Peternakan bulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sunting isi
sunting isi
Baris 5:
Rambut yang berasal dari hewan alam liar tidak dianggap sebagai rambut hewan yang dibudayakan, malah sebaliknya dikenal sebagai "rambut hewan liar". Sebagian besar rambut hewan yang digunakan oleh berbagai penjuru dunia dihasilkan oleh para petani Eropa. Terdapat sekitar 5.000 peternakan rambut hewan yang ada di Uni Eropa, yang tersebar di 22 negara, yang mana area-area produksi rambut hewan tersebut menyumbang 50% dari produksi global rambut hewan hewan. Berdasarkan laporan dari Uni Eropa bahwa 63% produksi Cerpelai global dan 70% dari produksi rubah.Denmark adalah negara penghasil rambut Cerpelai terbanyak di dunia, dengan presentase sekitar 28%. Selain Denmark, negara Cina, Belanda, Rusia, dan Amerika Serikat juga merupakan negara penghasil rambut Cerpelai terbanyak di dunia. Finlandia merupakan negara penyuplai rambut rubah terbanyak ke Amerika Serikat. Amerika serikat merupakan negara pengekspor rambut hewan terbesar, yang mana Cina, Rusia, Kanada, dan Uni Eropa sebagai tempat pasar utamanya.
 
== <!-- dalam pengembangan -->Sejarah ==
Pada zaman Batu, orang biasanya menguliti hewan untuk diambil rambutnya dan digunakan sebagai alat pelindung diri, karena ketika itu mereka tidak memiliki kain. Selain itu, sebagian besar kulit hewan yang mereka gunakan tersebut berasal dari hewan yang telah mereka bunuh untuk dijadikan sebagai makanan dan keperluan lainnya. Tujuan mereka mengambil rambut hewan tersebut adalah untuk dijadikan pelindung diri ketika musim dingin, sehingga mereka dapat terhindar dari penyakit [[hipotermia]].<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20110713004402/http://www.iftf.com/publctns/4849Intls_eEng.pdf|title=Wayback Machine|date=2011-07-13|website=web.archive.org|access-date=2020-08-02}}</ref>
 
Sementara praktik peternakan rambut yang sering terjadi saat ini menggunakan hewan yang bahkan masih tergolong muda untuk dibunuh dan diambil rambutnya. Dalam beberapa kasus, hewan yang telah dibunuh dikirim ke kebun binatang untuk dijadikan sebagai makanan.<ref>{{Cite web|url=https://sentientmedia.org/fur-farming/|title=Fur Farming: The Barbaric Practice They Want to Keep Hidden|last=Lingel|first=Grant|date=2018-12-14|language=en-US|access-date=2020-08-03}}</ref>
 
 
== <!-- dalam pengembangan -->Sejarah ==
Penggunaan pakaian rambut hewan yang biasa digunakan ketika musim dingin sebagai alat melindungi diri pada masa zaman batu. Pakaian rambut hewan tersebut terbuat dari bahan yang berasal dari alam. Bahan-bahan tersebut biasanya berasal dari sektor pertanian, seperti domba (kulit domba), kelinci, sapi, babi, atau kambing.<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20110713004402/http://www.iftf.com/publctns/4849Intls_eEng.pdf|title=Wayback Machine|date=2011-07-13|website=web.archive.org|access-date=2020-08-02}}</ref> Berdasarkan catatan yang ada, pada tahun 1860-an Cerpelai mulai diternakan untuk diambil rambut hewannya. Pada tahun 1895, rubah pertama kali diternakan di Prince Edward untuk diambil rambut hewannya.
 
Secara historis, perdagangan rambut hewan di Amerika Serikat berperan sangat penting dalam sektor ekonomi. Para pemburu rambut hewan melakukan eksplorasi dan menelusuri sebagian besar wilayah Amerika Utara, dan model topi berang-berang mengakibatkan bahan baku tersebut mengalami persaingan ketat.
Baris 21:
Saat ini, 80 persen kulit industri pakaian rambut hewan berasal dari hewan yang dipelihara di peternakan. Sisanya dari hewan yang ditangkap di alam liar. Hewan pembawa rambut hewan yang paling banyak diternakkan adalah mink (50 juta per tahun), diikuti oleh rubah (sekitar 4 juta per tahun). Rakun dan chinchilla Asia dan Finlandia juga diternakkan untuk rambut hewannya. 64 persen peternakan rambut hewan di Eropa Utara, 11 persen di Amerika Utara, dan sisanya tersebar di seluruh dunia, di negara-negara seperti Argentina dan Rusia.
 
== spesiesSpesies hewan ==
Cerpelai dan rubah merupakan spesies hewan yang paling sering dipelihara untuk diambil rambutnya. Selain cerpelai dan rubah, ada juga spesies hewan lain yang dapat diambil rambutnya, seperti chinchilla, kelinci, dan koyote. Dalam beberapa kasus, chincilia dan kucing bahkan dikawin silangkan agar dapat menghasilkan warna bulu baru yang memuaskan bagi konsumen. Bahkan dalam beberapa kasus yang terjadi di Tiongkok, spesies anjing dan kucing juga dipelihara untuk dimanfaatkan rambutnya. Hewan-hewan tersebut sering disiksa dan dipukuli hiingga mereka akhirnya dibunuh hanya untuk diambil rambutnya.
 
// Berang-berang, rakun, anjing laut, dan beruang adalah hewan lain yang sering dikaitkan dengan industri bulu. Hewan yang lebih besar, seperti beruang, memiliki kulit yang jauh lebih besar, sehingga mereka memberikan lebih banyak keuntungan bagi peternak. Namun, ketika datang ke anjing laut, rakun, dan beruang, serta berang-berang, sebagian besar bulu yang digunakan disebut "bulu liar," yang berarti bahwa hewan-hewan itu diburu daripada dibudidayakan.
 
Sudah cukup buruk untuk memburu hewan tak berdosa hanya dengan memanen bulunya dan membiarkan bangkainya membusuk, yang sebagian besar dari kita tidak punya perut, tapi itu cukup lain untuk kandang dan pengembangbiakan hewan dengan tujuan tunggal menciptakan bulu baru . Hewan-hewan ini mengalami siksaan yang luar biasa sejak mereka dilahirkan.
 
== Lihat pula ==