Ann Hibner Koblitz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox scholar |name= Ann Hibner Koblitz |image = |image_size = |caption = |birth_date= 1952 |birth_place= Kota Jersey, New Jersey,...'
 
06Ivonne (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Pada 1980-an dan 1990-an, Koblitz adalah salah seorang yang mengkritik [[esensialisme]] [[gender]] Evelyn Fox Keller, yang menyatakan bahwa sains modern secara inheren bersifat patriarkal dan tidak cocok untuk wanita.<ref name="Fox"/> Koblitz berpendapat bahwa Keller gagal untuk menghargai sifat multifaset dari penelitian ilmiah dan keragaman besar pengalaman perempuan dari lintas budaya dan periode waktu.<ref name="AFox"/> Sebagai contoh, pada abad ke-19 wanita pertama yang mendapatkan gelar sarjana tingkat lanjut di Eropa dalam bidang apapun hampir semuanya dari ilmu alam dan kedokteran.<ref name="AFox2"/>
 
Pada tahun 1990-an dan awal tauhntahun 2000-an sekelompok arkeolog, yang dipimpin oleh Steven A. LeBlanc dari Harvard, mempopulerkan gagasan bahwa perang adalah endemik di antara semua bangsa prasejarah.<ref name="LeBlanc"/><ref name="LeBlanc2"/><ref name="LeBlanc3"/> Koblitz menganalisis tulisan-tulisan kelompok ini, dan membandingkannya dengan sumber-sumber lain,<ref name="Hohokam"/><ref name="Hohokam2"/> dan ia menyimpulkan bahwa klaim tentang perang luas di antara orang-orang Hohokam kuno di Arizona tengah saat ini adalah "narasi maskulin" modern yang memiliki sedikit acuan dalam catatan arkeologis.<ref name="Anacuan"/> Setelah berbicara di Pusat Arkeologi Pueblo Lama yang berada di dekat Tucson, Arizona,<ref name="OPueblo"/> Koblitz diminta untuk menulis versi artikel Pria dan Maskulinnya untuk Buletin Center. Dalam artikel itu ia menulis: <ref name="Warrior"/>
{{Quote|
Berdasarkan sedikit bukti, mereka telah menciptakan kisah militerisme prasejarah yang selaras dengan budaya politik AS awal abad ke-21. Namun, apakah citra yang suka berperang ini banyak berpengaruh pada kehidupan dan pencarian populasi asli Barat Daya dari abad ke-11 hingga ke-15, bagaimanapun, hal ini diragukan.<ref name="Warrior"/>}}