Isa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 255:
Awalnya pengikut Isa seperti sekte atau gerakan keagamaan dalam tubuh Yahudi sebagaimana Farisi, Saduki, [[Eseni]], dan [[Zelot]].<ref name="Shiffman">{{cite web |url=https://www.myjewishlearning.com/article/how-jewish-christians-became-christians/ |title=How Jewish Christians Became Christians |last=Shiffman |first=Lawrence H. |date=2018 |website=My Jewish Learning}}</ref><ref name="JVL">{{cite web |url=https://www.jewishvirtuallibrary.org/christianity-2 |title=Christianity: Severance from Judaism |author=<!--Not stated--> |date=2008 |website=Jewish Virtual Library |publisher=American–Israeli Cooperative Enterprise |access-date=17 December 2018 |quote=}}</ref> Komunitas ini awalnya terdiri dari bangsa Yahudi yang meyakini Isa sebagai mesias.<ref name="Shiffman"/><ref name="JVL"/> Mereka tetap menjalankan syariat Taurat dan tradisi Yahudi, seperti menyucikan hari Sabat, khitan, menjaga makanan kosher, dan kehadiran di sinagoga.<ref name="Judaeo-Christians">{{cite book |editor1-last=Tomson |editor1-first=Peter J. |editor2-last=Lambers-Petry |editor2-first=Doris |date=2003 |title=The Image of the Judaeo-Christians in Ancient Jewish and Christian Literature |location=[[Tübingen]] |publisher=Mohr Siebeck |page=162 |series=Wissenschaftliche Untersuchungen zum Neuen Testament |volume=158 |isbn=3-16-148094-5 |quote=}}</ref>
 
Sebagian umat Yudeo Kristen awal percaya bahwa ''[[goyim]]'' (bangsa non-Yahudi) harus memeluk Yahudi dan menjalankan tradisi Yahudi. Namun [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] menentang penerapan tradisi Yahudi secara ketat kepada pengikut Isa dari kalangan ''goyim''.<ref name=Bisschops2017>{{cite book |last1=Bisschops |first1=Ralph |date=January 2017 |chapter=Metaphor in Religious Transformation: 'Circumcision of the Heart' in Paul of Tarsus |chapter-url=https://www.researchgate.net/publication/312589528_Metaphor_in_Religious_Transformation_'Circumcision_of_the_Heart'_in_Paul_of_Tarsus |chapter-format=PDF |editor1-last=Chilton |editor1-first=Paul |editor2-last=Kopytowska |editor2-first=Monika |title=Language, Religion and the Human Mind |location=New York |publisher=Oxford University Press |pages=1–30 |doi=10.1093/oso/9780190636647.003.0012 |isbn=978-0-19-063664-7 |access-date=9 July 2019}}</ref>
Saat pengikut Isa, kemudian disebut umat Kristen, semakin berkembang di kalangan ''[[goyim]]'' (bangsa non-Yahudi), tradisi mereka berkembang dan semakin terpisah dengan akar Yahudi mereka.<ref>[https://books.google.com/books?id=7LfL6E50ZWgC&pg=PA21&dq=%22who+were+the+Jewish+christians+%22+%22law+of+moses%22&cd=1#v=onepage&q=%22who%20were%20the%20Jewish%20christians%20%22%20%22law%20of%20moses%22&f=false Keith Akers, ''The lost religion of Jesus: simple living and nonviolence in early Christianity'', Lantern Books, 2000] hlm. 21</ref><ref>Wylen, Stephen M., ''The Jews in the Time of Jesus: An Introduction'', Paulist Press (1995), {{ISBN|0-8091-3610-4}}, hlm. 190-192.</ref><ref>Dunn, James D.G., ''Jews and Christians: The Parting of the Ways, A.D. 70 to 135'', Wm. B. Eerdmans Publishing (1999), {{ISBN|0-8028-4498-7}}, hlm. 33–34.</ref><ref>Boatwright, Mary Taliaferro & Gargola, Daniel J & Talbert, Richard John Alexander, ''The Romans: From Village to Empire'', Oxford University Press (2004), {{ISBN|0-19-511875-8}}, hlm. 426.</ref> Sejarawan masih memperdebatkan waktu saat Kristen benar-benar menjadi agama baru dan terpisah dari Yahudi. Sejarawan Amerika Shaye J. D. Cohen menyatakan bahwa "terpisahnya Kristen dari Yahudi adalah sebuah proses, bukan kejadian."{{sfn|Cohen|1987|p=228}} Kristen awal tidak lagi menjadi sekte Yahudi saat mereka tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi, seperti khitan.{{sfn|Cohen|1987|p=168}}
 
Saat pengikut Isa, kemudian disebut umat Kristen, semakin berkembang di kalangan ''[[goyim]]'' (bangsa non-Yahudi), tradisi mereka berkembang dan semakin terpisah dengan akar Yahudi mereka.<ref>[https://books.google.com/books?id=7LfL6E50ZWgC&pg=PA21&dq=%22who+were+the+Jewish+christians+%22+%22law+of+moses%22&cd=1#v=onepage&q=%22who%20were%20the%20Jewish%20christians%20%22%20%22law%20of%20moses%22&f=false Keith Akers, ''The lost religion of Jesus: simple living and nonviolence in early Christianity'', Lantern Books, 2000] hlm. 21</ref><ref>Wylen, Stephen M., ''The Jews in the Time of Jesus: An Introduction'', Paulist Press (1995), {{ISBN|0-8091-3610-4}}, hlm. 190-192.</ref><ref>Dunn, James D.G., ''Jews and Christians: The Parting of the Ways, A.D. 70 to 135'', Wm. B. Eerdmans Publishing (1999), {{ISBN|0-8028-4498-7}}, hlm. 33–34.</ref><ref>Boatwright, Mary Taliaferro & Gargola, Daniel J & Talbert, Richard John Alexander, ''The Romans: From Village to Empire'', Oxford University Press (2004), {{ISBN|0-19-511875-8}}, hlm. 426.</ref> Sejarawan masih memperdebatkan waktu saat Kristen benar-benar menjadi agama baru dan terpisah dari Yahudi. Sejarawan Amerika Shaye J. D. Cohen menyatakan bahwa "terpisahnya Kristen dari Yahudi adalah sebuah proses, bukan kejadianperistiwa."{{sfn|Cohen|1987|p=228}} Kristen awal tidak lagi menjadi sekte Yahudi saat mereka tidak lagi menjalankan tradisi Yahudi, seperti khitan.{{sfn|Cohen|1987|p=168}}
 
Baitul Maqdis (Bait Suci) kembali dihancurkan pada 70 M akibat [[Perang Yahudi-Romawi Pertama]], menjadi pengalaman traumatis bagi bangsa Yahudi. Sekte Saduki, Eseni, dan Zelot lenyap setelahnya, tetapi Kristen awal dan Farisi tetap bertahan. Farisi kemudian bertransformasi menjadi [[Yahudi Rabinik]], bentuk Yahudi paling umum sejak abad ke-6.<ref>{{cite web |title=Rabbinic Judaism |url=https://www.britannica.com/topic/Rabbinic-Judaism |website=www.britannica.com |publisher=Encyclopedia Britannica}}</ref> Yahudi Rabinik memandang kehancuran Baitul Maqdis sebagai hukuman karena mengabaikan Taurat. Kristen awal memandangnya sebagai hukuman bagi bangsa Yahudi karena menolak Isa, menjadikan mereka mengklaim diri sebagai "Israel sejati" yang baru. Klaim ini dianggap kalangan Yahudi Rabinik sebagai skandal.<ref>[http://www.oztorah.com/2008/07/jewish-attitudes-to-gentiles-in-the-first-century/ Raymond Apple, "Jewish attitudes to Gentiles in the First Century"]</ref> Lantaran umat Kristen awal percaya bahwa Isa telah menggantikan kedudukan Baitul Maqdis, mereka tidak begitu mempedulikan kehancuran Baitul Maqdis.<ref name="ReferenceA">Paula Fredriksen, ''From Jesus to Christ''</ref>
 
== Lihat pula ==