Badan Intelijen Negara Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Edit minor dan menambahkan media sosial |
||
Baris 13:
|slogan =
|pegawai =
|anggaran =
|koordinasi =
|kepala = [[Daftar Kepala Badan Intelijen Negara|Kepala]]
Baris 19:
|wakil_kepala = Wakil Kepala
|nama_wakil_kepala= [[Teddy Lhaksmana]]
|sekretaris_utama =
|deputi1 =
|nama_deputi1 =
|deputi2 =
Baris 55 ⟶ 54:
Cikal-bakal berdirinya lembaga intelijen negara dapat ditelusuri pada [[Pendudukan Jepang di Indonesia|masa pendudukan Jepang]], tahun 1943, di mana saat itu Jepang mendirikan lembaga intelijen versi lokal yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara [[Pembela Tanah Air]] (Peta), [[Zulkifli Lubis]], merupakan lulusan sekolah tersebut, sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
Pasca kemerdekaan, Agustus 1945, Pemerintah Indonesia mendirikan [[badan intelijen]] republik yang pertama, yang dinamakan
Pada bulan Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) [[Amir Sjarifuddin]] membentuk
Pada tahun 1949 Menteri Pertahanan Sri Sultan HB IX tidak puas dengan kinerja dan performa intelijen saat itu yang berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkoordinasi dengan baik, maka Sri Sultan HB IX membentuk
Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, [[T.B. Simatupang]], menurunkan lembaga intelijen menjadi
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI diubah kembali menjadi
=== 1965-sekarang ===
Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, [[Soeharto]] mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya, di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soeharto mendirikan
Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. [[Ali Moertopo]] dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto. Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi
Pada masa Mayjen TNI Sutopo Juwono, BAKIN memiliki Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS. Pada awal 1965, Nicklany menciptakan unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu pada tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) BAKIN dan di era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
Baris 106 ⟶ 105:
* [[Maroef Sjamsoeddin|Marsekal Muda TNI Maroef Sjamsoeddin]] (2011-2014)
* [[Erfi Triassunu|Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu]] (2014-2015)
* [[Torry Djohar Banguntoro|Letnan Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro
* [[Teddy Lhaksmana|Letnan Jenderal TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma]] (2017-sekarang)
Baris 130 ⟶ 129:
* Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
* Badan Intelijen Negara di Daerah
* Pusat
== Lihat Pula ==
Baris 135:
* [[Daftar Kepala Badan Intelijen Negara]]
* [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]]
== Pranala luar ==
* {{twitter|binofficial_ri}}<ref name=":0">{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/30/20571321/terapkan-keterbukaan-informasi-publik-kini-bin-punya-akun-instagram|title=Terapkan Keterbukaan Informasi Publik, Kini BIN Punya Akun Instagram Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-07-04}}</ref>
* {{instagram|binofficial_ri}}<ref name=":0" />
* {{YouTube|channel=UCAB6R5MvyuWl8nZoCCHiSQA}}<ref name=":0" />
== Referensi ==
|