Zaman Klasik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 95:
Senat Romawi masih terus menerbitkan maklumat sampai menjelang akhir abad ke-6, dan Kaisar Romawi Timur terakhir yang menggunakan [[bahasa Latin]] sebagai bahasa sidang majelis istana di Konstantinopel adalah [[Maurikius|Kaisar Maurisius]], yang bertakhta sampai tahun 602. Pemakzulan Kaisar Maurisius melalui [[dahagi]] yang dilakukan angkatan bersenjata Satuan Donau di bawah pimpinan panglima [[Phocas|Fokas]] memicu invasi orang Slav atas Semenanjung Balkan, memundurkan budaya perkotaan Balkan dan Yunani (yang memaksa masyarakat penutur bahasa Latin di Semenanjung Balkan untuk mengungsi ke daerah pegunungan, baca artikel [[asal-usul orang Rumania]]), serta memancing timbulnya [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|Perang Romawi-Sasani 602–628]] yang berbuntut pada pencaplokan semua kota besar Wilayah Timur selain Konstantinopel. Kekisruhan yang diakibatkannya baru reda sesudah [[penyebaran Islam|aksi-aksi penaklukan yang dilancarkan kaum Muslim]] pada abad ke-7 menuntaskan hilangnya kedaulatan Kekaisaran Romawi Timur atas semua kota besar selain ibu kota. Kaisar [[Heraklius]] di [[Konstantinopel]], yang memerintah pada kurun waktu ini, menggunakan bahasa Yunani alih-alih bahasa Latin sebagai bahasa sidang majelis istana, kendati bahasa Yunani memang sudah sejak semula menjadi bahasa ketatausahaan di daerah-daerah Wilayah Timur Kekaisaran Romawi. Sendi-sendi pemersatu Timur-Barat pun melemah dengan berakhirnya [[Kepausan Bizantin|Zaman Kepausan Bizantin]].
 
[[Konstantinopel]], ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, menjadi satu-satunya kota besar peninggalan Kekaisaran Romawi terdahulu yang masih dikuasai bangsa Romawi, sekaligus menjadi kota terbesar di Eropa. Sepanjang milenium berikutnya, budaya Romawi kota Konstantinopel lambat laun mengalami perubahan, sehingga para sejarawan Zaman Modern merasa perlu mengubah sebutan "Romawi" menjadi "Romawi Timur" atau "[[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantin]]", kendati banyak buku, arca, dan teknologi Zaman Klasik maupun khazanah boga dan tradisi-tradisi keilmuan Romawi Klasik masih tetap lestari di negara Kekaisaran Romawi Timur sampai "ditemukan kembali" pada Abad Pertengahan oleh [[perang Salib|Laskar Salib]] dari Barat. Warga Konstantinopel bahkan masih menyebut diri "orang Romawi", demikian pula pihak yang menaklukkan mereka pada tahun 1453, yakni [[Turki Utsmani|orang Turki OsmanliUtsmaniyah]] (baca artikel [[Rûm]]). Budaya dan ilmu pengetahuan Zaman Klasik yang masih lestari di Konstantinopel dibawa serta oleh warganya yang mengungsi ke Barat pada tahun 1453 dan turut berjasa mencetuskan [[Renaisans]] (baca artikel [[Cendekiawan Yunani dalam Renaisans]]).
 
Perubahan struktur sosial ekonomi yang berlangsung perlahan, ruwet, dan bertahap dalam perjalanan [[sejarah Eropa]]lah yang akhirnya bermuara pada peralihan dari Zaman Klasik ke Abad Pertengahan, dan tidak ada tarikh tertentu yang dapat ditetapkan sebagai tarikh terjadinya peralihan tersebut.