Aksara Lontara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 182.1.172.197) dan mengembalikan revisi 17299474 oleh Alteaven
Tag: Pengembalian manual
Baris 268:
Sumber kontemporer kadang juga mengikutsertakan ekivalen aksara Lontara untuk tanda baca Latin seperti [[Koma (tanda baca)|koma]], [[tanda titik dua|titik dua]], [[tanda titik koma|titik koma]], [[tanda seru]], dan [[tanda tanya]]. Namun tanda-tanda bacaan tersebut merupakan rekaan kontemporer yang tidak pernah ditemukan dalam naskah tradisional.<ref name="uni"/>
 
=== Diakritik pemati tambahan ===
Aksara Lontara Bugis-Makassar secara tradisional tidak memiliki diakritik pemati ([[virama]]) atau penanda sejenis yang mematikan vokal aksara dasar, sehingga lumrah ditemukan kata-kata yang tidak sepenuhnya dieja mengikuti pelafalan kata yang bersangkutan. Tidak adanya diakritik pemati asli merupakan salah satu alasan utama banyaknya kerancuan dalam teks Lontara standar. Namun begitu, varian aksara Lontara yang digunakan untuk menulis bahasa Bima di Sumbawa timur dan Ende di Flores diketahui memiliki diakritik pemati asli yang telah digunakan dalam tradisi tulis Bima-Ende sejak masa pra-kemerdekaan.<ref name="uni2"/><ref name="miller">{{cite journal|url=https://www.semanticscholar.org/paper/Indonesian-and-Philippine-Scripts-and-extensions-or-Miller/dbf4e3c96e78bed654429ef532885bc8567b59df|first=Christopher|last=Miller|title=Indonesian and Philippine Scripts and extensions not yet encoded or proposed for encoding in Unicode|publisher=UC Berkeley Script Encoding Initiative|date=2011-03-11}}</ref> Diakritik pemati Bima-Ende ini tidak diserap balik ke dalam penulisan Bugis-Makassar sehingga Lontara standar Bugis-Makassar tetap tidak memiliki diakritik pemati hingga masa modern.<ref name="miller" />