Ritus Sarum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Upacara-upacara Tata Cara Sarum terkesan meriah jika dibandingkan dengan [[Misa Paulus VI|Misa Ritus Romawi]] pasca-1969, bahkan masih lebih meriah dibanding [[Misa Tridentin]]. Perayaan Misa untuk hari Minggu dan hari-hari raya menurut Tata Cara Sarum tidak tanggung-tanggung melibatkan empat orang rohaniwan, yakni [[imam]], [[diakon]], [[subdiakon]], dan [[akolit]]. Para rohaniwan tersebut berarak mendatangi tiap-tiap altar yang ada dalam gereja dan mendupainya. Sesudah mendupai semua altar, para rohaniwan berarak menuju sekat panti imam, tempat [[antifon]] dan [[doa pembuka]] dilantunkan. Di sekat panti imam pula digelar [[doa syafaat|doa umat]], yakni doa dalam bahasa sehari-hari yang mengarahkan umat untuk mendoakan berbagai maksud. Para rohaniwan kemudian mengenakan vestimentum untuk perayaan Misa. Pengenaan vestimentum lazimnya berlangsung di depan altar yang akan digunakan dalam perayaan Misa, karena gereja-gereja ketika itu belum dilengkapi kamar ganti dan ruang sakristi, kecuali gereja-gereja yang sangat besar.
 
Beberapa doa Misa menurut Tata Cara Sarum cukup unik, misalnya doa persiapan komuni. Beberapa upacaranya berbeda dari [[Misa Tridentin]], meskipun bukan hal asing bagi ragam tata ibadat lain dalam rumpun ritus Gereja Barat, misalnya upacara persembahan roti dan anggur dilaksanakan dengan satu tindakan saja (sama seperti yang dilakukan dalam Ritus Dominikan dan ritus-ritus lain). Piala dipersiapkan di antara pembacaan [[epistola|surat-surat para rasul]] dan pembacaan [[Injil]]. Selain itu, sama seperti yang dilakukan dalam ritus-ritus biara, sesudah pengunjukan roti dan anggur, selebran berdiri dengan tangan terentang sehingga sikap tubuhnya menyerupai bentuk salib. Pecahan roti dimasukkan ke dalam piala sesudah [[Agnus Dei]]. Mungkin sekali pembagian [[Sakramen Ekaristi (Gereja Katolik)|komuni satu rupa]] disusul dengan 'pembersihan' anggur yang tidak dikonsekrasi. Bab pertama [[Injil Yohanes|Injil Santo Yohanes]] dibacakan pada saat imam kembali ke sakristi.<ref>{{Cite book |last=Duffy |first=Eamon |title=The stripping of the altars: Traditional religion in England, c.1400-c.1580 |date=2005 |publisher=Yale University Press |isbn=0-300-10828-1 |edition=2 |location=New Haven |oclc=60400925 |page=124}}</ref> Sudah menjadi kelaziman untuk memasang dua batang lilin di atas altar, meskipun ada pula lilin-lilin lain yang ditempatkan di sekitar altar dan sekat panti imam. Misale Sarum menyarankan tindakan merukuk alih-alih bertelut untuk menunjukkan penghormatan.<ref>{{Cite book |last=Dearmer |first=Percy |url=http://archive.org/details/parsonshandbookc00dearuoft |title=The parson's handbook: containing practical directions both for parsons and others as to the management of the Parish Church and its services according to the English use, as set forth in the Book of Common Prayer |date=1907 |publisher=Oxford University Press |year=1907 |location=London |pages=226–241 |edition=7}}</ref>
 
=== Pengaruh terhadap umat Katolik Angli ===