Iksaka Banu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Idris Daulat (bicara | kontrib)
Igho (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 29:
Setelah lulus kuliah, pada tahun [[1989]] ia mengawali kariernya sebagai seorang pengarah seni di sebuah biro iklan di [[Jakarta]]. Enam belas tahun kemudian setelah lima kali berpindah tempat kerja, akhirnya ia memutuskan berkarier sendiri sebagai praktisi iklan dan pekerja lepas di bidang komunikasi visual. Dari dunia iklan, ia memperoleh beberapa penghargaan di ajang Citra Pariwara, di antaranya, medali emas untuk sebuah iklan (TV) mobil pada tahun 1996, medali emas untuk iklan (majalah) sebuah produk susu pada tahun 2001, dan finalis desain kalender pilihan panitia The New York Festival 1993.
 
Kesibukan di bidang periklanan ternyata benar-benar menyita sebagian besar waktu, sehingga membuatnya nyaris melupakan dunia tulis-menulis. Tetapi pada akhir tahun [[2000]], dalam sebuah jeda cuti panjang, ia mencoba menulis sebuah cerita pendek dan dimuat di [[Majalah matra]]. Sejak itu ia kembali giat menulis. Sejumlah karyanya hadir di majalah ''Femina, Horison, Media Indonesia, Jurnal Perempuan'', serta ''Koran Tempo''. Pada awalnya ia menulis dalam berbagai tema, tetapi akhirnya lebih memilih menulis cerita berlatar sejarah kolonial. Dua buah cerita pendeknya, ''Mawar di Kanal Macan'' dan ''Semua untuk Hindia'', berturut-turut terpilih menjadi salah satu dari 20 cerpen terbaik Indonesia versi Pena Kencana tahun [[2008]] dan [[2009]]. Kumpulan cerita pendek bertema sejarah kolonialnya dibukukan dengan judul ''[[Semua untuk Hindia]]'', dan pada tahun [[2014]] meraih penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] untuk kategori [[prosa]]. Karyanya, ''[[Teh dan Pengkhianat]]'', juga meraih penghargaan yang sama, pada tahun 2019.<ref>[http://majalah.tempo.co/konten/2014/10/06/BK/146443/Bukan-Belanda-Kolonial/32/43 Majalah Tempo, diakses 16 Juni 2015]</ref><ref>[http://historiek.net/nederlanders-en-indonesiers-ademden-dezelfde-lucht/50640/ Historiek, diakses 16 Juni 2015]</ref>
 
== Lihat pula ==