viewtron|website=Poynter|language=en|access-date=2018-10-07}}</ref>.
Pada tahun 1988, [[World Wide Web]] mulai berkembang dan memunculkan banyak [[Pelopor|pionir]] laman berita dari berbagai media berita. Contohnya seperti ''CNN'', ''The Chicago Tribune,'' dan ''News & Observer''<ref>{{Cite news|url=http://content.time.com/time/business/article/0,8599,2045682,00.html|title=A Brief History of Digital News|last=Sanburn|first=Josh|date=2011-02-01|newspaper=Time|language=en-US|issn=0040-781X|access-date=2018-10-07}}</ref>. Koran Inggris, ''The Daily Telegraph,'' mengikuti tren yang ada dengan meluncurkan ''Electronic Telegraph'' pada November 1994. ''Electronic Telegraph'' menjadi koran berbasis daring pertama di Eropa<ref>{{Cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/technology/6545788/Telegraph.co.uk-15-years-of-online-news.html|title=Telegraph.co.uk: 15 years of online news|last=Richmond|first=Shane|date=2009-11-11|language=en-GB|issn=0307-1235|access-date=2018-10-07}}</ref>. Publikasi daring mulai mengikuti ritme dari publikasi cetak yang terbit setiap hari.
Spesifikasi topik berita juga mulai dikembangkan pada saat ini sehingga muncul yang dinamakan agregasi berita. Agregasi berita adalah sebuah tren saat sebuah laman atau
Sementara di Indonesia, pionir pertama koran daring adalah [[Republika (surat kabar)|''Republika'']] dan [[Kompas.com|''Kompas'']] pada tahun 1995. Kemunculan koran daring ini disebabkan oleh mulai meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Selain itu, kendala geografis yang membuat sulitnya distribusi koran cetak juga menjadi alasan pendukung hadirnya laman-laman ini. Namun, konten dalam laman ini masih sama dengan konten pada koran versi cetak.
[[Tempo (majalah)|''Tempo'']] juga turut meluncurkan ''Tempo Interaktif'' pada tahun 1996. Kemunculan ''Tempo Interaktif'' sebagai pengganti koran cetak ''Tempo'' yang berhenti beredar akibat [[Pembredelan|''dibredel'']] oleh pemerintah pada tahun 1994. Sehingga konten yang ada pada laman ''Tempo Interaktif'' berbeda dengan laman-laman berita yang lain. ''Tempo Interaktif'' cenderung menyuguhkan konten berupa wawancara dengan narasumber dan profil tokoh.
Perubahan mulai terjadi ketika [[DetikCom|''Detikcom'']] muncul pada tahun 1998. Berbeda dengan laman berita yang lain, ''Detikcom'' lebih mengutamakan kecepatan dalam menyampaikan berita. [[Berita#Pentingnya 5 W + 1 H dan Piramida Terbalik|Unsur berita]] yang digunakan hanya ''
Kini, laman berita di Indonesia sudah mencapai 43.300 laman. Laman-laman tersebut tidak hanya memproduksi dan menampilkan berita, tetapi ada pula yang menyajikan agregasi berita dan kurasi berita. Namun, laman berita yang terverifikasi oleh pemerintah hanya 5% dari jumlah keseluruhan, yaitu 234 laman berita. Hal ini dikarenakan laman-laman berita lainnya cenderung terbit secara tidak menentu. Selain itu, laman-laman tersebut tidak menggunakan [[kode etik jurnalistik]] dengan tepat dan tidak menjadi [[rujukan]] orang lain<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2016/12/21/19022441/dari.43.000.media.online.hanya|title=Dari 43.000 Media "Online", Hanya 234 yang Sesuai Syarat UU Pers - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2016-12-21|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-10-07}}</ref>.
== Penerapan Multimedia di Media Indonesia ==
Perkembangan teknologi yang pesat membuat segala sesuatu menjadi jauh lebih mudah serta praktis. Banyaknya temuan baru di dunia teknologi mempermudah pelbagai macam aktivitas yang dilakukan dalam keseharian manusia. Mudahnya mengakses informasi di pelbagai media, berkaitan erat dengan istilah multimedia. Bagi generasi millennial yang kreatif, inovatif, serta suka pelbagai hal baru menikmati multimedia yang dihadirkan di dunia teknologi dan informasi. Penyampaian informasi yang menarik kepada
== Referensi ==
{{reflist}}
|