Partai politik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Fardhan Arief (bicara | kontrib)
Baris 459:
 
Selain mengacu pada PSAK No. 45, penyusunan laporan keuangan Partai Politik juga terikat pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai Politik dan Pemilu, seperti UU No. 31 tahun 2002 tentang Partai Politik dan UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu. Ketentuan teknis tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk Partai Politik terdapat dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum.
 
== Roda Kehidupan Partai Politik Atas Bawah dan Solusinya ==
Putarannya selalu bergerak dinamis, kadang kala di bawah dan kadang kala di atas. Tanpa putaran itu maka roda tak kan mampu menggerakkan beban yang dibawanya, takkan mampu mengantarkan pemiliknya ke tempat tujuan dan tak kan mampu membantu perjalanan itulah sebuah RODA. Kadang kala putarannya begitu cepat ataupun sedang-sedang saja atau bahkan begitu sangat lambat tergantung kehendak pemiliknya. Kendaraan tanpa roda tentu tak kan bisa berjalan, begitupun juga kendaraan yang memiliki roda namun tak mampu berputar kendaraannya tak kan mampu berjalan kemana-mana. Begitulah kodratnya sebuah roda haruslah berputar dan terus berputar agar menghasilkan suatu perjalanan karena ketika roda berhenti berputar maka berhenti pulalah perjalanan, entah sudah sesuai dengan tujuan perjalanan atau memang terhenti sebelum waktunya, entah berhenti dengan manis atau berhenti dengan tragis. Layaknya sebuah roda, kehidupan pun berlaku hukum yang sama yakni perputaran. Adakalanya dirundung duka tapi tak jarang pula setelahnya langsung datang kegembiraan, adakalanya yang terjadi justru sebaliknya rasa bahagia namun berganti duka nestapa, tangisan berganti dengan tawa suka. Roda kehidupan berputar tergantung juga dengan Sang Pemilik Kehidupan karena DIA lah yang mengaturnya.
 
Di dunia politik negeri ini mari kita lihat statistik sejarahnya bahwa dalam tiga Pemilu terakhir setelah reformasi tidak pernah ada partai yang menang secara beruntun; Pemilu 1999 PDI-P tampil sebagai pemenang dengan perolehan suara 33,74 %, Pemilu 2004 Partai Golkar tampil sebagai pemenang dengan perolehan suara 21,58 %, Pemilu 2009 Partai Demokrat tampil sebagai pemenang dengan perolehan suara20,4%. Ini adalah pertanda bahwa sulit bagi Partai pemenang mengulangi kemenangannya, maka peluang untuk partai baru yang tampil sebagai pemenang sangat terbuka karena roda kehidupan akan terus berputar kalau dulu sebuah partai tidak lolos Parlement, hari ini partai tersebut sudah menjadi Partai terbesar, kalau beberapa saat lalu suatu partai dilanda duka maka selayaknya partai itu mendapatkan suka pada Pemilu dengan tampil sebagai pemenang.
 
Berbekal roda kehidupan yang selalu berputar dan tak menentu kapan sisi roda yang kita tempati akan berada di atas? Yang kita tahu bahwa roda itu pastilah sisi itu akan berada di atas suatu waktu. Kitapun tak tahu pasti kapan roda itu berputar sampai posisi kita berada di atas. Apakah besok, lusa, satu tahun lagi, atau mungkin satu abad lagi. Tugas kita hanya mempersiapkan diri untuk memantaskan diri memang layak berada pada posisi itu, memantaskan diri untuk layak mendapatkan posisi itu. Untuk itu teruslah berusaha/ berikhtiar dan senantiasa berdoa agar tawakal menjadi tawakal yang sebenar-benarnya.
 
== Partai politik dan pembangunan birokrasi ==