Bahasa Indonesia gaul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SadeniHarfin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 66:
|Anjir, Anjay, Anjoy, Anjrit, Njir
|}
 
== Bahasa prokem Tegal ==
Salah satu daerah yang memiliki bahasa prokem unik adalah [[Kota Tegal]] dan sekitarnya. Awal penggunaan bahasa prokem di Tegal adalah sejak perang melawan penjajahan [[Belanda]]. Laskar yang bergerilnya menggunakan bahasa sandi yang setelah era kemerdekaan masih tetap dipergunakan sebagai bahasa prokem hingga kini, di samping [[dialek]] Tegalan.
 
Bahasa prokem Tegal tidak menggunakan satu rumusan. Ada sebagian kata yang sekadar mengadopsi dari bahasa [[Bahasa Arab|Arab]] seperti ''harem'' menjadi ''kharim'' (istri), distribusi fonem, seperti ''bapak/bapa'' menjadi ''jasak'', ''wadon'' (perempuan) menjadi ''tarok''. Ada pula yang menggunakan variabel nama untuk seseorang yang sering jadi bahan olokan, objek penderita, seperti ''Dalban'', ''Waknyad'', atau ''Mardiyah''. Lantaran keragaman rumusan itulah mengakibatkan tidak semua orang (pendatang) dapat memahami bahasa gaul Tegal.
 
Jika mengacu pada contoh di atas, ada kosakata yang tidak jelas perumusannya, seperti berikut ini:
 
* ''Jakwir'' berasal dari kata ''batir'' (teman), semestinya dilafalkan (ditulis) ''jawir''.
* ''Jagin'', berasal kata ''balik'' (pulang), namun sering diucapkan sebagai ''jegin''
 
Adapun kata ''manjing'' yang berarti ''masuk'' berasal dari padanan kata ''anjing'' dan ''asu''
 
== Partikel yang sering dipakai ==