Aqua (air mineral): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 111.94.9.232 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rachmat04
Tag: Pengembalian
Baris 40:
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan di [[Bangkok]], [[Thailand]].<ref name="50ideas" /> Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di [[Polaris]], sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai ''Polaris'' mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di [[Indonesia]] sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan: ''"Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol"''.<ref name="50ideas" />
 
Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, [[Bekasi]], DKI Jakarta dan menamai pabrik itu ''PT Golden Mississippi'' dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.<ref name="50ideas" /> Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, [[ekspatriat]], tetapi terdengar asing di telinga orang Indonesia.<ref name="willy">{{id}} [http://willysidharta.blogspot.com/2007/01/keputusan-tepat-meniti-karier-di-aqua.html Sejarah Aqua di blog Willy Sidharta]</ref> Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama '''Puritas''' (nama lain dari ''Pure Artesian Water''), yang berlogo [[semanggi|daun semanggi]]. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama '''Aqua''' karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua pada bulan Oktober [[1974]], karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp. 75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.<ref name="50ideas" />
 
=== Perkembangan dan akuisisi oleh Danone ===
Baris 47:
Willy Sidharta, ''sales'' dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua.<ref name="50ideas" /> Ia memulai dengan menciptakan konsep ''delivery door to door'' khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.<ref name="50ideas" />
 
Pada tahun 1984, pabrik Aqua kedua didirikan di [[Pandaan]], [[Jawa Timur]] setelah didirikan di wilayah [[Jakarta]]. Sebagaisebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
 
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi ''in-line'' di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.