Gombloh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Pendidikan: Penambahan konten
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Karier musik: Penambahan konten
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
 
== Karier musik ==
Selama bermusik, Gombloh tidak terikat dengan satu jenis musik saja. Dengan grupnya bernama [[Lemon Tree's Anno '69]], yang awalnya digawangi oleh [[Leo Kristi]], [[Franky Sahilatua]], Mony, Treesye, Teo, [[Naniel Chusnul Yakin]], [[Janita Devy]], [[Rieke Soelistiari]], mereka tenar setelah menjadi band pembuka grup Bimbo pada tahun 1975 di [[Balai Pemuda Surabaya]]. Grup ini pada akhirnya mengalami perpecahan karena perbedaan idealisme bermusik antara Gombloh dan Leo Kristi. Setelah pecah, Gombloh memutuskan untuk mengibarkan bendera Lemon Tree's anno '69 dan mengundang para personil seperti [[Gatot Yuwono]], Tuche, Totok, [[Ratih Soemarsono]], [[Reny Limahelu]], [[Lorena Limahelu]], [[Soelih Estopangestie]], [[Evy Soenarko]], [[Mus Mulyadi]], [[Vicky Vendy]]. [[Lemon Tree's anno '69]] dikontrak oleh label [[Golden Hand]] pada 1978 dan melahirkan album pertamanya berjudul [[Nadia & Atmospheer]]. Pada 1980 Gombloh pindah ke label [[Chandra Record]]. Kemudian Gombloh memulai solo kariernya dengan mengikuti label [[Nirwana Record]]. Walaupun bersolo karier, Gombloh tetap menyebutkan nama Lemon Tree's anno '69 sebagai band pengiringnya; karena pada periode inilah Lemon Tree's anno '69 berubah fungsi sebagai band pengiring musikalitas Gombloh. Tercatat musisi-musisi besar yang pernah bergabung dengan Gombloh, antara lain [[Sonatha Tanjung]], [[Eddy Kemput]], [[Pardi Artin]], [[Mamat Bahasuan]], [[Rini Haryono]], [[Gunawan Asmoro]] dan masih banyak lagi musisi yang pernah menjadi anggota grup ini.
Gombloh adalah pencipta lagu balada sejati. Ia bergabung dengan grup beraliran ''art rock''/''orchestral rock'' bernama [[Lemon Tree's Anno '69]], yang musiknya mendapat pengaruh [[ELP]] dan [[Genesis]]. [[Leo Kristi]] dan [[Franky Sahilatua]] juga pernah menjadi anggota grup ini.
 
Kehidupan sehari-hari rakyat kecil banyak digambarkan dalam lagu-lagunya, seperti ''Doa Seorang Pelacur'', ''Kilang-Kilang'', ''Poligami Poligami'', ''Nyanyi Anak Seorang Pencuri'', ''Selamat Pagi Kotaku''. Lirik-liriknya puitis dan misterius. SebagaimanaKetika menyanyikan jenis musik balada, sebagaimana penyanyi balada semasanya, seperti [[Iwan Fals]] dan [[Ebiet G. Ade]], Gombloh juga tergerak menulis lagu tentang (kerusakan) alam, salah satunya adalah ''Berita Cuaca'' (lebih populer dengan nama ''Lestari Alamku'' walaupun ini bukan judul yang sebenarnya). Lagu-lagu cintanya cenderung "nyeleneh", sama seperti karya Iwan Fals atau [[Doel Sumbang]], misalnya ''Lepen'' ("sungai kecil" dalam bahasa Jawa, tetapi di sini adalah singkatan dari "lelucon pendek").
 
Namun, ia memiliki tema khas yaitu [[nasionalisme]] di dalam lagu-lagunya, seperti ''Dewa Ruci'', ''[[Gugur Bunga]]'', ''Gaung Mojokerto-Surabaya'', ''Indonesia Kami'', ''Indonesiaku, Indonesiamu'', ''Pesan Buat Negeriku'', dan ''BK'', lagu yang bertutur tentang [[Bung Karno]], sang proklamator. Lagunya ''Kebyar Kebyar'' banyak dinyanyikan pada masa perjuangan menuntut [[Indonesia: Era Reformasi|Reformasi]].
 
Bersama Lemon Tree's anno '69 ia pernah pula merilis album yang lagu-lagunya ber[[bahasa Jawa]] dengan berjudul "[[Sekar Mayang"]]. ''[[Hong Wilaheng'', yang]] adalah versisalah ''reprise''satu darijudul lagulagunya ''Sekaryang Mayang''menggunakan dan masuk dalam album "Berita Cuaca", menggunakansebagian lirik yang diambil dari [[Serat Wedhatama]].
 
Gombloh juga menulis lagu untuk penyanyi lain. Ia menulis ''Tangis Kerinduan'' bagi [[Djatu Parmawati]] dirilis (1988), juga ''Merah Putih'' (1986) untukyang dinyanyikan [[Tyas Drastitiana]], hingga kemudian lagu [[Merah Putih]] menjadi tenar ketika dinyanyikan bersama-sama oleh artis Musica.
 
Semenjak album Gila, Gombloh dinilai para kritisi mengendurkan idealismenya, dengan lebih mengedepankan album bergaya pop ringan dan dengan lirik-lirik sederhana dan jenaka. Gombloh mengakui hal tersebut dan ia beralasan bahwa kendurnya idealisme karena ia juga perlu untuk menghidupi keluarganya Namun denganmeskipun demikianbegitu, senakal-nakalnya lagu Gombloh, ia mengatakan pula bahwa lagu-lagunya mempunyai 'hidden message', seperti lagu [[Kugadaikan Cintaku]] yang menyampaikan kritik atas krisis nilai-nilai kesetiaan yang terjadi di masyarakay. Dengan perubahan idealisme itu nyatanya Gombloh menjadi lebih populer dan mendapat penghasilan yang besar. Ia tidak menjadi kaya dengan itu, karena lebih suka menghabiskan pendapatannya dengan makan-makan bersama kawan-kawannya<ref>Hurek L.L. [http://hurek.blogspot.com/2006/04/gombloh-kebyar-kebyar.html Gombloh Kebyar-Kebyar]. Artikel pada ''Blog Orang Kampung'', 22 April 2006.</ref>., Rasajuga kesetiakawanannyabuku dan[[Gombloh jiwa: merdekaRevolusi inilahCinta yangdari secaraSurabaya]] tidakkarya langsung[[Guruh membawanyaDimas pada penyakit yang kelak merenggut nyawanyaNugraha]].
 
== Kematian dan penghargaan ==