Agastya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan konten
penambahan konten
Baris 6:
 
== Kehidupan ==
Catatan mengenai kehidupan Agastya ditulis dalam beragam sumber buku. Agastya merupakan anak dari Pulastya.<ref>{{Cite web|url=https://www.dollsofindia.com/library/rishis-2/|title=Ancient Rishis of India - Part 2 - Kanva {{!}} Kapila {{!}} Kashyapa {{!}} Lopamudra {{!}} Markandeya {{!}} Parashara {{!}} Parashurama {{!}} Pulastya {{!}} Valmiki {{!}} Vasishtha {{!}} Vishvamitra {{!}} Vyasa|last=Viswanathan|first=Priya|date=2020-01-16|website=Dolls of India|language=en|access-date=2020-08-07}}</ref> Catatan lain menyatakan bahwa Agastya lahir dari dalam kendi tanah dari setelah dilakukan [[yadnya]] oleh Dewa [[Baruna]] dan Dewa [[Mitra (dewa)|Mitra]] yang memunculkan Dewi [[Urwasi]]. Kelahiran Agastya juga dibarengi oleh kelahiran kembarannya, [[Wasista]]. Kemunculan mereka dari kendi tanah membuat keduanya dikenal juga sebagai "''kumbhayoni''" atau "''maitrawaruni''" yang berarti lahir dari kendi<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=XF_a3cfrcLQC&pg=PA218&redir_esc=y#v=onepage&q=agastya&f=false|title=Between Jerusalem and Benares: Comparative Studies in Judaism and Hinduism|last=Goodman|first=Hananya|date=2012-02-01|publisher=SUNY Press|isbn=978-1-4384-0437-0|location=|pages=218|language=en|url-status=live}}</ref>. Agastya tumbuh dengan tubuh yang pendek. Ia kemudian mempelajari [[Weda]] dan berbagai senjata gaib. Kemampuannya bertambah dan semakin mahir.
 
=== Kelahiran Agastya ===
Riwayat kehidupan Agastya tidak diceritakan secara kronologis, namun tersebar dalam berbagai literatur. Disebutkan dalam [[Ramayana]] oleh cerita [[Rama]] kepada [[Sita]], Agastya melakukan perjalanan ke selatan India dan tinggal di sana. [[Gunung Windya]] diceritakan memiliki rasa iri pada [[Gunung Himalaya]], sehingga puncaknya menutupi langit dan mempersulit makhluk hidup untuk melewatinya. Agastya kemudian datang dan meminta ijin untuk melewatinya dan meminta gunung tersebut untuk menunduk selama ia berjalan di atasnya. Agastya memilih untuk tinggal dan gunung tersebut diceritakan masih menunggu Agastya lewat. Selain itu, selama tinggal di sana Agastya juga membunuh dua iblis yang memakan korban 9.000 orang<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=4Wzg6wFJ5xwC&pg=PA138&redir_esc=y#v=onepage&q=agastya&f=false|title=Ramayana|last=Buck|first=William|date=1981|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-22703-3|location=|pages=138-139|language=en|url-status=live}}</ref>. Keberadaan Agastya di selatan dipercaya untuk menjaga keseimbangan bumi bersama dengan dewa lainnya yang tersebar di penjuru bumi lainnya.
Catatan mengenaiRiwayat kehidupan Agastya ditulistidak dalamdiceritakan beragamsecara sumberkronologis, namun tersebar dalam berbagai bukuliteratur. Agastya merupakan anak dari Pulastya.<ref>{{Cite web|url=https://www.dollsofindia.com/library/rishis-2/|title=Ancient Rishis of India - Part 2 - Kanva {{!}} Kapila {{!}} Kashyapa {{!}} Lopamudra {{!}} Markandeya {{!}} Parashara {{!}} Parashurama {{!}} Pulastya {{!}} Valmiki {{!}} Vasishtha {{!}} Vishvamitra {{!}} Vyasa|last=Viswanathan|first=Priya|date=2020-01-16|website=Dolls of India|language=en|access-date=2020-08-07}}</ref> Catatan lain menyatakan bahwa Agastya lahir dari dalam kendi tanah dari setelah dilakukan [[yadnya]] oleh Dewa [[Baruna]] dan Dewa [[Mitra (dewa)|Mitra]] yang memunculkan Dewi [[Urwasi]]. Kelahiran Agastya juga dibarengi oleh kelahiran kembarannya, [[Wasista]]. Kemunculan mereka dari kendi tanah membuat keduanya dikenal juga sebagai "''kumbhayoni''" atau "''maitrawaruni''" yang berarti lahir dari kendi<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=XF_a3cfrcLQC&pg=PA218&redir_esc=y#v=onepage&q=agastya&f=false|title=Between Jerusalem and Benares: Comparative Studies in Judaism and Hinduism|last=Goodman|first=Hananya|date=2012-02-01|publisher=SUNY Press|isbn=978-1-4384-0437-0|location=|pages=218|language=en|url-status=live}}</ref>. Agastya tumbuh dengan tubuh yang pendek. Ia kemudian mempelajari [[Weda]] dan berbagai senjata gaib. Kemampuannya bertambah dan semakin mahir. Tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sekitar 3.000 tahun sebelum masehi<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=w9pmo51lRnYC&pg=PA200&redir_esc=y#v=onepage&q=agastya&f=false|title=Encyclopaedia of the Hindu World|last=Garg|first=Gaṅgā Rām|date=1992|publisher=Concept Publishing Company|isbn=978-81-7022-374-0|location=|pages=199|language=en|url-status=live}}</ref>.
 
=== Perjalanan ke selatan ===
Agastya juga memiliki seorang istri bernama [[Lopamudra]]. Lopamudra merupakan hasil tangan Agastya yang dibuat dari berbagai bagian paling indah dari hewan. Perempuan tersebut kemudian diberikan kepada Raja [[Kerajaan Widarbha|Widarbha]]. Walaupun ayahnya sungkan, namun dengan rela hati Lopamudra menerima pinangan Agastya dan keduanya melangsungkan pernikahan. Sebagai seorang petapa, Agastya meminta Lopamudra untuk hidup sederhana dan meninggalkan kekayaannya<ref>{{Cite web|url=http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/lopamudra.htm|title=Lopamudra|website=www.mythfolklore.net|access-date=2020-08-07}}</ref>.
Riwayat kehidupan Agastya tidak diceritakan secara kronologis, namun tersebar dalam berbagai literatur. Disebutkan dalam [[Ramayana]] oleh cerita [[Rama]] kepada [[Sita]], Agastya melakukan perjalanan ke selatan India dan tinggal di sana. [[Gunung Windya]] diceritakan memiliki rasa iri pada [[Gunung Himalaya]], sehingga puncaknya menutupi langit dan mempersulit makhluk hidup untuk melewatinya. Agastya kemudian datang dan meminta ijin untuk melewatinya dan meminta gunung tersebut untuk menunduk selama ia berjalan di atasnya. Agastya memilih untuk tinggal dan gunung tersebut diceritakan masih menunggu Agastya lewat. Selain itu, selama tinggal di sana Agastya juga membunuh dua iblis yang memakan korban 9.000 orang<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=4Wzg6wFJ5xwC&pg=PA138&redir_esc=y#v=onepage&q=agastya&f=false|title=Ramayana|last=Buck|first=William|date=1981|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-22703-3|location=|pages=138-139|language=en|url-status=live}}</ref>. Keberadaan Agastya di selatan dipercaya untuk menjaga keseimbangan bumi bersama dengan dewa lainnya yang tersebar di penjuru bumi lainnya.
 
=== Pernikahan dengan Lopamudra ===
Agastya juga memiliki seorang istri bernama [[Lopamudra]]. Dalam [[Mahabharata]] Lopamudra merupakandikenal sebagai hasil tangan Agastya yang dibuat dari berbagai bagian paling indah dari hewan. PerempuanMengetahui tersebut kemudian diberikan kepadabahwa Raja [[Kerajaan Widarbha|Widarbha]] tidak dikaruniai anak, sang petapa memberikan perempuan tersebut sebagai anak raja.<ref>{{Cite web|url=https://www.sacred-texts.com/hin/m03/m03096.htm|title=The Mahabharata, Book 3: Vana Parva: Tirtha-yatra Parva: Section XCVI|website=www.sacred-texts.com|access-date=2020-08-08}}</ref> Saat raja mengetahui bahwa sudah saatnya Putri Lopamudra untuk menikah, ia mencari nasihat Agastya. Kemudian petapa tersebut meminang Putri Lopamudra. Walaupun ayahnya sungkan, namun dengan rela hati Lopamudra menerima pinangan Agastya dan keduanya melangsungkan pernikahan. Sebagai seorang petapa, Agastya meminta Lopamudra untuk hidup sederhana dan meninggalkan kekayaannya<ref>{{Cite web|url=http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/lopamudra.htm|title=Lopamudra|website=www.mythfolklore.net|access-date=2020-08-07}}</ref>.
 
Suatu saat Agastya ingin tidur bersama Lopamudra dan memenuhi janjinya kepada nenek moyangnya, namun Lopamudra menolak. Lopamudra meminta suaminya untuk memberikannya kekayaan seperti yang dimiliki ayahnya<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=QrLKAgAAQBAJ&pg=PA34&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Myth and Mythmaking: Continuous Evolution in Indian Tradition|last=Leslie|first=Julia|date=2014-02-04|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-77881-0|location=|pages=34|language=en|url-status=live}}</ref>. Meskipun menurut Agastya hal tersebut bertentangan dengan kesederhanaan petapa, namun demi memenuhi janjinya pada nenek moyangnya, ia berusaha memenuhi keinginan Lopamudra<ref>{{Cite web|url=https://www.sacred-texts.com/hin/m03/m03097.htm|title=The Mahabharata, Book 3: Vana Parva: Tirtha-yatra Parva: Section XCVII|website=www.sacred-texts.com|access-date=2020-08-08}}</ref>. Bersama tiga raja ia pergi menemui [[Illwala]]. Keempat tamu disuguhi daging yang merupakan [[Batapi]], saudaranya. Mengetahui apa yang ada di balik sajian tersebut, ketiga raja menjadi sedih dan putus asa, namun Agastya meyakinkan mereka dengan memakan seluruh sajian. Ketika waktu makan selesai, Ilwala memanggil saudaranya untuk keluar, namun Agastya hanya melepaskan tawa dan mengatakan bahwa ia sudah mencerna Batapi. Hal tersebut membawa kesedihan bagi Illwala, namun ia tetap memberikan apa yang dicari oleh keempat tamunya. Tiga raja dan sang petapa kemudian kembali dengan emas dan harta benda lainnya<ref>{{Cite web|url=https://www.sacred-texts.com/hin/m03/m03099.htm|title=The Mahabharata, Book 3: Vana Parva: Tirtha-yatra Parva: Section XCIX|website=www.sacred-texts.com|access-date=2020-08-08}}</ref>. Setelah Agastya menunjukkan apa yang ia dapat, ia kemudian tidur dengan Lopamudra dan dikaruniai anak, yakni [[Dridhasyu]].
 
== Pertapaan ==
Dalam beberapa purana, disebutkan Agastya memiliki beberapa pertapaan seperti: [[Agastyapuri]] dan [[Akolha]] di sekitar [[Nashik]]; [[Kolhapur]], [[Maharashtra]]; [[Sarai Aghat]], [[Uttar Pradesh]]; [[Agastya Kuta]], [[Gunung Trilunelveli|Gunung Trinelveli]]; [[Agastyamuni]], [[Gharwal]]; dan beberapa lokasi di selatan [[India]].
 
== Referensi ==